Keputusanku Memberi Uang dalam Jumlah Besar kepada Mantan Istriku Memicu Kecemasan Pasanganku yang Sekarang
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 60% orang tetap berteman dengan mantan mereka setelah putus. Meskipun tidak semua persahabatan ini bertahan lama, para ilmuwan memprediksi ada 4 motif utama seseorang akan mempertahankan persahabatan setelah putus, yaitu keamanan, alasan kemudahan melakukan sesuatu (misalnya hak asuh bersama), kesopanan, atau masih ada perasaan.
Salah satu pembaca kami sedang berada dalam situasi yang sulit. Pasangannya saat ini tidak menyukai persahabatannya dengan mantan istrinya. Jadi, kami di Sisi Terang memutuskan untuk membantunya menyelesaikan konflik ini.
Hai James, terima kasih atas kiriman suratmu, ya! Tim kami di Sisi Terang berkumpul untuk membahas situasi yang kamu alami, dan berikut saran yang bisa kami berikan.
- Harusnya bukanlah sebuah masalah jika tidak melakukan kontak untuk sementara waktu. Kamu barangkali terluka atas reaksi pasanganmu dan ingin meluruskan semuanya, tetapi terkadang ada baiknya untuk menenangkan diri terlebih dahulu sebelum ke tahap itu. Kalian berdua bisa meluangkan waktu untuk saling introspeksi diri setelah beradu argumen sebelumnya, sekaligus memikirkan hal apa saja yang bisa kalian lakukan untuk memperbaikinya.
- Pastikan kamu meyakinkan pasanganmu. Kamu sudah berusaha menjelaskan kepadanya kalau kamu tidak lagi punya perasaan terhadap mantan istrimu, tetapi kamu bisa mengulangi kembali ucapan tersebut setelah keadaan sedikit tenang. Kamu juga bisa memasak makan malam untuknya, dan membelikannya bunga atau cokelat favoritnya untuk menunjukkan penghargaanmu akan dirinya.
- Kecuali sebelumnya kalian telah setuju untuk berbagi keuangan, masuk akal jika kamu memutuskan sendiri apa yang harus dilakukan dengan uangmu. Jika kamu mau memberikan sebagian uang tersebut kepada mantan istrimu, sehingga dia bisa memberikan kehidupan yang lebih baik kepada anak-anakmu, itu pilihanmu.
- Rencanakan sejumlah kegiatan untuk dilakukan bersama anak-anakmu dan pasanganmu. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk saling kenal dengan lebih baik, dan juga tunjukkan kepada pasanganmu bahwa dia cukup penting dalam hidupmu untuk menjalin hubungan dengan anak-anakmu.
- Biarkan pasanganmu mengungkapkan unek-uneknya. Tanyakan kepadanya apa yang membuatnya marah sekaligus kenapa dia merasa insecure, dan perhatikan apabila ada hal lain yang bisa kamu lakukan untuk menenangkannya. Cobalah untuk memahami pemicu serta alasan yang membuatnya cemburu terhadap mantan istrimu.
- Jelaskan kepadanya bahwa kamu menginginkan yang terbaik untuk anak-anakmu, jadi itulah kenapa kamu memutuskan untuk membagi warisan dengan mantan istrimu. Memperhatikan kesejahteraan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Mengasuh anak bersama mantan memang sulit, tetapi jelas kamu bisa melakukannya dan mengutamakan kepentingan terbaik untuk anak-anakmu. Terlebih lagi, kamu tidak punya niatan untuk kembali menjalin hubungan asmara dengan mantan istrimu.
- Jika kamu merasa masih ada masalah yang perlu diselesaikan, kamu bisa menyarankan kepadanya agar kalian berdua mencoba terapi pasangan. Barangkali solusi akan masalahmu dan keinginanmu berdamai dengan pasanganmu bisa diatasi dengan lebih mudah melalui bantuan seorang ahli. Banyak orang berkata bahwa mereka merasa lebih terhubung dengan pasangannya setelah menghadiri beberapa sesi terapi.
Kami berharap saran ini bisa membantumu menyelesaikan konflik dengan pasanganmu.
Apakah kamu sering bertengkar dengan pasanganmu? Apa cara terbaik untuk berdamai setelah bertengkar? Apa yang akan kamu lakukan jika berada di posisi James? Beri tahu kami di kolom komentar di bawah, ya!