Pasangan yang Usianya Berbeda Jauh Membuktikan bahwa Cinta Tidak Menghakimi dan Sains Mendukungnya
Cinta itu buta, terutama soal usia. Banyak pasangan terus membuktikan bahwa perbedaan usia 17, 25, dan bahkan 32 tahun bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Bahkan, penelitian telah menemukan manfaat positif dari perbedaan usia yang jauh ini bagi sang pria maupun sang wanita. Meski mereka masih dihakimi oleh stigma yang ada, sebagian besar hubungan ini cenderung berkembang dan membentuk keluarga yang indah.
Sisi Terang tak pernah bosan membahas tentang cinta dan sudah menyiapkan panduan lengkap untuk hubungan beda usia. Karena saat cinta sudah menggebu, tanggal lahir kekasih kita sudah bukan prioritas lagi.
Apa yang dianggap sebagai perbedaan usia yang jauh?
Sains mengatakan bahwa pasangan dengan perbedaan usia 10 tahun atau lebih sudah dianggap sebagai punya perbedaan usia yang jauh, dan jenis hubungan seperti ini lebih umum daripada yang kita kira. Sebuah survei pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa hampir 8% pria menikahi wanita yang lebih muda 10 tahun atau lebih, sementara hampir 2% wanita melakukan hal yang sama dengan pasangan yang lebih muda.
Prasangka di balik hubungan beda usia
Masyarakat cenderung menghakimi hubungan beda usia, menyebutnya “aneh” atau bahkan “menyeramkan”. Bahkan, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa hubungan antara pasangan yang lebih tua dan jauh lebih muda dianggap kurang disukai dan kurang wajar. Tapi, di zaman sekarang, kita punya banyak contoh hubungan beda usia yang lebih terbuka di media yang bertekad mematahkan stigma ini.
Perbedaan usia yang besar punya manfaatnya sendiri.
Baik wanita atau pria yang lebih tua bisa mendapatkan keuntungan dari perbedaan usia dalam hubungan mereka. Untuk pria, penelitian menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan pasangan berusia sama, risiko kematian sang suami menurun 11% jika dia 7 sampai 9 tahun lebih tua dari istrinya. Teori lain mengatakan bahwa pria yang lebih tua cenderung lebih aman dari serangan jantung, strok, dan kanker karena istrinya yang lebih muda menginspirasi mereka untuk tetap sehat dan bugar.
Wanita cenderung lebih berkomitmen dan lebih puas dengan hubungan mereka jika pasangannya lebih muda sepuluh tahun atau lebih. Para wanita juga merasa mereka punya posisi yang lebih dominan dalam hubungan beda usia, sehingga mereka merasa punya andil.
Cara membuat hubungan beda usia berjalan dengan lancar.
Sama seperti hubungan apa pun, ada sejumlah tantangan yang harus diatasi dan beberapa rahasia untuk membangun hubungan yang sukses:
- Tetapkan tujuan hidup. Dalam sebuah hubungan beda usia, kedua belah pihak harus mengetahui impian dan kebutuhan mereka, serta menemukan target bersama. Hal ini dapat terjadi terutama soal anak. Pasangan yang lebih tua mungkin tidak ingin atau tidak bisa punya anak lagi, sementara pasangan yang lebih muda mungkin masih ingin membangun keluarga.
- Peka terhadap masalah kesehatan. Dalam hubungan biasanya, kedua belah pihak cenderung menua bersama, tapi untuk pasangan beda usia, salah satu pihak pasti sudah mencapai tahap lanjut usia lebih dahulu. Perlu diingat bahwa masalah kesehatan kronis dapat muncul dan masalah seperti ini dapat menyoroti perbedaan usia antara kamu dan pasangan.
- Mengatur perbedaan jumlah uang. Uang selalu menjadi topik penting yang wajib dibahas dengan pasanganmu, tapi dalam hubungan beda usia, uang adalah faktor kunci. Saat berkencan dengan orang yang lebih tua, pasanganmu mungkin sudah punya karier yang mapan dan punya harta yang cukup, seperti rumah dan mobil. Hal ini perlu dipertimbangkan sejak awal untuk menghindari ketimpangan kekuatan perihal uang di masa depan.
- Luangkan waktu untuk menarik dukungan teman dan keluarga. Seperti yang sudah dibahas di awal, hubungan beda usia cenderung dihakimi oleh stigma, tapi dengan dukungan dari teman dan keluarga, pasangan beda usia akan lebih mudah bertahan. Kamu dan pasangan wajib menemukan cara untuk berbaur dengan teman satu sama lain, mengingat bahwa perbedaan usia mungkin juga berarti cara bersenang-senang yang berbeda.
Berapa perbedaan usia antara kamu dan pasanganmu?