13 Mitos Kecantikan yang Memperparah Penampilan Kita
Kecantikan membutuhkan pengorbanan. Untuk tetap cantik, kita rela membuat pengorbanan ini. Namun, ternyata, banyak kebiasaan dan anggapan untuk menjaga penampilan sempurna sebenarnya tidak begitu diperlukan. Selain itu, banyak dari hal tersebut tak hanya menghabiskan waktu dan uang, tapi juga membahayakan penampilan kita.
Sisi Terang ingin membantumu mencari tahu mitos yang sebaiknya berhenti kamu percaya agar tetap cantik.
Mitos #1: Makeup setiap hari berbahaya bagi kulit.
Sebenarnya, bukan makeup, tapi kebiasaan tidak membersihkan makeup dengan baik sebelum tidurlah yang membahayakan kulit. Kulit harus memiliki kesempatan untuk bernapas dan menghirup oksigen. Pada siang hari, kosmetik modern mengandung filter UV, zat melembapkan dan melindungi yang berguna karena bisa melindungi kulit dari dampak agresif lingkungan.
Mitos #2: Jika ada tanda “hypoallergenic” pada botol kosmetik, produk itu akan cocok untuk semua jenis kulit.
Satu-satunya yang hilang pada produk kosmetik “hypoallergenic” adalah bahan yang paling sering menyebabkan alergi, seperti alkohol. Namun, satu-satunya bahan yang tak akan bereaksi pada semua jenis kulit adalah air suling. Itu sebabnya kamu harus ingat untuk mempelajari baik-baik kandungan produk yang paling tak berbahaya sekalipun sebelum membelinya. Tidak semua orang cocok dengan kosmetik berbahan alami.
Mitos #3: Krim pelembap tidak mencegah kerutan.
Faktanya, banyak krim pelembap sekarang melawan kerutan. Hal utama yang perlu diingat adalah harus ada filter UV dan vitamin yang mengandung antioksidan dalam komposisi krim yang kamu gunakan.
Mitos #4: Kulit menyesuaikan dengan krim dan krim kehilangan efeknya. Itu sebabnya krim harus sering diganti.
Mitos ini salah besar. Terkadang, beralih pada krim baru bisa membuat kulit stres. Namun, ingat bahwa aturan skincare berbeda untuk musim berbeda. Jika krim untuk mempertahankan level pH optimal cukup untuk musim panas, maka krim musim dingin, selain melindungi dari sinar matahari langsung, angin, dan debu, juga harus memiliki bahan yang melembapkan dan menutrisi.
Mitos #5: Krim harus dioleskan pada wajah dari bawah ke atas.
Banyak orang yakin ada aturan khusus untuk mengoleskan krim pada wajah dan gerakan memutar dari bawah wajah ke atas akan meningkatkan efek krim. Memang ada beberapa aturan untuk mengoleskan krim, tapi gerakan tangan ini tidak masuk akal.
Mitos #6: Minum banyak air untuk mencegah kerutan.
Mitos yang mengatakan minum air secara teratur dan dalam jumlah yang diperlukan bisa memperlambat proses penuaan kulit sangat populer, tapi sayangnya, tidak ada dasarnya. Umumnya, sel lapisan atas epidermis sudah mati. Oleh karena itu, sel itu tidak menyerap kelembapan dari dalam.
Mitos #7: Jika kamu melakukan senam wajah secara rutin, kamu bisa menghilangkan kerutan wajah.
Wajah adalah satu-satunya bagian tubuh yang ototnya menempel langsung pada kulit. Peregangan dan senam rutin tidak membantu menghaluskan keriput yang sudah ada.
Mitos #8: Menjemur jerawat di bawah matahari sangat membantu — proses ini mengeringkan jerawat.
Matahari memang mengeringkan kulit, tapi kulit bereaksi pada sinar matahari dengan mengeluarkan lebih banyak minyak yang menyumbat pori-pori. Selain itu, paparan sinar matahari dalam waktu lama tanpa perlindungan bisa meningkatkan alergi matahari, yang menyebabkan jerawat.
Mitos #9: Kulit cokelat merata adalah indikator utama kulit sehat.
Tanning atau pencokelatan adalah reaksi protektif yang dimiliki tubuh terhadap efek berbahaya. Warna cokelat yang bagus dan merata menunjukkan bahwa kulit rusak dan mencoba melindungi diri.
Mitos #10: Menghilangkan tahi lalat bisa membahayakan kesehatan.
Tahi lalat adalah bintil berwarna pada kulit. Tahi lalat bisa memiliki warna dan bentuk berbeda. Kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya, tapi beberapa bisa berubah menjadi melanoma dengan pengaruh faktor luar. Itu sebabnya sebaiknya hilangkan lesi jinak pada kulit. Prosedur medis ini benar-benar aman.
Mitos #11: Jika sering dipotong, rambut akan tumbuh lebih cepat.
Rambut tumbuh pada kecepatan sama — kira-kira 1 cm per bulan — sesering apa pun rambut dipotong ataupun tidak dipotong sama sekali.
Mitos #12: Kamu sebaiknya menggosok gigi setiap selesai makan.
Menurut penelitian terbaru, menggosok gigi tepat setelah makan bukan hanya sia-sia, tapi juga berbahaya. Asam yang masuk ke dalam rongga mulut bersama produk menggerogoti email gigi dan menyebabkan erosi. Jika kamu terus menggosok gigi 30 menit setelah makan, email gigi akan lebih cepat rusak.
Mitos #13: Kuteks merusak kuku karena mencegahnya bernapas.
Kuku adalah kulit mati. Jika lempeng kuku bernapas, kuteks tak akan menempel karena kelembapan yang meningkat. Kuku tidak membutuhkan oksigen, nutrisinya melewati kapiler di dalam zona bawah kutikula.
Kamu pernah menganggap mitos ini berguna sebelum membaca artikel ini? Beri tahu kami di kolom komentar!