Cara Merespons Orang-Orang Mencurigakan Agar Terhindar dari Masalah
Sejak kecil, kita sudah diajari untuk tidak bicara dengan orang asing atau masuk ke mobil mereka. Tapi cuma sedikit orang yang tahu bagaimana cara bertindak jika ada orang yang mengikuti di jalanan gelap, memasuki lift setelah kamu masuk, atau mengetuk pintu apartemenmu untuk meminta bantuan.
Sisi Terang memutuskan untuk mencari bagaimana cara kita harus bertindak saat bertemu orang-orang yang berpotensi berbahaya agar tetap aman.
1. Kalau kamu pikir seseorang mengikutimu.
Kalau kamu merasa seseorang terus memandangimu, jangan abaikan perasaanmu. Tetaplah waspada karena sayangnya, tak seorang pun bisa aman terhadap ancaman ini. Lebih baik mengambil beberapa langkah perlindungan daripada terjebak dalam situasi tidak menyenangkan atau bahkan mengancam nyawa. Jadi, inilah yang harus kamu lakukan:
Kalau kamu berjalan mengenakan headphone, lepaslah. Dengan begini, kamu bisa mendengar apa yang terjadi di sekitarmu, sehingga membantumu tetap waspada.
Menjaga penglihatanmu tetap lurus alih-alih melihat ke bawah juga merupakan kebiasaan yang baik. Bukan cuma membuatmu melihat keadaan sekitar, kamu juga terlihat lebih percaya diri dan tidak takut, sehingga peluangmu menjadi sasaran pencuri menjadi lebih kecil.
Jangan terlalu sering melihat ke belakang. Orang yang mengikutimu mungkin sadar dirimu mengetahui keberadaan mereka, dan itu bisa memprovokasi mereka untuk mengambil tindakan nekat.
Masuk ke stasiun kereta bawah tanah yang ramai. Tetap di sana beberapa menit, lalu cobalah mencari orang yang mengikutimu. Mungkin mereka akan meninggalkanmu sendirian jika berpikir kamu memutuskan untuk menetap di sini untuk waktu yang lama.
Jika terjadi pada malam hari, jangan pergi ke tempat-tempat yang agak gelap seperti taman, lorong, jalanan sempit, dan lain-lain. Pergilah ke tempat dengan banyak cahaya dan ramai, seperti kafe, alun-alun yang terang, atau tempat lain sejenisnya.
Untuk memastikan apakah orang yang kamu curigai cuma orang biasa yang kebetulan arah berjalannya sama denganmu, cukup ambil jalan memutar. Belok kanan, belok kanan lagi, lalu belok kanan sekali lagi. Atau berpura-puralah kehilangan barang atau meninggalkan barang, lalu memutar balik. Kalau orang itu terus mengikutimu, bisa dipastikan ini bukan cuma kebetulan. Jika ini yang terjadi, saatnya bergerak menuju tempat yang ramai dan melapor polisi.
Kalau kamu bingung harus pergi dan bersembunyi di mana, sementara orang yang kamu curigai terus mengikutimu, keluarkan dompetmu dan lempar ke jalan. Mungkin, itulah alasan utama kenapa kamu diikuti. Jika ini yang terjadi, akan lebih baik berpisah dengan uangmu daripada dengan keselamatan atau bahkan nyawamu.
2. Jika orang asing atau sekelompok orang asing melecehkanmu.
Biasanya, situasi seperti ini tidak mengancam keselamatanmu, tapi ada beberapa pengecualian yang harus kamu waspadai, seperti jika seseorang atau sekelompok orang di depanmu dalam keadaan mabuk. Sayangnya, tak ada cara cepat untuk langsung menghentikan pelecehan seperti ini, tapi ada sejumlah strategi yang bisa kamu ikuti:
Jaga ekspresi wajahmu tetap netral. Jangan tunjukkan amarah atau rasa jijik, dan tatap langsung ke arah orang yang melecehkanmu. Tindakan semacam ini punya efek psikologis: orang di depanmu akan menyadari dirimu bukan cuma sekadar objek, melainkan manusia. Akan lebih sulit menyakiti seorang manusia dibanding “objek” semata.
Jika ada orang asing yang duduk di sebelahmu atau terlalu dekat dengamu, rentangkanlah lenganmu untuk membuat pembatas, tapi tak perlu mendorong atau menyentuhnya. Katakan dengan tegas: “Tolong menjauh dari saya,” atau kalimat lain sejenis, tapi pastikan kamu menggunakan kata ganti “saya” untuk menimbulkan efek yang sama dengan ekspresi wajah netral di poin sebelumnya. Rekomendasi ini mungkin terdengar simpel, tapi kenyataannya, sulit dilakukan.
Kamu bisa membuat si pelaku teringat akan ibu mereka sendiri. Tanyakan kepadanya dengan suara lantang: “Apa ibumu tahu dia membesarkan seorang peleceh jalanan?” Faktanya, orang-orang cenderung punya hubungan yang erat dengan orang tuanya. Cara ini bisa membantumu menenangkan diri.
Kalau kamu berjalan melewati sekelompok orang atau orang yang berpotensi berbahaya dan mendengar siulan, berteriak, atau godaan, ambil apa pun yang kamu pegang, seperti tas tangan, ke tangan kirimu, dan biarkan tangan kananmu kosong. Para ahli mengatakan, ini akan membuatmu terlihat tidak rentan. Selain itu, dengan posisi tangan seperti ini, kamu lebih siap melawan.
Cara terbaik untuk menghindari pelecehan tentu adalah dengan menjauh dari tempat dengan potensi pelecehan tinggi. Sayangnya, ini hampir mustahil, jadi, tetaplah waspada.
3. Jika orang asing masuk lift bersamamu.
Selalu dengarkan suara batinmu. Jika seseorang membuatmu takut, tinggalkan lift yang sudah kamu naiki secepatnya. Lebih baik terlihat seperti orang paranoid daripada mendapatkan masalah. Kamu bisa berpura-pura ada barang yang lupa kamu bawa dan berlari keluar lewat pintu yang mau menutup.
Kalau kamu tidak sempat pergi, berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ambil:
Berdirilah dengan punggung menghadap panel tombol, untuk menghalangi panel dari orang asing yang kamu curigai. Dengan begini, kamu akan mencegah orang asing menekan tombol stop dan kamu bisa menekan tombol bantuan jika sudah merasa terancam.
Jangan berdiri membelakangi atau di samping si orang asing. Berdirilah menghadapnya, sambil menatap wajahnya. Dengan begini, kamu bisa melihat apa yang dilakukan orang asing itu, sehingga dia lebih sulit menyerangmu.
Keluarkan kunci, ponsel, atau benda lain yang dapat kamu gunakan untuk melindungi diri jika perlu.
Kamu bisa memastikan apakah orang asing itu benar-benar berbahaya atau tidak dengan memperhatikan perilakunya. Jika setelah memasuki lift mereka tidak melihat ke panel tombol dan tidak mencoba menekan salah satu tombolnya, itu adalah tanda yang mencurigakan. Jika ini yang kamu hadapi, meski suara batinmu berkata lain, keluarlah dari lift sesegera mungkin.
4. Jika seseorang mengetuk pintu dan kamu sendirian di rumah.
Dalam situasi seperti ini, yang paling penting adalah tidak membuka pintu. Berpura-pura tidak berada di rumah juga punya risikonya sendiri—orang asing itu mungkin sedang mencari unit apartemen kosong. Kalau tidak ada yang menjawab ketukan pintu, mereka mungkin mencoba membukanya. Tanyakan dengan keras dan jelas siapa mereka dan apa yang mereka inginkan, lalu ambil tindakan sesuai dengan tanggapan mereka:
Jika seseorang mengatakan dirinya sedang terluka atau butuh bantuan, sampaikan bahwa kamu tidak bisa membantu mereka sama sekali. Tawari mereka untuk menelepon ambulans atau polisi. Jika orang itu benar-benar butuh bantuan, dia akan senang sudah dibantu, tapi biasanya, orang itu hanya akan pergi begitu saja.
Jika seseorang mencoba membuka pintu atau tidak kunjung pergi, segera hubungi polisi. Katakan dengan keras saat menelepon agar orang asing itu bisa mendengarnya. Kamu juga bisa menggunakan trik lain: Nyalakan video suara anjing menggonggong lewat ponsel dan katakan, “Jangan!” dengan keras jika ada pencuri di balik pintu, cara ini pasti akan menakuti mereka. Tak banyak orang yang mau berurusan dengan anjing, terutama anjing besar.
Biasanya, orang jahat berpura-pura menjadi karyawan beberapa perusahaan utilitas. Jika ini yang kamu temui, tanyakan nama perusahaannya, lalu hubungi kantor mereka dan cari tahu apakah mereka benar-benar mengirim seseorang.
Salah satu trik yang paling umum adalah saat seorang wanita menekan bel pintu dan meminta bantuan. Dia tampak tidak berbahaya, tapi kamu harus ingat bahwa perampok biasanya bekerja dalam kelompok, dan mungkin ada seorang pria yang berdiri di sebelahnya, sedang menunggu calon korban, yaitu kamu, untuk membuka pintu.
Apa kamu pernah berada dalam situasi yang sama seperti ini? Apa yang kamu lakukan? Beri tahu kami lewat kolom komentar di bawah, ya.