8 Tips agar Anak Mau Makan Makanan Sehat
Tim peneliti dari Inggris menemukan bahwa 46% anak tidak mau makan sayuran. Selain itu, 75% orang tua yang mengikuti survei mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap gizi anak mereka. Hal tersebut dapat dimengerti karena kita ingin mencukupi kebutuhan vitamin mereka untuk tumbuh kuat dan sehat. Satu-satunya rintangan adalah beberapa anak terus menolak makan buah dan sayuran, tapi tenang saja, mungkin ada solusinya.
Untungnya, ada banyak orang tua yang mencoba berbagai cara untuk membuat anak mereka makan sehat, dan beberapa dari mereka mendapat hasil yang menjanjikan. Sisi Terang mencari tips terbaik, dan kami harap ini akan berguna untuk keluargamu juga.
1. Ajak anak belanja bahan makanan.
Libatkan anak dalam memilih makanan, tunjukkan asal makanan itu kepada mereka. Lebih baik lagi, ajak anak ke pasar karena kecil kemungkinan mereka memilih produk tidak sehat yang menarik perhatian mereka. Aktivitas ini ditujukan agar anak bisa memilih makanan untuk diri sendiri, sehingga mereka akan lebih mungkin memakannya. Mungkin mereka akan mengambil bahan makanan yang biasanya kamu hindari dan ternyata mereka menyukainya.
2. Saus celup adalah hal penting.
Mungkin kamu berpikir, “Sambal bukan makanan paling sehat.” Namun, sebenarnya ada banyak variasi saus di pasar dan ada saus yang tidak mengandung gula berlebih. Hummus, salsa, dan saus berbahan dasar yoghurt adalah beberapa contoh saus bergizi dan lezat yang bisa dicicipi oleh anakmu dengan berbagai sayuran. Saus-saus ini juga pilihan camilan yang bagus.
3. Masukkan sedikit gula ke masakanmu.
Memasukkan gula adalah tips sangat cerdas, tapi jangan berlebihan. Misalnya, kamu bisa memanggang wortel dengan menambahkan glasir maple atau bahkan menaburkan gula merah. Atau jika anakmu ingin minum jus yang baru diperas, seperti prem atau apel, coba campurkan sedikit root beer. Nantinya, anak akan mengendalikan kebutuhan mereka terhadap makanan atau minuman manis, tapi akan terbiasa makan sayuran dan buah.
4. Bentuk makanannya.
Ini adalah kesempatan untuk menggunakan kreativitasmu. Coba tata piring anak menjadi bentuk wajah lucu, untungnya sayuran dan buah sangat penuh warna! Selain itu, kamu bisa mencoba membuat nama-nama seru untuk hidanganmu. Kamu bisa membuat versimu sendiri untuk makanan yang paling sering kamu masak.
5. Jangan mengambilkan makanan untuk mereka, biarkan mereka mengambilnya sendiri.
Biarkan anakmu berlatih mandiri dengan menyusun piringnya sendiri. Memang butuh beberapa kali percobaan sebelum mereka mengambil sayuran, tapi akhirnya mereka pasti ingin mencoba semuanya. Selain itu, sekali lagi, jika mereka memilihnya sendiri, kemungkinan besar mereka akan memakannya. Di awal, pastikan hidangan kamu beragam, dan selalu sajikan protein, karbohidrat, dan lemak dalam hidanganmu.
6. Libatkan mereka dalam proses masak.
Ini memang bisa merepotkan, tapi hasilnya bisa luar biasa. Anak suka berkreasi. Jadi, perkenalkan saja mereka pada seni memasak. Rencanakan makanan dengan mereka (kalian bisa melakukannya di toserba) dan biarkan anakmu membantu di dapur. Jika mereka terlalu muda untuk itu, coba hidangan yang bisa mereka susun sendiri, misalnya fajita atau taco.
7. Keluarkan buah dan sayuran segar meskipun anakmu tidak memakannya.
Seorang ibu menyarankan selalu taruh sayuran di meja makan untuk menunjukkan kepada anakmu bahwa memang seharusnya ada buah dan sayur di meja. Mereka mungkin tidak ingin memakannya, tapi itu akan membentuk kebiasaan di pikiran mereka. Jadi, saat mereka besar, mereka tidak akan merasa nyaman tanpa sayuran di meja. Jika kamu tidak mau buang-buang bahan makanan, gunakan kembali sayuran itu untuk makananmu di lain hari agar kamu bisa memberi contoh.
8. Masak hidangan keluarga sehat agar semua orang makan hidangan yang sama.
Jangan memasak hidangan berbeda untuk anak dan orang dewasa di rumah, kamu bukan restoran, dan sebagai keluarga, kalian harus makan hidangan yang sama. Hidangan keluarga adalah cara ampuh. Selain itu, hal ini akan membuat anak menyusun piring mereka seperti satu tips di atas. Ini adalah hal yang sama-sama menguntungkan.
Apa ada yang tidak suka sayuran di keluargamu? Bagaimana caramu mengatasinya?