5 Kunci Berhasilnya Sebuah Hubungan, Menurut Sebuah Penelitian
Banyak dari kita menjalani hubungan percintaan dengan harapan bisa menemukan sosok yang sempurna. Masalahnya, kualitas hubungan itu subjektif. Semua pasti paham bahwa hubungan yang buruk punya dampak negatif, seperti kesehatan fisik yang memburuk, depresi, dan kurang produktif saat bekerja. Namun terkadang, kita tidak bisa menentukan dengan tepat faktor apa saja yang membuat hubungan langgeng dan harmonis. Untungnya, para ilmuwan telah menemukan karakteristik paling penting dalam sebuah hubungan yang tak lekang oleh waktu.
Sisi Terang yakin kita semua ingin membangun hubungan yang sehat dan bahagia. Kami pun dibuat kagum oleh temuan sebuah penelitian berikut ini. Untuk memahami karakteristik penting mana yang termasuk karakteristik wajib dalam menjalin hubungan yang baik, bacalah artikel ini sampai selesai.
Ada alasan kenapa beberapa hubungan percintaan lebih berkembang dibanding yang lain.
Meski sulit memahami apa yang membuat suatu hubungan bertahan lama, para ilmuwan sudah sejak lama mempelajari apa yang memengaruhi keberhasilan sebuah hubungan. Psikolog John Gottman melakukan berbagai eksperimen di dalam tempat yang dia sebut sebagai “Laboratorium Cinta”. Dari eksperimen ini, dia mengelompokkan pasangan menjadi dua kategori, yaitu “master” dan “bencana”. Dia pun mengamati apa saja ciri umum dari hubungan “master” (yaitu orang-orang yang punya hubungan jangka panjang) dan “bencana” (yaitu orang-orang yang bercerai atau tidak bahagia).
Dia menyimpulkan bahwa pasangan “master” saling menghargai satu sama lain dan membangun lingkungan yang baik dan saling menghormati. Merasa divalidasi, diperhatikan, dipahami, dan berbagi momen kebahagiaan bersama memainkan peran penting dalam membuat pasangan merasa terhubung dan tetap setia satu sama lain. Namun, selain itu ada juga faktor-faktor lain yang terbukti membuat suatu hubungan bertahan lama.
Kualitas paling penting dari sebuah hubungan yang langgeng
Sebuah studi yang sangat menarik menganalisis 11.196 pasangan selama sekitar satu tahun dan mengumpulkan data yang bertujuan untuk memprediksi kualitas hubungan. Faktor yang dinilai adalah usia, sifat, jenis kelamin, dan pendapatan. Sebagai kesimpulan dari studi tersebut, berikut ini adalah karakteristik yang dapat memprediksi apakah suatu pasangan akan bahagia dalam menjalin hubungan atau tidak.
- Komitmen pasangan yang dirasakan: yang artinya, “Pasanganku ingin hubungan kami bertahan selamanya.”
- Apresiasi: yang artinya, “Aku merasa sangat beruntung punya dia sebagai pasanganku dalam hidup.”
- Kepuasan dalam kemesraan yang dibangun: yang artinya, pasangan merasa senang dengan kemesraan hubungan mereka.
- Kepuasan pasangan yang dirasakan: yang artinya, “Hubungan kami membuat pasanganku sangat bahagia.”
- Konflik: yang artinya, “Seberapa sering kamu bertengkar dengan pasanganmu?”
Ciri-ciri di atas menunjukkan bahwa kedua pasangan saling meluangkan waktu, punya tujuan yang sama, dan merasakan rasa percaya, cinta, dan gairah dalam hubungan romantis yang mesra.
Berikut ini adalah sejumlah faktor serta risiko individu yang jika dapat diatasi akan mengarah kepada kepuasan hubungan:
Berikut ini adalah beberapa karakteristik berdasarkan perasaan pasangan terhadap hubungan mereka. Di antaranya mencakup:
- Kepuasan hidup: yang artinya, “Kondisi hidupku sangat baik.”
- Pengaruh negatif: yang artinya perasaan tertekan atau mudah tersinggung.
- Depresi: yang artinya perasaan putus asa.
- Kecemasan akan keterikatan: yang artinya, “Aku sangat khawatir tentang hubunganku dengan pasanganku.”
- Menghindari keterikatan: yang artinya, “Aku memilih untuk tidak terlalu dekat dengan pasangan.”
Artinya, perasaan inilah yang lebih penting dalam suatu hubungan. Ada yang baik, ada juga yang tidak. Secara keseluruhan, jumlah perasaan positif harus lebih besar dibanding yang negatif untuk membangun hubungan yang bahagia dan langgeng. Menariknya, kepribadian pasangan, ras, pendidikan, atau cara pasangan memandang hubungan, tampaknya tidak terlalu berpengaruh.
Bagaimanapun, syarat sebuah hubungan yang bahagia adalah kepuasan dan saling menghargai.
Kita biasa diajarkan soal ilusi dalam menemukan pasangan yang sempurna. Akan tetapi, untuk membangun hubungan yang langgeng, dibutuhkan lebih dari itu. Yang sebenarnya dibuktikan oleh penelitian ini adalah kualitas suatu hubungan terutama didasarkan pada kepuasan dan apresiasimu terhadap pasangan, dan kepribadian hanya punya dampak kecil dalam keberhasilan sebuah hubungan.
Menurut Samantha Joel, peneliti dalam studi ini, membangun sebuah hubungan lebih penting daripada individu yang kamu pilih sebagai pasangan. Membangun hubungan akan mengarah kepada hubungan yang memuaskan. Oleh karena itu, kita disarankan untuk tidak terlalu fokus pada tipe orang tertentu, melainkan pada keterlibatan satu sama lain dan kepuasan bersama.
Dalam membangun hubungan yang bahagia, menurutmu, apa faktor yang paling penting? Apa sifat yang paling kamu hargai dari pasanganmu? Kalau kamu masih lajang, menurutmu, apa yang akan membuatmu puas dalam suatu hubungan?