Sisi Terang
Sisi Terang

11 Momen Desainer Membuat Kostum yang Akurat hingga Kita Ingin Memberi Tepuk Tangan Meriah

Kadang kala, kita begitu terbawa oleh alur cerita dan keterampilan akting sehingga gagal memperhatikan kostum dan tampilan karakter utama dalam film. Namun, kostumlah yang sering kali bisa memberitahukan banyak hal kepada kita tentang para karakter dan motif mereka, lebih dari karakter itu sendiri.

Kami di Sisi Terang memutuskan untuk melihat lebih dekat tampilan sejumlah karakter dalam film-film dan film seri terkini. Kami temukan banyak kejutan yang telah disiapkan oleh para desainer kostum.

1. Dune

Sekitar 1.000 kostum yang berbeda dibuat ketika menggarap proyek film fantastis ini. Menurut desainer, “Kostum adalah jembatan antara aktor dengan karakter—kostum memungkinkan aktor menyelinap ke dalam berbagai penyamaran dan mencoba sikap baru.”

Ini bisa dilihat terutama pada Rebecca Ferguson—Lady Jessica. Mengungkapkan perpaduan antara kerentanan dan kekuatannya adalah hal penting—oleh karena itu, pakaiannya selalu bertransformasi. Di awal sekali, dia memakai gaun hitam sederhana yang kelihatan seperti cangkang pelindung. Pakaian ini memungkinkan hero wanita ini untuk bersembunyi sepenuhnya dari dunia luar. Kemudian, pakaian-pakaiannya menjadi lebih elegan dan bahkan kaya, tapi Jessica terus menyembunyikan wajahnya dengan topeng dan cadar—ini menggambarkan posisinya sebagai selir. Ya, dia memang memakai pakaian kerajaan, tetapi masih dirantai. Akhirnya, dia sadar kalau dia harus menyesuaikan diri dengan dunia baru dan bertahan di dalamnya. Dia mengenakan seragam khusus dan menunjukkan kekuatan fisiknya.

2. The Marvelous Mrs. Maisel

Karakter utama dari serial The Marvelous Mrs. Maisel membuat penonton terkesan bukan cuma dengan selera humornya, tapi juga dengan pakaian mewahnya. Para desainer kostum memiliki tugas berat. Mereka harus mengembalikan era ’50-an yang bergaya ke layar dan menyesuaikan pakaian dengan alur cerita. Karena itulah, mantel Midge yang beraneka warna bertindak sebagai baju zirah. Desainer kostum menyebutnya “setara dengan jubah superhero—mengubah bentuk, melindungi, perisai emosional yang mewujudkan dan memberdayakan dia sebagai seorang karakter.”

3. Sex and the City dan And Just Like That...

Dahulu, Sex and the City menjadi pemandu sebenarnya dalam dunia mode New York pada tahun 2000-an. Ketika diumumkan bahwa film seri yang dipuja-puja itu akan dilanjutkan, banyak penggemar menunggu dengan antusias untuk melihat tampilan baru dari para karakter. Untuk menunjukkan hubungan antara serial awal dengan kelanjutannya, desainer kostum memutuskan untuk memakaikan rok tutu yang legendaris pada Carrie lagi—tapi rok itu telah sedikit dimodifikasi, seolah-olah 18 tahun itu tidak ada dan kita seperti akan bertemu teman-teman lama di layar lagi.

Omong-omong tentang kostum dalam film And Just Like That..., kita akan lalai kalau tidak menyebut gaun Valentino koral yang keren dengan sarung tangan warna pink itu.

Tampilan ini dibuat untuk adegan terakhir saat Carrie berdiri di jembatan Paris tempat di mana Mr. Big pernah mengakui cintanya yang mendalam kepadanya. Sekarang, Carrie ingin menaburkan abunya di sana. Desainer kostum berkomentar tentang pilihannya dengan berkata, “Enggak ada opsi lain. Ini mengingatkan aku akan Permaisuri Josephine...sempurna untuk sebuah adegan di Prancis.”

4. Squid Game

Film seri Korea Selatan ini menjadi hit internasional dalam sekejap mata, terutama berkat estetikanya yang unik. Penggemar terutama terkesan oleh desain kostumnya. Pakaian olahraga hijau dan seragam pink yang dipakai penjaga telah menjadi dua unsur yang paling dikenal. Corak hijau ini langsung dikenali oleh penonton Korea karena berakar pada baju olahraga kenangan yang awalnya dipakai anak-anak kecil untuk Hari Olahraga di Korea tahun 1970-an. Warna-warna itu juga dipilih bersama karena suatu alasan, yakni sebagian karena ilmu warna, sebagian lainnya untuk simbolisme. Warna pink khusus itu berlawanan dengan hijau baju olahraga pada roda warna, yang menunjukkan bahwa di level paling dasar pun, para pemain adalah lawan penjaga.

Front Man, yang memakai tampilan hitam seluruhnya dan topeng yang sangat simetris, menjadi salah satu karakter yang paling misterius. Sutradara film seri ini bilang bahwa topeng Front Man sebenarnya sebuah penghargaan untuk penjahat utama dalam film Star Wars, Darth Vader.

Selain itu, detail ini seharusnya membedakan Front Man dengan penjaga, pemain, dan VIP.

5. West Side Story

Pertunjukan musikal baru yang dibuat oleh Steven Spielberg didasarkan pada film klasik dari tahun 1961. Penampilan Maria ternyata menjadi salah satu yang paling dipikirkan masak-masak dalam kedua film itu. Gaun renda putih yang dia pakai berdansa, di mana dia bertemu Tony, menggambarkan kepolosan dan kemudaannya. Akan tetapi, ada satu detail penting—ikat pinggang merah. Ini mengisyaratkan bahwa Maria akan segera mengalami transisi ke kehidupan dewasa dan berfungsi sebagai simbol transformasi Maria menjadi seorang wanita.

6. Spencer

Para pembuat kostum tidak bermaksud untuk meniru sepenuhnya koleksi pakaian Putri Diana untuk film ini. Dengan hati-hati, mereka mempelajari gaya yang dipertahankannya dari tahun 1988 sampai 1992 untuk menentukan perangkat pakaian utama, kombinasi warna dan trik-trik gayanya. Pada akhirnya, koleksi pakaian itu hampir menjadi karakter tersendiri dari film tersebut. Misalnya, pakaian itu harus mengungkapkan suasana hati karakter—warna terang dengan latar belakang muram melambangkan depresi Diana. Sementara itu, pakaian terang dan pakaian resminya bersifat kontras dengan corak netral muram dari anggota keluarga lain, yang memisahkan sang Putri dari yang lain.

Omong-omong, Kristen Stewart tidak pas dengan peran Diana dalam hal bentuk tubuhnya. Untuk menambah tinggi badan aktris itu secara visual, para desainer kostum menggunakan beberapa trik. Misalnya, mereka akan menaikkan garis pinggang dan mengubah proporsi pakaiannya. Tentu saja, kerja sempurna kameramen juga berkontribusi besar terhadap hal ini.

7. House of Gucci

Untuk membuat koleksi pakaian film tentang salah satu keluarga yang paling bergaya dalam industri mode, para desainer kostum harus memilih 400-500 pakaian. Tentu saja, sebagian pakaian yang paling spektakuler adalah tampilan Patrizia Reggiani, yang dimainkan oleh Lady Gaga. Karakternya yang nyentrik bukan cuma digambarkan oleh pakaiannya yang berwarna terang, tapi juga dengan banyaknya perhiasan. Lady Gaga memakai anting-anting besar, banyak gelang, dan kalung. Contoh yang bagus adalah adegan di mana Patrizia dan suaminya berada di resor ski, dia memakai empat kalung emas.

Kostum itu juga berfungsi sebagai penanda dari keadaan pikiran gadis itu di sepanjang film. Pada awal cerita, sebelum pernikahannya dengan Maurizio Gucci, Patrizia kelihatan cukup imut dan polos. Dia memakai gaun-gaun polka dot yang kelihatan romantis dengan trench coat ringan. Setelah pernikahan mereka, Patrizia mengubah koleksi pakaiannya secara drastis, untuk mencakup pakaian dari berbagai merek mewah. Menjelang perceraian mereka dan di akhir film, dia mulai memakai celana jin dan jaket kulit motoris warna gelap.

Menurut desainer kostum, Patrizia perlahan-lahan berubah menjadi wanita agresif yang mendendam dan tidak peduli dengan apa yang dipakainya.

8. Death on the Nile

Ketika desainer kostum membuat gambaran Linnet Doyle, pewaris wanita dari seorang jutawan, dalam film Death on the Nile, dia bukan cuma ingin menggambarkan kekayaan, tapi juga kerentanan dan kerapuhannya. Untuk itu, dia memilih gaun-gaun yang menggantung longgar dengan warna pastel.

Pencurian sebuah perhiasan yang berhubungan dengan kejahatan utama juga merupakan unsur penting dari cerita. Dalam novel Agatha Christie, yang menjadi dasar dari film ini, pencuri mengambil sebuah kalung mutiara. Namun, Sutradara film mengambil risiko lebih besar dengan mengganti mutiara dengan kalung berlian Tiffany kuning 128,54 karat. Perusahaan itu bahkan membuat tiruan berkualitas tinggi dari perhiasan itu untuk film tersebut.

9. ASSEMBLED: The Making of Eternals

Film ini bukan cuma bisa membanggakan efek visual yang mengesankan dan pemeran bintang, melainkan juga beberapa kostum yang tidak biasa bagi para karakternya. Menurut desainer kostum, penting untuk membuat para karakter kelihatan organik dan kostum mereka tidak tampak seperti seragam. Selain itu, setiap “Eternal” memiliki warnanya sendiri yang dengan tepat mencerminkan kemampuan super-nya, tergantung elemen mana yang dikendalikannya: Bumi, Udara, Air, dsb. Selain itu, warna yang berbeda dipakai untuk meningkatkan individualitas dari masing-masing karakter.

10. Don’t Look Up

Karakter yang dimainkan oleh Meryl Streep menjadi salah satu karakter paling luar biasa dalam komedi satiris Don’t Look Up. Dia menjadi presiden Amerika Serikat dalam cerita itu, tapi sutradara menggambarkan dia kepada desainer kostum agak lain. Dia bilang, “Meryl Streep membawamu dalam perjalanan melalui neraka.” Itu sebabnya desainer memutuskan bahwa Janie Orlean harus diberi pakaian berwarna merah seluruhnya di awal dan akhir film. Omong-omong, semua pakaiannya didesain oleh Armani, yang menggambarkan kekayaannya dalam film itu.

Arlojinya layak memperoleh perhatian khusus. Dia memakai arloji buatan Piaget model Extremely Lady. Ini adalah arloji asli yang dirilis di tahun ’60-an abad lalu.

11. The Last Duel

Di sini, desainer kostum memiliki tugas sulit, yakni membawa penonton kembali pada abad ke-14. Agar pakaian dan dekorasi kelihatan nyata dan asli, sutradara meminta desainer untuk memakai warna-warna netral dan bahkan pucat. Kru berhasil mendapatkan hasil spektakuler—beberapa adegan kelihatan sangat mirip kanvas klasik dari masa Renaisans.

Jodie Comer, aktris yang memainkan peran utama, menggambarkan bahwa dia harus memakai 17 lapis pakaian, juga sepatu kayu besar. Sutradara suka suara yang ditimbulkan ketika dia berjalan di atas bebatuan.

Dari kostum-kostum yang telah disebut di muka, mana yang sepertinya paling cocok untukmu?

Bagikan Artikel Ini