Sisi Terang
Sisi Terang

Jangan Pakai 13 Benda Ini Saat Bersih-Bersih. Bacalah dan Cek Apa Kamu Punya Barang-Barang Ini di Rumah

Bersih-bersih memang bukan hal paling menyenangkan untuk dilakukan dan kadang kegiatan ini membuat banyak orang stres. Baru kemarin kamu membersihkan perabot dan hari ini sudah berdebu lagi. Kamu baru membersihkan karpet dan sekarang sudah kotor lagi. Atau mungkin, kamu membeli pembersih khusus untuk kloset yang akhirnya malah merusak!

Kami di Sisi Terang memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang bersih-bersih dan kesalahan yang sering kita lakukan. Inilah 13 barang yang sering digunakan banyak orang saat bersih-bersih, tapi ternyata malah memiliki dampak buruk.

1. Pembersih tangki kloset

Pembersih bentuk balok yang seharusnya ditempel pada kloset memang tampak tidak berbahaya. Karena biasanya cukup ringan, pembersih ini sering ikut tersiram oleh air. Lalu, pembersih ini akan tersangkut di pipa dan menyumbatnya sehingga bisa menyebabkan semua isi kloset meluap.

Pembersih bentuk kubus yang diletakkan pada tangki toilet juga berbahaya. Banyak dari pembersih ini mengandung pemutih yang bisa merusak komponen karet di dalam kloset dan membuat bagian logam kloset berkarat.

2. Penghapus ajaib

Belakangan ini, “penghapus ajaib” menjadi populer di pasaran. Namun masalahnya, busa melamin pada spons itu berfungsi seperti ampelas. Ya, benda ini mungkin bisa membersihkan bagian yang kotor, tapi di saat yang sama, bisa menggores semua permukaan.

Ini adalah daftar permukaan yang tidak boleh dibersihkan menggunakan spons ini:

  • Alat makan antilengket
  • Meja dapur dari batu
  • Baja antikarat
  • Permukaan mobil
  • Permukaan kaca dan berkilap (benda ini akan membuatnya menjadi kusam).

3. Menggunakan pelitur

Perabot modern sering kali tidak perlu dipelitur karena sudah memiliki permukaan khusus di atasnya. Kalau kamu menggunakan pelitur pada lemari atau meja, kamu hanya akan membuat lapisan lengket yang mengumpulkan debu. Sebenarnya, kamu hanya perlu rutin membersihkan perabot tersebut.

4. Pemutih

Banyak orang berpikir bahwa pemutih adalah produk universal yang bisa digunakan untuk berbagai jenis noda, termasuk karat dan jamur. Namun, ini tidak benar. Pemutih menyebabkan oksidasi yang memulai proses terbentuknya karat. Jadi, setelah kamu menggunakan pemutih, kamu hanya akan memperparah karatnya. Dan untuk jamur—pemutih hanya akan memudarkan warna jamur, tapi tidak menghilangkannya.

Selain itu, pemutih sangat beracun. Menurut penelitian, pada keluarga yang sering menggunakan pemutih, anak-anaknya lebih sering sakit karena infeksi.

5. Cuka

Cuka membersihkan minyak dan endapan mineral, tapi bisa merusak beberapa permukaan, seperti logam atau kayu. Sebaiknya jangan gunakan cuka untuk membersihkan pisau dapur, kenop pintu, setrika, dan keran.

Terlepas dari yang banyak dipercaya orang, cuka bukan disinfektan. Jadi, tidak ada gunanya membersihkan semuanya dengan cuka.

6. Kepala penyedot debu universal

Untuk membersihkan karpet, kamu butuh sikat khusus yang tidak akan merusak kain yang kamu bersihkan. Namun, penyedot debu biasa bisa meninggalkan jejak tak diinginkan pada karpet favoritmu. Untuk menghindari itu, kamu butuh kepala penyedot debu khusus untuk karpet.

7. Pembersih uap

Cara kerja pembersih uap sangat sederhana: air mendidih di dalam alat tersebut dan uap panas seharusnya berfungsi untuk membersihkan benda-benda. Akan tetapi, kenyataannya tidak selalu seperti itu.

Misalnya, kamu tidak bisa benar-benar membersihkan karpet karena uap saja tidak akan menyingkirkan kotoran atau rambut. Kelembapan yang tinggi juga bisa memicu jamur. Para ahli tidak merekomendasikan menggunakan pembersih uap untuk membersihkan ruangan yang luas dengan karpet. Untuk membersihkan lantai kayu, batu bata, atau permukaan yang dilaminasi, kamu sebaiknya menggunakan cara lain.

8. Lap yang sama untuk semua ruangan

Saat kamu menggunakan lap yang sama, kamu menyebarkan kotoran dan kuman ke seluruh rumah. Sebaiknya, gunakan lap berbeda untuk ruangan yang berbeda. Petugas kebersihan profesional memiliki lap dengan kode warna: merah untuk toilet, kuning untuk wastafel, biru untuk perabot dan kaca, sedangkan hijau untuk tempat orang makan.

9. Mencampur detergen

Detergen sering mengandung unsur sangat agresif yang bisa bereaksi dengan satu sama lain secara tak terduga. Hanya ahli kimia yang bisa memprediksi reaksi ini. Sebaiknya jangan coba-coba dan hindari mencampur detergen yang berbeda.

10. Pengharum ruangan

Kita sering memenuhi ruangan kita dengan aroma bunga atau laut. Namun, kita harus sangat hati-hati dengan pengharum ruangan karena beberapa tergolong berpotensi mengandung racun.

Kamu bisa membuat campuran yang aman dan ramah lingkungan untuk menghilangkan aroma tak sedap. Campurkan 4 sendok teh soda kue dengan 4 gelas air, lalu masukkan campurannya ke dalam semprotan.

11. Penyedot debu dengan filter yang kotor

Jika kamu tidak membersihkan penyedot debu, benda ini mungkin malah akan mengeluarkan udara kotor di rumahmu. Jika kamu menyalakan alat itu dan mencium bau tak sedap, waktunya untuk memeriksa filternya.

Sebaiknya kosongkan penyedot debu setiap setelah digunakan dan filternya harus diganti setidaknya tiga bulan sekali.

12. Makin banyak, makin bagus

Banyak orang berpikir makin banyak sabun pembersih lantai yang dituangkan ke kain pel, makin bersih ruanganmu nantinya. Namun, kain pel malah akan memiliki lapisan lengket yang membuat lantai terlihat lebih buruk dari sebelumnya. Selain itu, sabun pembersih lantai bisa menimbulkan reaksi alergi dan jika kamu menggunakannya dalam jumlah yang banyak, kamu hanya akan memperburuk masalah.

Selalu ikuti panduan di kemasannya.

13. Koran

Dulu, orang-orang membuat kaca berkilap menggunakan koran. Namun, sebaiknya jangan lakukan hal ini sekarang. Masalahnya, pada tahun ’70-’80-an, tinta minyak digunakan untuk mencetak koran. Tinta itu mirip dengan pemoles kaca. Kemudian, produsen menggantinya dengan tinta baru yang lebih ramah lingkungan, tapi tidak bisa digunakan untuk membuat apa pun berkilap sekarang.

Selain itu, koran modern menjadi sangat cepat lembek dan meninggalkan serat serta bekas tinta di kaca. Sebaiknya gunakan lap microfiber sebagai gantinya.

Menurutmu, di zaman sekarang, apakah lebih baik bersih-bersih sendiri? Atau mungkin sebaiknya menyewa jasa orang yang ahli bersih-bersih?

Bagikan Artikel Ini