Sisi Terang
Sisi Terang

5 Keuntungan dan 5 Risiko Menjadi Ibu Setelah Umur 40 Tahun

Memiliki anak pada usia lanjut menjadi semakin umum. Alasan untuk ini mungkin berbeda-beda: karier, pasangan yang tidak bisa diandalkan, keinginan hidup untuk diri sendiri, atau hanya kurang kesiapan untuk tanggung jawab ini. Yang penting kamu tahu bahwa ini adalah hidup dan pilihanmu. Jika kamu memutuskan ingin menjadi ibu setelah umur 40 tahun, maka kamu harus tahu beberapa keuntungan dan kemungkinan risiko kehamilan usia lanjut.

Melahirkan memberi kesenangan dan kebahagiaan yang besar, tapi hamil memiliki beberapa risiko. Jadi, kami di Sisi Terang melihat kehamilan, dalam usia lanjut, dari sudut berbeda. Dan kami mengajakmu untuk bergabung dengan kami.

Keuntungan:

1. Umurmu mungkin akan lebih panjang.

Perempuan yang melahirkan pada usia lanjut mungkin memiliki kesempatan hidup lebih lama. Menurut sebuah penelitian, orang yang melahirkan anak terakhir mereka sebelum usia 29 tahun mengurangi 50 persen peluang hidup sampai umur 95 tahun. Alasan untuk ini mungkin genetika.

Jika sistem reproduksi perempuan pada usia itu berfungsi dengan baik, maka ini juga berlaku pada proses lain yang berhubungan dengan penuaan. Namun, hubungan antara melahirkan dan panjang umur sebagian besar benar bagi perempuan dengan 3 anak atau kurang.

2. Kamu bisa mengurangi penurunan kognitif.

Penelitian lain menunjukkan hubungan antara kehamilan terakhir yang terjadi pada usia lanjut dan kognisi pascamenopause yang lebih baik pada perempuan. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan rangkaian tes berisi tugas untuk berbagai aspek kerja otak.

Secara khusus, perempuan yang melahirkan setelah umur 35 tahun memiliki memori verbal lebih baik. Ini mungkin terjadi karena hormon memengaruhi otak kita. Dan bukan sembarang hormon, melainkan estrogen dan progresteron, yang juga bertanggung jawab untuk fungsi otak dan perkembangan jaringan otak.

3. Kamu lebih bijak dan lebih berpengalaman pada usia ini.

Seiring waktu, kita tentu memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Bandingkan saja dirimu saat kamu berumur 20-30-an. Sekarang bayangkan perbedaan dalam membesarkan anak selama ini. Perempuan berumur lebih dari 40 tahun lebih sabar terhadap anak-anak mereka dan mereka membesarkan anak dengan lebih penuh pertimbangan.

Biasanya pada tahun-tahun ini, perempuan tidak hanya hamil tanpa rencana. Ini langkah hati-hati yang sudah kamu siapkan. Oleh karena itu, emosi dan psikologismu lebih stabil. Dan kamu siap untuk perubahan yang disebabkan kehamilan dan kelahiran anak.

4. Keuanganmu lebih stabil.

Pada umur 40 tahun, sebagian besar perempuan sudah memiliki karier. Mereka sudah tidak mencoba-coba dalam berbagai bidang, terus mengganti pekerjaan, atau berhadapan dengan penghasilan tidak stabil. Perempuan yang memiliki anak di usia matang merasa tak perlu begitu memikirkan karier sehingga bisa lebih fokus pada anak.

Kamu mungkin sudah memiliki properti dan tabungan yang akan membantumu tidak begitu stres karena kehadiran anak. Mengingat kamu tidak perlu memikirkan karier dan pekerjaan dari pagi-pagi sampai malam untuk mendapat uang tambahan, kamu bisa memberikan lebih banyak waktu kepada bayimu.

5. Kamu punya waktu untuk mencoba segalanya.

Masa berpesta dan selalu aktif telah berlalu dan ini saatnya untuk menghabiskan waktu dengan keluarga. Pada umur 40 tahun, kamu sudah mengumpulkan banyak kenangan lucu, berhasil merasa sudah cukup nongkrong dengan teman-temanmu, dan yang terpenting, kamu sudah menikmati hidupmu. Kamu sudah jalan-jalan, menjelajahi dunia, dan memperluas batasanmu.

Dan saat anakmu lahir, kamu tak akan merasa tidak puas dengan fakta kamu tak akan memiliki waktu untuk dirimu lagi dan kamu akan bisa dengan bahagia memberikan waktumu kepada anakmu.

Namun, terlepas dari fakta bahwa kehamilan setelah umur 40 tahun memiliki keuntungan, hal itu juga membawa beberapa ancaman dan risiko.

Risiko:

1. Peluang hamil berkurang.

Seiring berjalannya waktu, perempuan memiliki peluang hamil yang semakin kecil. Pada usia 32 tahun, kesuburan mulai berkurang drastis. Jumlah sel telur berkurang dan sel telur semakin sedikit untuk pembuahan. Pelepasan sel telur yang tidak benar oleh ovarium bisa terjadi dan peluang pelepasan sel telur yang tidak sehat semakin bertambah.

Tapi jangan putus asa, karena sekarang ini ada kesempatan untuk menggunakan sel telur donor. Kamu juga bisa membekukan sel telurmu pada usia lebih muda atau menggunakan ibu pengganti.

2. Risiko keguguran meningkat.

Risiko keguguran bertambah seiring usia dan setelah umur 45 tahun, tingkatnya bisa mencapai 50% atau lebih. Tentu saja, bukan hanya umur yang memengaruhi keguguran. Tapi perubahan yang berhubungan dengan umur memengaruhi tubuh kita, mengurangi fungsi hormon dan rahim, serta memperumit faktor lain yang bisa menyebabkan keguguran.

3. Risiko terkena osteoporosis lebih tinggi.

Melahirkan pada usia lanjut meningkatkan kemungkinan terjadinya osteoporosis pada wanita usia lanjut. Menurut penelitian ini, orang yang melahirkan setelah umur 35 tahun dua kali lebih mungkin memiliki penyakit ini. Oleh karena itu, kamu harus memperhatikan baik-baik tulangmu saat kehamilan untuk menurunkan risiko osteoporosis pada usia tua.

4. Risiko kelahiran prematur meningkat.

Melahirkan saat usia lanjut meningkatkan kemungkinan bayi akan lahir prematur dan memiliki berat badan yang rendah. Satu penelitian menunjukkan bahwa usia sendiri, terlepas dari faktor negatif lain, bisa menjadi penyebab kelahiran prematur.

5. Kamu bisa terkena diabetes gestasional.

Diabetes ini bersifat sementara, dalam kebanyakan kasus, dan disebabkan oleh jumlah insulin yang tak cukup saat kehamilan. Menurut sebuah penelitian, pada perempuan hamil di atas 40 tahun, risiko mengalami komplikasi kehamilan meningkat sebanyak 74%. Oleh karena itu, kamu harus melakukan tes untuk diabetes gestasional, lalu dokter akan memberikan pengobatan untukmu, bergantung pada hasilnya.

Kehamilan bisa saja memiliki risiko, berapa pun usiamu. Banyak hal bergantung pada ibu dan kondisi kesehatannya. Jika kamu memutuskan menjadi ibu setelah umur 40 tahun, kesempatan untuk mengalami kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat masih besar. Tapi kamu harus memahami bahwa kamu perlu memperhatikan kondisimu dengan baik dan jangan lupa konsultasi dengan dokter tentang masalah apa pun.

Menurutmu, apakah perempuan harus menunggu untuk menjadi ibu? Atau lebih baik melahirkan pada usia muda? Kami ingin mendengar pendapatmu di kolom komentar.

Kredit foto pratinjau Eastnews
Bagikan Artikel Ini