Inilah 9 Hal yang Tidak Kita Perhatikan di Rumah, tapi Menjadi Perhatian Tamu
Ketika memasuki rumah seseorang, biasanya kita melihat sekeliling dan sampai pada kesimpulan tertentu tentang orang yang tinggal di sana, termasuk karakter, kebiasaan, dan gaya hidupnya. Detail terkecil pun bisa mengungkap nuansa yang menarik. Misalnya, hal-hal tertentu membuat kita berpikir bahwa seseorang itu pelit. Namun, sesungguhnya tidak semua dugaan ini benar.
Kami di Sisi Terang mencoba membedakan antara hemat dengan pelit dan menguraikan 12 hal di dalam rumah yang mengungkap banyak hal tentang penghuninya.
1. Sandal usang.
Alas kaki yang telah menyertai semua pasang surut kehidupan pemiliknya bisa jadi bermakna dan berharga baginya. Namun, meski kita cukup sering berganti sepatu luar, sandal rumahan cenderung kita lupakan karena terasa nyaman, sehingga kita tidak sadar kalau sandal itu sudah usang. Toh, siapa lagi yang akan melihatnya?
Namun, kalau kamu akan kedatangan tamu, lebih baik singkirkan sandal itu dan tawarkan kepada tamumu untuk memakai alas kaki yang tidak begitu nyaman bagimu. Akan bagus kalau kamu menyimpan sepasang sandal untuk tamu yang tidak dipakai oleh anggota keluarga. Ingat bahwa menawarkan sesuatu yang selalu kamu pakai di rumah kepada tamu itu tidak higienis.
2. Sisa-sisa sabun dalam wadahnya.
Jenis sabun dalam dunia modern sangat beragam, sehingga orang bisa memilih sesuatu yang cocok dengan anggarannya, dan tidak perlu memakai sabun batangan yang sudah mengecil kalau sudah tidak nyaman lagi dipakai. Tapi kadang kita cenderung berpikir bahwa membuang sepotong sabun, meski sudah terlalu kecil untuk dipakai, terasa terlalu boros. Tapi itu hanya meninggalkan kepingan sabun kecil dalam tempat sabun kita yang indah. Dalam beberapa kasus, kamu bahkan akan menemukan setumpuk kepingan sabun semacam itu di sudut kabinet kamar mandi di rumah orang yang hemat.
3. Penutup perabot.
Apa ada sesuatu yang seindah penutup perabot? Ya, itu pertanyaan sarkasme. Meski faktanya para produsen perabot modern menggunakan bahan yang sangat awet dan tahan noda, kita masih bisa melihat penutup perabot di banyak rumah yang tidak hanya merusak tampilan secara menyeluruh, tapi juga harus terus diperbaiki.
4. Perabot makan yang sudah mengelupas.
Para ibu dan nenek kita dulu suka memakai peralatan makan berlapis enamel, itu sebabnya banyak di antara kita yang mewarisinya dan tetap memakainya sampai hari ini. Namun, peralatan dapur dan memasak yang awet sekali pun bisa menjadi aus. Bisa dipahami ketika seorang wanita berusia 80 tahun tidak bisa berpisah dengan panci yang telah dipakainya selama 30-40 tahun terakhir. Tapi akan aneh rasanya jika barang-barang seperti itu ada dalam rumah tangga keluarga muda.
5. Cangkir sompek dan retak.
Masa kelangkaan barang-barang sudah jauh berlalu, dan sekarang membeli cangkir, mug, dan piring yang tidak mahal tapi menarik bisa dilakukan di hampir semua pasar. Harganya terjangkau, tapi bisa menciptakan suasana baru yang nyaman. Namun, kadang kita merasa berat berpisah dengan cangkir atau piring sompek karena berbagai alasan: mungkin tidak ada waktu untuk melakukannya, atau tidak bisa menemukan pengganti bagus yang seperti barang lama itu. Cara berpikir seperti ini bisa menjadi kebiasaan buruk dan menyebabkan orang itu tidak bisa melihat ketidaksempurnaan kecil dari perabot dapurnya. Tapi apa pun alasanmu, ingat bahwa barang kumal itu tidak pernah tampak indah dalam rumah mana pun.
6. Sapu tua, alih-alih sikat modern.
Kini, toko-toko dipenuhi berbagai sapu modern dan indah dengan tingkat kelembutan berbeda-beda yang bisa dengan mudah dan efektif mengumpulkan sampah-sampah kecil di rumah. Sapu-sapu itu tahan lama, mudah dipakai, dan bagus. Namun, banyak orang masih menyimpan sapu lama yang agaknya sangat berharga dan nyaman. Tapi sapu seperti ini tidak layak tampil dan mudah patah seiring waktu. Selain itu, untuk menyapu lantai dengan alat ini, kita harus membungkuk dalam-dalam. Itu cukup merepotkan bagi mereka yang menderita sakit punggung.
7. Serbet dapur yang usang.
Setiap dapur punya serbet—ini benda vital di dapur. Serbet rapi dan bersih memang menyenangkan, tapi lain ceritanya jika serbet itu tampak seperti kain wafel berlubang dengan benang yang mencuat di sana-sini. Kita bisa terus meyakinkan diri bahwa kain semacam itu lebih menyerap air, tapi jujur saja, banyak serbet katun bagus di pasaran dengan harga murah yang mampu menyerap air sekaligus membersihkan.
8. Seprai yang telah dicuci berkali-kali.
Seprai adalah detail lain yang bisa mengungkap banyak hal tentang karakter dan sikap kita terhadap rumah. Mungkin kesannya tidak ada orang yang melihat alas tidurmu, tapi sarung bantal yang sudah dicuci berulang-ulang pun bisa mengungkap kepribadianmu yang sebenarnya. Biasanya, kain yang lebih murah akan lebih cepat kusam, sedang kain berkualitas dan mahal bisa tahan lama dan tetap tampak bagus. Itu sebabnya, mereka yang belum siap membeli perangkat seprai baru lebih sering bisa memilih beberapa set yang lebih mahal sehingga bisa melupakan masalah ini selama beberapa tahun.
9. Lapisan pelindung pada barang baru.
Ketika pesawat TV dengan remote control pertama kali muncul di dunia, banyak orang bersikap terlalu hati-hati terhadap mukjizat teknologi ini dan mencoba melindungi barang-barang seperti itu dengan perawatan luar biasa. Namun, kini teknologi telah menjadi bagian umum dari kehidupan, dan kamu bisa membeli remote TV di banyak toko. Hanya orang paling hemat yang sekarang masih memakai kantong plastik atau penutup khusus pada remote control dan tidak melepas lapisan pelindung dari peralatan baru.
Benda-benda rumah tangga apa yang kamu pandang sebagai tanda dari sifat terlalu pelit?