11 Cara untuk Memeriksa Kondisi Makananmu
Kita memakan telur, buah, dan roti hampir setiap hari, tapi mungkin kita tidak memilih produk-produk dengan kualitas yang baik. Kemasan berwarna cerah dan tulisan yang menjanjikan sering kali menipu kita. Oleh karena itu, sebaiknya kita mencari tahu beberapa trik untuk mendapatkan produk terbaik dari toko bahan pangan karena kesehatan kita bergantung padanya.
Sisi Terang sudah menemukan beberapa hal sederhana yang bisa membantumu memeriksa kondisi makanan sehebat ahli gizi sejati saat berbelanja.
1. Telur tidak boleh berbubuk.
Setiap kali mau membeli telur, bukalah kotak dan lakukan pemeriksaan dari segi visualnya. Kalau berlendir, mungkin tandanya ada bakteri. Kalau telurnya berbubuk saat disentuh, mungkin ada jamur.
2. Tentukan penanggalan di kemasan dan tanggal kedaluwarsanya.
Untuk penanggalan kemasan, produsen menggunakan kalender Julian, jadi, yang tertulis adalah angka seperti 211 atau 361. Kalau kamu cuma melihat satu tanggal di suatu produk, kemungkinan besar itu adalah tanggal kedaluwarsanya, jadi, carilah satu rangkai angka lagi dari kalender Julian jika ingin tahu kapan makanan itu diproduksi.
3. Tak perlu memperhatikan kata-kata seperti “bebas lemak” atau “semua alami” di kemasan produk.
Menyenangkan rasanya jika kita memercayai sesuatu. Kita sering melihat kata-kata menjanjikan seperti “semua alami” atau “bebas lemak” dan memercayainya. Padahal nyatanya, bisa jadi ini hanyalah trik agar kamu membeli suatu makanan. Produk-produk seperti ini masih mungkin mengandung bahan pengawet, fruktosa tinggi, dan natrium. Periksalah bahan-bahan ini di label nutrisi. Kalau melihatnya, lanjutkan pencarianmu dan temukan apakah ada opsi lain yang lebih baik.
4. Abaikan warna menarik pada kemasan makanan.
Ternyata warna suatu produk dapat memengaruhi persepsi kita tentangnya. Sebagai contoh, kalau warnanya hijau, kita cenderung menganggapnya organik. Cobalah abaikan warna kemasannya dan fokuskan perhatianmu ke bahan-bahannya. Kalau kamu melihat tambahan perasa dan pengawet, kemungkinan besar produk bukan organik.
5. Melihat tulisan “multigrain” di kemasan roti tidaklah cukup.
Pastikan roti yang kamu beli 100% gandum utuh atau 100% serealia utuh. Jika ada tulisan “roti gandum” atau “roti multigrain” di kemasannya, sebaiknya kamu terus mencari opsi lain. Serealia bisa dengan mudah diproses dan kehilangan 78% serat, vitamin, dan mineral sehatnya selama proses penggilingan. Kalau ingin memastikan roti multigrain yang kamu konsumsi bagus, kamu bisa membuatnya sendiri.
6. Jika tertulis “tidak ada gula tambahan” di kemasannya, produk itu masih bisa mengandung gula alami.
Saat memilih-milih jus, kita ingin mencari produk dengan tulisan “tidak ada gula tambahan” di kemasannya, tapi kita tidak memeriksa informasi nutrisi di bagian belakangnya. Dan mungkin kamu terkejut membaca ini: produk itu mungkin mengandung 25-26 gram gula alami per cangkirnya. Itu banyak sekali! Jumlah normal konsumsi gula adalah 77 gram per hari. Jadi, kalau kamu sedang mencoba menjaga pola makan yang sehat dan tidak terlalu banyak mengonsumsi gula, abaikan saja tulisan “bebas gula” itu.
7. Periksa tekstur daging sebelum membelinya.
Ada dua langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencari potongan daging sapi yang bagus:
- Pertama, periksa warnanya. Daging sapi segar harus mengandung lapisan lemak berwarna putih kental. Jangan takut meminta tukang daging untuk menunjukkannya kepadamu. Kalau terlihat warna abu-abu atau cokelat di potongan daging itu, jangan dibeli.
- Daging sapi tidak boleh lengket. Jangan memasaknya meski warna dan aromanya tak masalah.
8. Gunakan alat pendeteksi bahan kimia di dalam buah dan sayuran.
Anehnya, banyak studi telah menunjukkan bahwa ketidakakuratan label nutrisi mencapai 20%. Tapi kita bisa memeriksanya sendiri dengan membawa sensor makanan kecil yang sudah mudah ditemukan saat ini. Bentuknya beragam dan bahkan bisa dipasang ke ponselmu.
9. Periksa apakah kulit ayam yang kamu beli transparan.
Kita mungkin selalu memperhatikan warna ayam secara keseluruhan, tapi mengabaikan kondisi kulitnya. Yang terpenting adalah kulit tidak boleh berwarna abu-abu atau transparan. Karena jika begitu, tandanya ayam itu tidak segar dan sudah lama tergeletak di toko.
10. Lihat dulu warna mentimun sebelum membelinya.
Mentimun yang bagus adalah yang warnanya kehijauan-hijauan atau hijau tua. Bagian kuning dan putih menunjukkan mentimun itu belum matang. Selain itu, mentimun yang bagus sangat keras, tidak terlalu tebal, dan tidak terlihat kering.
11. Hanya beli pisang yang ada pangkalnya.
Jangan pernah membeli pisang tanpa pangkal hanya demi menghemat berat 4 gram. Ada beragam bakteri di supermarket yang bisa masuk lewat lubang ini. Kalau membeli yang seperti ini, kamu perlu memotong sebagian pisangnya, dan uang yang dihemat tidaklah sepadan.
Apa kamu memeriksa makanan dengan cermat? Kamu punya trik tersendiri? Bagikan pengalamanmu, ya!