Sisi Terang
Sisi Terang

Aku Bilang kepada Istriku kalau Aku Menyesali Keputusanku untuk Punya Anak

Memilih untuk punya anak melibatkan risiko lebih besar dibanding keputusan hidup lain yang harus kita ambil. Namun, kadang memiliki anak bisa membawa kegembiraan terbesar dalam hidup kita. Dan meskipun ini berlaku bagi sebagian orang, menurut penelitian, sekitar 17-18% orang tua menyesali keputusan mereka untuk punya anak. Seorang pembaca Sisi Terang yang termasuk kelompok ini mengalami situasi sulit ketika dia mengakui kepada istrinya bahwa dia menyesali keputusannya untuk punya anak.

Sisi Terang menerima sebuah surat dari Roger, yang sangat butuh bantuan kami, dan semoga masukan kami akan membantu dia dan istrinya untuk melalui situasi sulit ini.

Halo, Roger! Kami ikut sedih mendengar kamu dan istrimu berada dalam periode hubungan yang sulit. Tapi kami senang kamu datang kepada kami untuk mendapatkan masukan, sebab para pemikir cemerlang tim kami akan melakukan yang terbaik untuk memberikan bantuan yang kamu butuhkan.

  • Membuka diri kepada istrimu tentang bagaimana perasaanmu adalah hal yang baik. Memendam masalah sendiri hanya akan menimbulkan rasa cemas dan berpikir berlebihan. Mengekspresikan apa yang kamu rasakan adalah bentuk utama kelegaan yang hanya akan berkontribusi kepada penyelesaian konflik dengan istrimu.

    Jelaskan kepadanya kenapa kamu merasa demikian, dan pastikan kamu ingatkan dia bahwa kamu masih menyayangi anak-anakmu. Sebutkan momen-momen bahagia yang kamu alami dengan keluargamu agar dia tahu bahwa kamu bukan cuma melihat yang terburuk dalam situasi ini.
  • Kamu bilang kamu membenci pekerjaanmu. Dan bagusnya, kamu selalu bisa mencari pekerjaan baru, atau berlatih untuk meningkatkan keterampilanmu, dan bahkan mengganti kariermu. Tidak pernah ada kata terlambat.

    Kami mengerti mungkin kamu takut mengambil risiko, karena seluruh keluarga bergantung kepadamu, tapi istri dan anak-anakmu butuh ayah dan suami bahagia yang memiliki kesehatan mental yang baik. Bicaralah dengan istrimu dan katakan kepadanya bahwa kamu enggak bahagia dengan pekerjaanmu, dan semoga dia akan membantu mencari bakat terpendam dalam dirimu.
  • Usulkan kepada istrimu untuk mengadakan malam kencan, hanya kalian berdua, setidaknya dua kali sebulan. Ini bisa membantu memulihkan romansa dalam hubunganmu dan mengingatkan kamu berdua kenapa kamu memutuskan untuk memulai perjalanan ini bersama sejak awal. Malam kencan akan memberimu waktu dan tempat untuk saling berbincang, yang sulit dan kadang bahkan mustahil dilakukan di rumah dengan anak-anak yang berlari-larian di sekitar.
  • Carilah cara untuk meluangkan waktu bagi dirimu sendiri. Lakukan hal-hal yang sering kamu nikmati saat kamu belum punya anak. Entah itu keluar bersama teman-teman, bersepeda, atau nonton TV.
    Ingatkan dirimu bahwa kamu dan kesejahteraanmu juga penting, dan lakukan hal-hal ini tanpa merasa beralah. Beri tahu istrimu bahwa kamu butuh sehari sendirian untuk memulihkan tenagamu, dan semoga dia akan memahami dan memberimu ruang yang kamu butuhkan.

Semoga tips-tips dan masukan ini akan membantu mengatasi situasimu. Semoga konflik ini akan menjadi awal untuk memulihkan hubunganmu sebagaimana sebelumnya.

Nasihat apa yang akan kamu berikan kepada Roger? Apa kamu pernah menyesal punya anak?

Kredit foto pratinjau Depositphotos.com
Sisi Terang/Keluarga & anak/Aku Bilang kepada Istriku kalau Aku Menyesali Keputusanku untuk Punya Anak
Bagikan Artikel Ini