Sisi Terang
Sisi Terang

15+ Sampah Tidak Penting Ini Bikin Kita Naik Darah

Terkadang, saat melakukan pembelian, meskipun sudah dipikirkan matang-matang, kita masih bisa terkejut. Mulai dari sewa rumah, sepatu baru, sampai perhiasan. Kita baru bisa merasakan manfaat barang-barang yang kita beli setelah dipakai selama beberapa waktu. Jadi, kita mesti berhati-hati untuk tidak mengulangi kesalahan orang-orang tidak beruntung dalam artikel ini.

Di Sisi Terang, kami sadar semua orang bisa mengalami kegagalan, tapi kami berharap kamu tidak akan mengalami hal yang sama.

“Membelikannya tempat yang nyaman cuma buang-buang uang.”

“Jumlah sampah yang sia-sia dari kemasan pil alergi yang kubeli di apotek.”

“Dapur di apartemen seharga 2.650 dolar (Rp37,9 juta) di kota New York.”

“Pacarku membelikanku cincin seharga 350 dolar (Rp5 juta), tapi lihat apa yang dilakukan cincin ini kepada jariku.”

“Oreo”

“Akhirnya, aku memutuskan untuk membeli sekotak Oreo berisi 60 bungkus lewat Amazon untuk anak-anak, tapi cuma ini yang sampai ke rumah!”

“Parfum yang kuberikan kepada istriku sebagai kado Natal diletakkan di toilet sebagai pewangi ruangan.”

“Aku membeli beberapa karakter miniatur Lego. Semua isinya sama.”

“Aku membeli tempat makan burung antimerpati. Ternyata tidak mempan.”

“Bunga untuk Hari Ibu”

“Aku membeli seikat bunga untuk ibuku di Hari Ibu seharga 80 dolar (Rp1,1 juta). Bunganya sampai ke rumah dalam keadaan layu dan jamuran, seperti sudah dikremasi dan dikubur 30 tahun yang silam, lalu digali lagi.”

“Perbaikan kuku”

“Menghabiskan 45 euro (Rp705 ribu) dan tambahan 65 euro (Rp1 juta) lagi untuk memperbaiki kukuku. Foto kuku sebelumnya (dan hasil yang aku inginkan lagi) vs hasil setelah diperbaiki.”

“Menghabiskan lebih dari 25 dolar (Rp392 ribu) untuk pesanan ini. Aku sangat kecewa.”

“Aku membayar 37 dolar (Rp530 ribu) untuk sekotak safron ini.”

“Gel kuku”

“Aku menghabiskan 61 dolar (Rp872 ribu) untuk kuteks ini. Aku mencoba warna biru ombre, tapi pacarku bilang hasilnya jelek.”

“Peralatan lab”

“Kampusku memasang harga 96 dolar (Rp1,4 juta) untuk ’peralatan lab’ ini. Tidak ada satu benda pun yang harganya lebih mahal dari 5 dolar (Rp 70 ribu), semuanya bisa dibeli dengan harga sekitar 20 dolar (Rp 280 ribu). Mereka bahkan memasukkan pulpen ke dalam ’peralatan’ ini.”

“Bola-bola lobster seharga 34 dolar (Rp480 ribu), bandingkan ukurannya dengan pisang di samping.”

“Sopir pengantar barang ini membuatku rugi 5.500 dolar (Rp78,6 juta).”

“Sepatu bot seharga 130 dolar (Rp1,8 juta) yang baru dipakai bekerja selama sebulan.”

Aku memesan kamar deluxe dengan fitur ekstra di hotel bintang 4, ini yang aku dapatkan:

“Kado Natal”

“Aku mendapatkan kado gim di hari Natal, tapi tidak ada isinya. Orang tuaku membayar 60 dolar (Rp850 ribu) untuk wadah plastik kosong.”

Pernah berada di situasi yang sama? Bagikan ceritamu di kolom komentar, ya.

Harap diingat: Artikel ini diupdate pada Oktober 2021 untuk memperbaiki materi sumber dan ketidakakuratan faktual.
Kredit foto pratinjau capt_capitalism / Reddit
Bagikan Artikel Ini