12 Tips Cara Menggunakan Zat Kimia Rumah Tangga agar Kamu Aman dan Barangmu Tetap Bagus
Jika kamu membeli produk pembersih khusus untuk tiap permukaan di rumah, cepat atau lambat, jumlah botol dan kardus akan menumpuk. Satu hal yang perlu kamu tahu adalah banyak produk pembersih bisa menangani berbagai permukaan. Namun, menggunakan 1 atau 2 jenis produk pembersih untuk semua permukaan juga ide buruk karena kamu bisa merusak barang-barangmu.
Kami di Sisi Terang memutuskan untuk mencari tahu produk pembersih mana yang sebaiknya tidak kamu gunakan untuk permukaan tertentu.
Sabun cuci piring bisa dan harus dicampur air.
Jika kamu menggunakan terlalu banyak sabun cuci piring, kamu malah akan mendapatkan efek sebaliknya. Sebagian sabun akan tersisa di permukaan piring, dan alat makanmu akan kehilangan kilapnya. Yang paling buruk adalah sabun itu bisa masuk ke tubuhmu bersama makanan yang kamu makan.
Jangan campur sabun dengan air langsung di wadahnya karena bakteri bisa muncul dalam campuran itu. Sebaiknya kucurkan air ke bak cuci piring dan campur dengan sabun di sana. Tuangkan 1 sendok teh sabun ke dalam 1 liter air panas.
Produk pembersih yang mengandung klorin tidak bagus untuk permukaan tertentu.
Produk pembersih ini sering digunakan untuk berbagai hal di rumah karena ini bagus untuk disinfektan dan membunuh berbagai patogen. Namun, produk ini cukup agresif, sehingga bisa merusak beberapa materi. Jangan bersihkan ubin dengan produk pembersih yang mengandung klorin—permukaannya akan menjadi kusam.
Klorin juga tidak baik untuk logam. Baja antikarat dan tembaga bahkan bisa bereaksi pada klorin dan menghasilkan noda atau karat. Jangan gunakan pemutih untuk menghilangkan karat juga karena nodanya hanya akan semakin sulit untuk dibersihkan.
Baca kandungan pelitur perabot sebelum menggunakannya pada kayu.
Pelitur cair punya 2 jenis: produk pembersih berbahan dasar minyak dan emulsi yang berbahan dasar air. Keduanya bagus dalam membersihkan kotoran. Namun, pembersih berbahan dasar minyak memiliki beberapa kekurangan. Pertama: menarik debu. Dan kedua, minyaknya berubah warna saat disimpan lama, menjadi kuning atau bahkan kecokelatan, dan itu membuat perabot terlihat kotor.
Permukaan yang dilaminasi tidak boleh bersentuhan dengan pelitur. Pelitur yang mengandung minyak atau lilin bisa meninggalkan noda dan merusak lapisan pelindung materi itu. Pelitur juga membuat laminasinya lengket sehingga menarik debu.
Jangan membeli produk pembersih yang mengandung klorin sebagai stok. Dan jangan larutkan dalam air panas.
Banyak produk pembersih memiliki kondisi yang hampir sama seiring waktu. Ini sebabnya kamu bisa membeli banyak sekaligus. Namun, ini tidak benar untuk pemutih dan zat kimia yang mengandung klorin. Jangan simpan botol yang sudah dibuka selama lebih dari 6 bulan karena cairan itu akan kehilangan zat disinfektannya seiring waktu.
Selain itu, klorin tidak berteman baik dengan air panas. Suhu tinggi merusak zat kimia yang membuatnya efektif. Jadi, gunakan air dingin atau suam-suam kuku dengan zat kimia ini.
Tisu dapur tidak boleh digunakan untuk membersihkan layar.
Tisu dapur sangat berguna untuk dapur. Namun, kamu tidak bisa menggunakannya untuk semua permukaan rumah. Tisu dapur tidak selalu menyerap air dengan baik. Jadi, tisu ini tidak begitu efektif untuk membersihkan permukaan meja dan talenan.
Serat kertasnya lebih kasar daripada microfiber. Jadi, tisu dapur bisa meninggalkan goresan pada layar atau bahkan merusak kristal jika kamu menekan layarnya terlalu keras.
Tisu antibakteri bisa merusak bahan kulit.
Tisu antibakteri tidak bisa digunakan untuk banyak permukaan. Cairan yang diserap memiliki reaksi buruk saat digunakan pada kayu. Kayu alami kehilangan kilapnya, dan karena cairan itu butuh waktu lama untuk kering, permukaan meja dapur, meja, dan lantai bisa rusak.
Kamu juga sebaiknya tidak membersihkan bahan kulit dengan tisu ini. Cairannya bisa membuat minyak kulit alami menguap. Akibatnya, permukaannya menjadi kering dan bisa retak.
Jangan bersihkan noda karpet dengan sabun cuci piring.
Meskipun sabun cuci piring terkadang membantu membersihkan kotoran dari karpet atau bahkan menghilangan noda, sebenarnya ini berbahaya. Sisa cairannya terkadang diserap oleh serat dan membuat karpet lengket. Setelah itu, semakin banyak kotoran dan debu yang menempel di titik itu. Hal ini memaksa kamu untuk membersihkan karpet lebih sering.
Sabun cuci piring juga tidak boleh digunakan untuk Moka pot. Sabunnya menghilangkan lapisan minyak tipis di dalam teko. Dan banyak penggemar kopi berpikir minyak inilah yang membuat kopi terasa enak.
Produk pembersih universal tidak bagus untuk permukaan halus.
Produk pembersih universal bisa merusak tampilan beberapa permukaan. Jika kamu menggunakannya saat membersihkan lantai atau perabot kayu, cairannya akan diserap oleh bahan perabot dan warnanya akan berubah.
Kamu sebaiknya sangat hati-hati dengan marmer dan tembaga. Lebih baik uji zat kimia baru pada area kecil untuk melihat apakah zat itu meninggalkan noda.
Jangan gunakan produk pembersih yang mengandung pewangi.
Banyak produk pembersih mengandung pewangi. Banyak orang mengira ini hal bagus karena seluruh tempat menjadi wangi. Namun, beberapa produsen menggunakan phthalates untuk menambahkan aroma wangi pada produk. Para ahli mengatakan bahwa zat kimia ini berbahaya untuk kesehatan.
Detergen pakaian dengan enzim tidak bagus untuk wol atau sutra.
Detergen biasa yang mengandung enzim tidak bisa digunakan untuk kain lembut. Enzim yang digunakan dalam detergen ini berfungsi menghilangkan noda protein dan lemak, tapi zat kimia itu sendiri tidak melihat perbedaan dalam protein dari kotoran versus protein dari serat materi. Jadi, detergen ini bisa merusak tekstur sutra dan wol.
Jangan bersihkan produk kayu menggunakan pembersih kaca.
Pembersih kaca bagus untuk banyak permukaan lain, tapi tidak untuk kayu. Zat kimia dalam produk pembersih ini bisa merusak pelitur dan lapisan atas pernis. Sebaiknya gunakan campuran cuka putih dan minyak untuk menghilangkan noda dan membuat permukaan kayu bersinar.
Meskipun produk pembersih ini bagus dalam membersihkan sidik jari berminyak, jangan gunakan untuk membersihkan layar. Zat kimia aktifnya bisa menghasilkan kerusakan parah.
“Semakin banyak” tidak selalu berarti “semakin ampuh”.
Jika kamu menggunakan terlalu banyak detergen, kamu bisa mendapatkan hasil yang sebaliknya. Cairan berlebih akan menempel pada permukaan dan membuatnya lebih lengket. Tak hanya debu dan kotoran yang akan menempel, tapi mungkin bahkan bisa menjadi lingkungan bagus untuk kuman.
Kamu tak hanya harus memilih detergen yang tepat, tapi juga menggunakannya sesuai dengan fungsinya. Diamkan detergen pada noda selama 10-15 menit, lalu mulai cuci. Kamu tidak akan butuh upaya besar untuk menghilangkan noda.
Kamu lebih memilih produk toko atau produk buatan sendiri untuk bersih-bersih?