6 Tanda Kamu Mengidap Asam Lambung dan Cara Mengatasinya
Penyakit Refluks Asam atau Gastroesofagus (GERD) alias asam lambung adalah masalah medis yang umum. Penyakit ini diidap jutaan orang dan terkadang tanpa disadari oleh pengidapnya. Selain itu, asam lambung bisa menyebabkan penyakit lain. Berdasarkan sejumlah peneliti, penyakit ini bisa memperburuk asma yang terbukti lewat banyaknya penderita asma yang juga mengidap GERD.
Sisi Terang sudah mengumpulkan tanda-tanda yang bisa membantumu mendiagnosis refluks asam.
Pertama-tama, kamu harus memahami bahwa refluks asam adalah masalah jangka panjang. Makanan apa pun yang masuk ke tubuhmu kembali ke kerongkongan dan menyebabkan gejala atau komplikasi yang buruk. Orang-orang dengan berat badan berlebih, wanita hamil, perokok, dan mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu berisiko mengidap penyakit ini.
Jadi, apa saja tanda-tanda dan gejala yang menunjukkan kamu mengidap GERD? Silakan baca artikel ini.
1. Rasa asam di mulut.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh otot atau sfingter di bagian atas perut. Ketika otot ini melemah, asam naik ke esofagus. Rasa asam yang tidak enak bisa bertahan selama berminggu-minggu dan sangat mengganggu, sampai memengaruhi kualitas hidupmu. Masalah ini sangat umum terjadi pada wanita hamil karena tekanan di perutnya lebih besar.
2. Regurgitasi.
Regurgitasi adalah pendorongan asam kembali ke tenggorokan atau mulut. Kamu mungkin merasakan rasa pahit, berserdawa, dan bahkan sampai muntah. Regurgitasi bisa terjadi kapan saja, tapi akan sangat mengganggu jika terjadi pada malam hari. Kamu bisa bangun dengan cairan pahit di tenggorokan sambil merasa panik.
3. Maag.
Banyak orang di seluruh dunia pernah mendengar tentang maag dan bahkan mengalaminya, tapi hampir tidak satu pun orang mengira mereka mengalami refluks asam. Maag adalah gejala GERD yang paling umum. Gejala maag biasanya berupa rasa terbakar atau rasa tidak nyaman di bagian tengah dada bawah setelah makan. Ketidaknyamanan ini bisa meningkat saat membungkuk atau berbaring telentang.
4. Dispepsia.
Saat mengalami refluks asam lambung, kamu mungkin merasakan ketidaknyamanan di perut, yang meliputi mual setelah makan, sakit perut bagian atas, serdawa, dan perut begah. Terkadang, kamu bahkan tidak bisa merasa lapar dan tidak nafsu makan karena rasa begah tadi.
5. Disfagia.
Disfagia terjadi saat kamu bisa merasakan sensasi tumpukan makanan di tenggorokan. Ini terjadi karena penyempitan kerongkongan. Saat disfagia terjadi, kamu akan kesulitan menelan, sehingga konsumsi kalorimu berkurang, dan akhirnya menimbulkan masalah kesehatan lain.
6. Batuk.
Batuk bukanlah gejala khas refluks asam, tapi setidaknya 25-40 persen kasus yang tercatat diikuti oleh batuk kronis.
Kecuali gejala yang disebutkan barusan, kamu bisa merasakan tanda-tanda yang kurang umum seperti nyeri saat menelan, peningkatan air liur, penurunan berat badan, iritasi tenggorokan, bau mulut, mulut kering, dan nyeri dada.
Cara menghindari refluks asam:
Pertama, gaya hidupmulah yang menyebabkan refluks asam. Jadi, ikutilah aturan sederhana ini.
- Makan dengan porsi lebih kecil. Lebih baik makan sering dibanding makan besar sekali atau dua kali sehari.
- Penting untuk menghindari alkohol, asam, rempah, dan makanan berlemak.
- Turunkan berat badan jika diperlukan.
- Jangan mengenakan pakaian ketat.
- Jangan makan sebelum tidur.
Apa kamu mengalami gejala GERD? Bagaimana caramu merawat perut? Tulis komentar di bawah jika artikel kami bermanfaat bagimu, ya.