Sisi Terang
Sisi Terang

Menurut Penelitian, Orang-orang Lajang Tidak Merasa Terlalu Kesepian Lagi di Usia Senjanya

“Kamu harus menikah kalau tidak mau jadi perawan tua kesepian.” Setidaknya, kita pernah mendengar kalimat ini satu kali dalam hidup kita. Para wanita cenderung lebih sering dicecar dengan kata-kata seperti ini dibanding pria. Jika menurut bayanganmu, katakanlah, kehidupan seorang wanita lansia lajang pasti menyedihkan, kamu salah besar. Ternyata, kita bisa menjalaninya dengan lumayan seru.

Sisi Terang mau mencoba memecah stigma ini dan menunjukkan betapa cerah dan bahagianya kehidupan melajang saat usia senja. Jadi, silakan baca terus artikel ini jika kamu masih khawatir bahwa melajang sampai tua akan terasa membosankan.

Membongkar mitos.

Sebuah studi menemukan bahwa, saat ini, para lansia bahkan lebih suka melajang. Orang dewasa tak lagi membutuhkan pasangan untuk menyelamatkan diri dari kesepian. Jika mereka punya teman dekat atau seseorang untuk berpaling ketika kesulitan melanda, mereka merasa sama bahagianya seperti orang-orang yang sudah menikah.

Sosiolog Amerika, Eric Klinenberg, membuktikan bahwa orang-orang lajang lebih sering mengikuti kegiatan sosial dan kesehatan mentalnya jauh lebih baik. Dalam bukunya, “Going Solo: The Extraordinary Rise and Surprising Appeal of Living Alone”, Eric mengungkapkan banyak manfaat hidup sendirian.

Ikatan sosial mereka lebih kuat.

Orang-orang lajang lebih sering menjalin hubungan dengan teman dan keluarga. Tak ada yang menyibukkan mereka dari hubungan sosial semacam ini. Sementara mereka yang memilih untuk menikah mungkin menjadi kurang memperhatikan saudara kandung, kerabat, dan orang tua. Mereka tidak menunjukkan dukungan kepada sekitarnya sebanyak orang-orang yang memilih untuk melajang. Terlebih lagi, ilmuwan sosial menemukan bahwa orang-orang yang melajang menerima lebih banyak bantuan dari jejaring sosial mereka dibanding yang diterima oleh mereka yang sudah menikah. Persahabatan sebaiknya tidak ditinggalkan, karena sahabat menjadi makin penting seiring bertambahnya usia, menurut beberapa penelitian.

Mereka lebih paham teknologi.

Untuk tetap menjalin hubungan dengan teman dan keluarga, mereka harus tahu cara menggunakan teknologi modern. Mereka paham cara menggunakan Skype, WhatsApp, dan jejaring sosial lainnya karena ingin belajar dan punya waktu. Tidak seperti orang-orang lajang, mereka yang sudah menikah tidak merasa perlu belajar sejauh itu karena selalu bersama belahan jiwanya.

Mereka mampu memanfaatkan kesendirian.

Orang-orang lajang meluangkan banyak waktu luang mereka untuk mengembangkan diri. Mereka bekerja dengan lebih baik, lebih sering berolahraga, dan jarang berpikir negatif karena mawas diri. Orang-orang yang belum pernah menikah lebih mandiri dan jarang mengalami hal negatif. Anehnya, mereka yang sudah menikah dan sama mandirinya malah cenderung lebih mudah mengalami perasaan negatif. Orang-orang lajang juga tidak punya banyak penyesalan, karena mereka lebih bebas memilih dan tidak perlu membahas segala bentuk perubahan bersama pasangan.

Kamu lebih memilih kondisi yang mana ketika sudah tua? Melajang atau punya pasangan? Apa menurutmu orang-orang lajang lebih bahagia?

Kredit foto pratinjau pixabay.com, Shutterstock.com
Sisi Terang/Psikologi/Menurut Penelitian, Orang-orang Lajang Tidak Merasa Terlalu Kesepian Lagi di Usia Senjanya
Bagikan Artikel Ini