8 Cara Parenting ala Mayim Bialik yang Bisa Dijadikan Inspirasi dalam Mengasuh Anak
Mayim Bialik dikenal sebagai seorang yang genius di serial The Big Bang Theory, dan sebenarnya dia memang wanita yang punya banyak talenta. Dia merupakan seorang aktris sekaligus ahli saraf, tetapi pekerjaan Bialik yang paling mengagumkan adalah menjadi ibu dari dua anaknya. Pandangannya tentang pola mengasuh anak benar-benar modern dan unik sehingga beberapa idenya sangat layak untuk dicoba.
Sisi Terang telah mengumpulkan sembilan metode parenting yang dipilih Bialik untuk anak-anaknya yang mungkin bisa kamu pertimbangkan.
1. Anak-anaknya bersekolah di rumah.
Mayim Bialik tidak setuju dengan lingkungan sekolah pada umumnya, itulah sebabnya dia memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dan menyekolahkan anak-anaknya di rumah (homeschooling). Dia mengeklaim bahwa cara ini memungkinkan kedua putranya berkembang dengan kecepatan mereka sendiri untuk membantu mereka mengejar apa yang mereka sukai, sambil berfokus pada imajinasi dan permainan.
2. Anak-anaknya diberikan ASI sampai larut malam.
Mayim Bialik juga menganut gagasan menyusui anak-anaknya saat balita. Saat sebagian besar ibu berusaha menyusui anak-anak mereka sesedikit mungkin, Bialik membiarkan kedua putranya memutuskan kapan mereka ingin berhenti minum ASI. Karena manfaat menyusui, anak-anaknya tumbuh tanpa sering mengamuk dan lebih dekat dengan ibu mereka.
3. Dia melatih anak-anaknya buang air di toilet alih-alih memakai popok.
Meski tidak ada yang suka mengganti popok, pada kenyataannya, sebagian besar orang tua tidak akan membiarkan anak-anaknya pergi tanpa mengenakan popok. Berbeda dengan Mayim Bialik yang tidak punya masalah dengan popok kotor karena dia memilih untuk tidak menggunakannya sama sekali. Sebagai gantinya, dia melatih anak-anaknya untuk buang air di toilet bukannya dalam popok. Hal ini mengacu pada gagasan bahwa setiap bayi memberi isyarat kapan mereka harus buang air. Dia mengatakan begitu kamu mengetahui seperti apa tanda-tandanya, kamu bisa memosisikan bayimu di atas pispot lalu membuat isyarat (misalnya, suara) yang akan mereka respons.
4. Dia tidak membeli hadiah Natal yang mahal.
Setiap tahun, kedua putranya memperoleh hadiah selama musim liburan. Meskipun dia tidak keberatan ketika anaknya menerima hadiah dari kakek-nenek mereka, dia memilih untuk tidak melakukan hal yang sama. Sebaliknya, Bialik dan mantan suaminya memberi mereka satu mainan atau kaus kaki serta piama jika mereka membutuhkannya. Alasannya karena anak-anaknya punya semua yang mereka butuhkan, sementara ada “begitu banyak orang yang serba kekurangan”. Dia lebih suka menyumbang dengan tujuan membantu orang yang membutuhkan daripada menghabiskan uang untuk hadiah mahal.
5. Dia cerminan disiplin yang positif.
Mayim Bialik adalah cerminan disiplin positif yang memadukan gaya komunikasi sehat antara ibu dan anak-anaknya. Ini berarti saat masalah muncul, tidak ada yang namanya teriakan, pemukulan, mendiamkan, atau omelan. Sebaliknya, dia berusaha menjelaskan semuanya kepada kedua putranya dengan tenang serta memakai argumen rasional yang bisa mereka pahami.
Aturan dasarnya adalah kamu harus memperlakukan anak-anakmu sebagaimana kamu ingin diperlakukan karena hubungan yang sehat didasarkan pada rasa hormat. Oleh karena itu, metode ini tidak membuat anakmu takut kepadamu, dan malah membantu mereka mengembangkan disiplin diri.
6. Dia menganjurkan berbagi tempat tidur.
Berbagi tempat tidur merupakan aspek penting lainnya dari attachment parenting karena hal ini merupakan versi malam hari menggendong bayi. Attachment parenting mengharuskanmu berada sedekat mungkin dengan anakmu, itulah mengapa Mayim Bialik memilih berbagi tempat tidur dengan kedua putranya. Dia mengeklaim bahwa berbagi tempat tidur membantu memperkuat hubungan mereka, mencegah kecemasan perpisahan, serta membantu anak tidur lebih lama dan lebih nyenyak.
7. Anak-anaknya punya akses terbatas terhadap teknologi.
Meskipun Mayim Bialik seorang bintang TV, anak-anaknya tidak terlalu sering melihatnya di TV karena ada aturan tertentu di rumah terkait teknologi. Anak-anaknya tidak diperbolehkan menonton film atau TV karena dia tidak ingin kepribadian dan harga diri mereka dipengaruhi oleh media atau ditekan oleh teman sebayanya. Faktanya, video pertama yang ditonton putra Mayim adalah tentang proses melahirkan di rumah, mempersiapkannya untuk menyambut kelahiran saudara laki-lakinya. Anaknya tersebut bahkan hadir selama proses melahirkan saudaranya, memotong tali pusar.
8. Berkata “tolong” dan “terima kasih” tidak dianjurkan.
Saat sebagian besar anak diajarkan berkata “tolong” dan “terima kasih” sejak usia sangat dini, Bialik malah mengajari mereka sebaliknya. Dia membimbing anak-anaknya untuk tidak memakai kata-kata tersebut sama sekali. Dia juga berbicara dengan semua teman dan keluarganya, memberi tahu mereka untuk tidak mengharapkan reaksi semacam itu dari kedua putranya. Dia percaya bahwa ekspresi penghargaan yang alami dan tulus lebih penting daripada mengulangi kata-kata untuk basa-basi karena, pada waktunya, kata-kata tersebut akan kehilangan makna sebenarnya.
Apa pendapatmu tentang cara parenting seperti ini? Apa salah satu metode yang akan kamu rekomendasikan kepada orang tua lainnya? Beri tahu kami di kolom komentar, ya!