Sisi Terang
Sisi Terang

10 Hal Keterlaluan yang Membuat Wanita Meninggalkan Pria yang Dicintainya

Jika seorang wanita jatuh cinta, dia mungkin rela berjuang mati-matian dalam suatu hubungan, tapi semua ada batasnya. Ketika batasan itu sudah dilanggar, maka dia akan meninggalkan pria itu tanpa pikir panjang, meskipun itu adalah pria impiannya.

Sisi Terang menyusun daftar 10 hal yang dilakukan pria yang bisa membuat sebuah hubungan memburuk dengan cepat.

Pria tidak ingin membuat suasana lebih menarik.

Wanita bukan ingin hubungan romantisnya menjadi penuh liku, tapi penting untuk memberi sedikit ruang untuk hal-hal baru. Jika seorang pria berkeras untuk pergi ke restoran yang sama setiap hari atau ingin pergi ke tempat yang sama tiap kali berlibur karena dia enggan keluar dari zona nyamannya, kekasihnya pasti akan cepat merasa bosan.

Menuduhmu memiliki “ekspektasi setinggi langit”

Ketika seorang wanita berpikir untuk mengakhiri hubungan dengan orang yang dicintainya, kemungkinan besar dia telah mengupayakan banyak hal untuk menyelamatkan hubungannya. Namun, jika pasangan menolak membahas hal-hal yang membuatnya khawatir, sementara di saat yang sama terus saja mengeluh tentang tuntutannya yang tidak realistis, maka tak ada lagi keraguan dalam diri wanita bahwa sudah saatnya untuk mengakhiri hubungan mereka.

Dia membatalkan janji dengan kekasihnya untuk nongkrong dengan teman-temannya.

Sungguh tidak mengenakkan saat pasanganmu tiba-tiba meninggalkanmu sendirian di akhir pekan, nongkrong di luar sampai larut malam—mengabaikan teleponmu atau mengacaukan jadwalmu. Jika seorang pria terbiasa membatalkan kencan dan lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya, maka si wanita akan mulai mengerti kalau ini pertanda bahwa dia tidak begitu penting dalam hidup si pria—tidak butuh waktu terlalu lama sampai si wanita meninggalkannya.

Dia banyak berahasia.

“Jika seorang pria bertindak seolah ada yang disembunyikan, dia pasti berselingkuh.” Meskipun bukan itu kenyataannya, inilah yang akan terlintas dalam pikiran saat pasanganmu menghindari berkirim SMS saat sedang di dekatmu, membicarakan rencananya dengan detail yang kurang jelas, atau bersikap defensif saat ditanya baru dari mana. Kurangnya kejujuran dan keterbukaan akan membuat wanita mana pun ingin mengakhiri hubungan dan mencari yang lebih stabil.

Dia tidak pernah ada saat kamu membutuhkannya.

Ini tidak berarti si pria sedang berada di luar kota atau pergi dengan teman-temannya—bisa saja dia sedang duduk di depan kekasihnya, tapi tidak memperhatikan saat si wanita ingin membahas hal-hal yang penting atau mengganggunya. Saat pasangannya cuma pura-pura mendengarkan, wanita bisa merasakannya dan tahu bahwa dia tidak dihargai keberadaannya. Memangnya siapa yang mau hubungan semacam itu?

Dia membuatmu merasa seperti ibunya.

Pria yang kekanak-kanakan tidak menjalankan rencana-rencananya, tidak pernah mau mengobrol secara dewasa, dan menuduh pasangannya bersikap cerewet. Dalam hubungan semacam ini, wanita mana pun akan cepat merasa lelah karena harus terus mengambil alih tanggung jawab dan mencari-cari alasan untuk membenarkan tindakan si pria, serta akan mulai menginginkan hubungan dengan pria yang lebih dewasa.

Dia mengabaikan pendapatmu.

Saat perlu mengambil keputusan yang akan berdampak terhadap kedua pihak dalam sebuah hubungan, wanita pasti berharap agar pendapatnya dipertimbangkan. Jika si pria berpikir bahwa keinginan dan kebutuhan pasangannya tidak penting serta hanya fokus pada diri sendiri, si wanita akan menganggap ini sebagai tanda bahwa pria itu tidak ingin dia bahagia dan tidak menghargainya.

Dia lebih mendahulukan kariernya.

Tidak masalah jika seseorang ingin menggapai cita-cita setinggi langit, tapi jika kamu sedang menjalin hubungan, meskipun jadwalmu padat, penting untuk menyisihkan sedikit waktu untuk fokus pada pasanganmu dan menunjukkan kepadanya bahwa dia adalah prioritas bagimu. Jika seorang pria selalu terlalu sibuk untuk menghabiskan waktu bersama kekasihnya, kekasihnya itu akan punya keinginan untuk meninggalkannya.

Dia membandingkanmu dengan wanita lain.

Mungkin saja kamu dibandingkan dengan salah satu mantan kekasihnya, teman kerjanya, atau ibunya. Apa pun bentuknya, terus-terusan membandingkan sang kekasih dengan wanita lain adalah kesalahan yang sangat besar dan bisa langsung menghancurkan sebuah hubungan. Tindakan ini membuat wanita merasa terpuruk, berdampak negatif terhadap kepercayaan dirinya, dan kemungkinan besar akan berakhir dengan kata putus.

Dia membuatmu bertanya-tanya apakah dia peduli kepadamu.

Sikap menghargai penting untuk menjalin hubungan yang sehat, dan ini berarti menghargai pasangan bahkan atas hal-hal kecil yang dilakukannya. Jika seorang pria tidak menunjukkan betapa penting kekasihnya baginya, tapi malah justru tak menghargai keberadaannya dan tidak mau berusaha memperjuangkan hubungan itu, pasangannya tak akan pernah merasa nyaman bersamanya.

Apa kamu bisa menambahkan poin lain ke dalam daftar ini? Kalau kamu pernah mengalami salah satu situasi di atas, apa yang kamu lakukan untuk menyelamatkan hubunganmu? Bagikan ceritamu dengan kami, ya.

Illustrated by Olga Khodiukova untuk Sisi Terang
Bagikan Artikel Ini