24 Momen Orang Tua Memenangkan Pertarungan Epik Saat Remaja Suka Membanting Pintu
Membesarkan anak bukan pekerjaan mudah, tapi masa remaja terbukti merupakan tantangan yang paling sulit. Remaja menuntut tingkat kesabaran yang hanya dimiliki sedikit orang. Dan bahkan lebih penuh tekanan ketika, di tengah perilaku yang menyimpang, para remaja suka membanting pintu hingga tertutup untuk menunjukkan kemarahan mereka dan mempertanyakan kewenangan orang tua. Tapi, jangan khawatir. Suatu hari nanti, kamu dan anak-anakmu akan mentertawakan tantrum yang kala itu mengubah rumahmu menjadi medan perang.
Syukurlah, banyak orang tua dan anak-anak tidak takut membagikan konsekuensi radikal dari membanting pintu. Itu sebabnya Sisi Terang ingin membagikan 24 kisah yang menunjukkan bahwa pelajaran akan lebih baik diterima jika disampaikan dengan cerdik dan kreatif.
- Ketika aku berusia 13 tahun, aku membanting pintuku sehingga orang tuaku melepaskan pintu itu dari engselnya dan bilang aku bisa mendapatkannya lagi setelah terbukti aku pantas punya pintu. © TheOtherOncomingStorm / Imgur
- Saudariku membanting pintunya, tapi kami harus menunggu ayah kami pulang dan membantunya keluar, sehingga aku memasukkan sedotan melalui lubang kunci ketika dia haus. © Automatvapen / Imgur
- Aku pernah sekali membanting pintu. Aku tidak diizinkan membicarakan apa yang terjadi setelahnya. © viper1483 / Imgur
- Orang tuaku melepas kenop pintuku untuk “memberiku pelajaran.” © MischiefManagedd / Imgur
- Di semua rumah yang pernah kutinggali, tidak ada pintu yang bisa menutup dengan baik, sebab saudara-saudara kandung dan orang tuaku menghancurkannya. © Harmonex / Imgur
- Orang tuaku melakukan itu kepada kakak lelakiku. Meski dia tidak tinggal di rumah lagi setelah umur 19 tahun, dia masih belum mendapatkan pintunya kembali. © FrenchRooster / Imgur
- Ibuku menyuruhku membuka dan menutup pintuku sampai aku melakukannya dengan benar. © Legendariel / Imgur
- Umurku 22 tahun dan masih tidak punya kenop pintu... © ResidentBlackGirl / Imgur
- Ketika umurku 14 tahun, aku mengunci diri dalam kamar dengan membawa kuncinya agar mereka tidak menggangguku. Orang tuaku pun melepas pintu kamarku. © sub7rat a / Imgur
- Aku bilang kepada putriku yang berusia 13 tahun, kalau dia membanting pintu sekali lagi, aku akan melepaskan pintunya dari engselnya. Dia masih melakukannya, dan aku tidak main-main dengan perkataanku. © Rodeodoc / Imgur
- Aku tidak punya pintu selama 2 tahun dan pintuku dikembalikan tanpa pegangan! © DingoesAteMyBabyGroupie / Imgur
- Tidak ada yang bisa mengalahkan bantingan pintu yang memuaskan... sampai ibumu melepaskannya dari engselnya. © LoftyLawnChair / Reddit
- Ayahku memasang busa di sepanjang tepi pintu yang macet. Sehingga kapan pun aku membantingnya, pintunya akan berbunyi “wiiffff, klik.” © SimpleDan11 / Reddit
- Ibuku tidak melepaskan pintu kamarku ketika aku membantingnya. Dia cuma akan berdiri dan mengawasiku supaya aku membuka dan menutupnya dengan tenang dan sopan sekitar 50 kali. Aku tidak butuh waktu lama untuk berhenti membanting pintu. © HolyzombieBatman / Reddit
- Kami mengambil pintu kamar putri remaja kami, lalu kemudian kamarnya. Dia tidak suka tidur di ruang kecil, yang merupakan “area bebas” yang bisa dipakai semua orang, dan juga tidak berpintu. Mengambil pintu membuatnya kesal, tapi mengambil kamarnya membuat perubahan dalam perilakunya. © themaryann / Reddit
- Aku membanting pintu begitu keras sehingga kayu di sekitar engselnya hancur dan orang tuaku berkata, “Nah, sekarang kamu enggak punya pintu.” Aku harus benar-benar mengangkat dan menggesernya untuk “menutup” pintuku. Aku mendapat pelajaran dari sana. © User / Reddit.
- Pintu adalah hak istimewa, bukan hak yang biasa-biasa saja. © lilbluehair / Reddit
- Ketika putriku berumur 8 atau 9 tahun, dan kecewa karena suatu hal, dia akan membanting pintu serta mengunci diri di kamarnya dan mencoba mengabaikan ibunya serta aku. Aku melawannya dengan membalikkan kuncinya, sehingga bagian kuncinya menghadap keluar kamar. Tentu saja, ketika merasa jengkel, dia akan berlari ke kamarnya dan mengunci diri di dalamnya. Kalimat, “Tinggalkan aku sendiri!’ dengan cepat berubah menjadi “Keluarkan aku!” © DistantKarma / Reddit
- Di rumah kami, aturannya adalah, “Gunakan dengan benar, atau hilang.” Pintu dibanting? Dilepas dari engselnya selama seminggu. Berbohong? Kami enggak percaya apa pun perkataanmu selama seminggu dan mencari sumber-sumber terpercaya atas semua perkataanmu. Kadang-kadang kita harus kreatif, tapi tantangan membuatnya menarik. Alhasil, anak-anak telah menjadi orang dewasa yang menakjubkan sekarang, kami tidak minta dipuji. Itu semua usaha mereka. © Versailles / Reddit
- Putraku menghabiskan usia 14 sampai 16 tahunnya tanpa pintu kamar karena terlalu sering membantingnya. Mengembalikan pintu ini adalah salah satu hadiah ulang tahunnya yang ke-16. Dia baru saja menginjak usia 17 tahun dan telah menjalani setahun penuh tanpa membanting pintu. Entah karena dia sudah belajar dari pengalaman atau fasenya sudah berlalu. Terserah yang mana saja, yang penting aku menang! © MsAlign / Reddit
Apa kamu seperti melihat dirimu berada dalam situasi dari cerita di atas? Apa kamu pernah membanting pintu sampai tertutup? Apa yang terjadi kemudian? Adakah perilaku remaja lucu yang ingin kamu bagikan dalam komentar di bawah? Tuliskan saja, kami ingin membacanya!