18 Anak yang Lahir untuk Menguji Kesabaran Orang Tua
Menjadi orang tua tidak hanya sekadar mengganti popok, mengecek PR, dan membaca buku yang sama berulang-ulang kali. Semua ibu dan ayah harus bisa bersikap tenang, sabar, dan siap menghadapi berbagai situasi.
Tim Sisi Terang percaya beberapa anak lahir untuk menguji tingkat kesabaran orang tua mereka, dan anak-anak di dalam artikel ini membuktikannya.
“Putriku menyelinap dari belakang dan hampir saja membuatku jantungan.”
- Lari, kamu harus lari. © TheReaperWatches / Reddit
“Lubang di kursi bean bag.”
“Anak-anakku melubangi kursi bean bag sehingga ribuan serbuk bola styrofoam dengan listrik statis berhamburan di mana-mana.”
“Aku menyuruh putraku memasukkan minuman soda ke dalam kulkas. Tapi malah dia masukkan ke dalam freezer.”
“Balita, spidol, dan suami yang ketiduran...”
“Putraku dengan spesifik meminta es krim rasa cokelat dan vanila. Sepertinya, aku membesarkan seorang monster.”
“Kemarin putriku mengajakku bermain sepatu roda untuk merayakan Hari Ibu.”
“Semua yang ada di dalam kulkas dimasukkan ke dalam mobil ini. Tidak apa, aku baik-baik saja.”
“Krayon biru di dalam saku.”
“Putriku meninggalkan krayon biru berkilau di dalam sakunya, dan baru aku sadari SETELAH cucianku sudah dalam mode pengeringan. Semua pakaiannya menjadi rusak dan sekarang aku harus mencari cara bagaimana membersihkan semua ini, kalau tidak, semua pakaian yang dicuci akan berubah warna menjadi biru.”
“Putraku membuat sandwich dengan ’sedikit moster’.”
“Putriku baru memahami apa yang terjadi jika lupa menambahkan air saat memasak ramen di dalam microwave.”
“Putraku bilang dia tidak tahu bagaimana benda ini bisa ada di dalam toilet...”
“Putriku meletakkan ’bayi’-nya di dalam kursi mobilnya, saat pulang kerja aku menoleh ke belakang dan hampir jantungan.”
“Putraku bilang dia sudah memberi kucing makanan.”
“Anakku melempar ponselku ke dalam kobaran api.”
“Inilah yang terjadi saat putriku belajar mengemudikan mobil malam ini.”
“Aku bertanya kepada putraku apakah dia perlu sikat gigi baru. Dia bilang tidak.”
“Tidak bisa menemukan pengontrol Switch-mu? Pasti ada di tempat yang masuk akal, misalnya di dalam ukulele anakmu.”
“Putraku mulai masuk sekolah tahun ini. Begini kondisi sepatunya setelah dipakai 8 hari.”
Apakah anakmu sering menguji kesabaranmu?