Sisi Terang
Sisi Terang

8 Alasan Kenapa Berhenti Mencukur Bulu Bukan Berarti Jorok, Malas, atau Ceroboh

Tubuh manusia memiliki sekitar 5 juta folikel rambut. Rasanya jumlah ini banyak sekali ya, bahkan mungkin agak mubazir atau berlebihan. Akan tetapi, kita sebenarnya harus lebih menghargai rambut yang tumbuh di tubuh kita. Barangkali kamu belum tahu, rambut punya manfaatnya sendiri, antara lain membantu mengatur suhu tubuh dan melindungi tubuh dari elemen eksternal, contohnya kotoran. Memiliki rambut adalah hal yang alami dan juga sangat bermanfaat. Jadi, apakah kamu harus menyisihkan uang dan waktu demi menghilangkannya, baik dengan mencabutnya maupun mengolesi bahan-bahan tertentu dan bahkan memakai teknik modern untuk menghilangkannya?

Nah, jawabannya sederhana. Kamu tidak harus melakukan hal ini. Untuk membuktikannya, Sisi Terang melakukan penelitian online tentang pentingnya rambut dan konsekuensi dari standar kecantikan modern yang terus menyebabkan kita melakukan hal-hal yang tidak perlu terhadap tubuh kita.

1. Rambut mencegah penularan bakteri dan patogen lainnya.

Hal pertama yang perlu kamu ketahui adalah waxing merupakan masalah estetika dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebersihan. Rambut tidak menyebabkan atau berkontribusi pada penyebaran segala jenis penyakit. Sebaliknya, rambut melindungimu dari hal-hal semacam ini.

Ambil contoh rambut di area tubuh, lengan, dan kaki kita. Rambut-rambut ini hanyalah salah satu dari banyak cara tubuh kita untuk mempertahankan diri dari ancaman yang tidak diketahui, seperti serangga. Pada kenyataannya, rambut terhubung ke reseptor taktil pada kulit, yang memungkinkannya bertindak sebagai alat peringatan ketika sejumlah lalat atau parasit lain mencoba menggunakan kita sebagai inang.

Demikian pula, bulu hidung menyaring kuman yang terhirup melalui lubang hidung sehingga tidak dapat mencapai paru-paru kita. Di sisi lain, rambut kemaluan melindungi dari infeksi dan penyakit. Telah terbukti bahwa orang-orang yang lebih sering dan intens bercukur memiliki risiko lebih besar tertular bakteri, virus, dan penyakit lainnya.

2. Rambut yang tidak dicukur juga melindungi kulitmu dari sinar matahari.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Society for Photobiology, rambut bisa berfungsi sebagai penghalang terhadap paparan konstan dua jenis sinar yang terbukti sangat berbahaya bagi kulit. Yang pertama adalah sinar ultraviolet yang juga dikenal sebagai UVA. Yang kedua adalah sinar tak terlihat yang merupakan bagian dari energi yang kita terima dari matahari atau UVB.

Tergantung pada kepadatan rambut yang kamu miliki, ketebalannya, dan seberapa banyak melanin yang kamu hasilkan, rambut akan melindungimu dengan cara yang berbeda. Semakin padat, tebal, dan/atau gelap rambutmu, maka semakin besar perlindungan yang kamu punya. Itulah sebabnya para peneliti sangat menekankan bahwa rambut pada tubuh manusia merupakan mekanisme pertahanan alami yang penting terhadap paparan matahari yang membantu mencegah berbagai jenis kanker kulit yang disebabkan oleh sinar UV. Namun, perlu diingat bahwa bukan berarti jika kamu tidak bercukur, kamu tidak perlu memakai tabir surya lagi.

3. Kamu bisa menghindari rambut yang tumbuh ke dalam.

Rambut yang tumbuh ke dalam umumnya terjadi setelah bercukur, tetapi juga bisa muncul setelah dicabut dari akarnya, terlepas dari teknik penghilangan rambut seperti apa yang dipakai. Ya, ini bahkan termasuk teknik krim dan waxing.

Untuk memahami alasan tersebut, kamu harus memperhatikan penyebab rambut bisa tumbuh ke dalam. Hal ini sebenarnya cukup sederhana. Ketika rambut mulai tumbuh lagi, tetapi kulit mati menyumbat folikel, maka folikel tersebut memaksanya untuk tumbuh ke samping, bukan ke atas seperti biasanya. Ketika hal itu terjadi, tubuh kita merespons dengan membidik rambut seolah-olah itu adalah benda asing. Saat itulah rasa sakit, gatal, kemerahan, atau bengkak dimulai.

Sering kali, gejala ini hilang tanpa memerlukan perawatan khusus. Meski begitu, jika kamu terus mencukur rambut ini, kamu bisa saja memperparah area yang sudah sensitif tersebut. Hal yang sama berlaku dalam hal menggaruk atau mencabut bulu: cara ini justru memperburuk keadaan. Semua hal ini juga dapat menyebabkan infeksi kulit atau meninggalkan bekas luka pada kulitmu.

4. Kamu tidak akan mengalami kulit yang teriritasi.

Menghilangkan bulu dengan cara waxing bisa menyebabkan ketidaknyamanan ringan hingga berat. Keluhan paling umum yang paling kentara yaitu kulit menjadi teriritasi. Hal itu sering terjadi saat bercukur, terutama jika kamu bercukur di satu area berulang kali atau mencukurnya terlalu cepat.

Jenis ketidaknyamanan lain yang disebabkan metode mencukur dengan cara dicabut adalah “kaki stroberi” yang kita semua pasti paham. Jika kamu mencukur dengan cara yang salah dengan memakai pisau cukur lama yang tumpul atau tanpa krim cukur, jaringan di sekitar folikel rambut bisa teriritasi. Ketika folikel atau pori-pori yang tersumbat dibiarkan saja terbuka setelah bercukur hingga udara mencapai minyak di dalamnya, maka minyak tersebut teroksidasi dan berubah menjadi gelap. Saat itulah bintik kemerahan yang terkenal tersebut akan muncul di kakimu. Dalam kedua kasus tersebut, cara terbaik untuk merawat daerah yang terdampak adalah dengan memberinya waktu untuk sembuh. Itu berarti hentikan pencabutan bulu untuk sementara waktu.

5. Suhu tubuhmu diatur lebih baik.

Saat tubuhmu kedinginan, rambut tubuhmu akan berdiri atau membentuk semacam lapisan yang membantumu menahan panas pada lapisan epidermis. Namun, rambut membuat tubuhmu lebih mudah berkeringat saat cuaca panas dan hal inilah yang membantu kita menjadi lebih dingin. Itulah sebabnya bukan hal yang mengejutkan apabila ada perkataan bahwa rambut membantu mengatur suhu tubuhmu.

6. Kamu akan mengurangi gesekan.

Rambut ketiak menghindarkan gesekan yang ditimbulkan oleh kontak antara lengan dan tubuhmu saat melakukan gerakan umum tertentu, seperti berlari atau berjalan. Hal yang sama berlaku untuk rambut kemaluan karena bisa mengurangi gesekan selama aktivitas tertentu.

7. Kamu akan menghemat waktu dan uang.

Sebagian besar orang menghabiskan banyak uang setiap tahunnya demi membeli produk mencukur atau mencabut bulu. Pikirkan fakta bahwa kamu tidak hanya membeli pisau cukur atau krim penghilang bulu. Kamu juga membutuhkan busa dan banyak item lainnya untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh keinginan menghilangkan rambut di tubuhmu.

Menurut sebuah penelitian, rata-rata wanita Amerika menghabiskan lebih dari $10.000 atau sekitar Rp140 juta untuk membeli produk-produk terkait menghilangkan bulu seumur hidup, terlepas dari apakah dia bercukur, menggunakan krim atau losion obat menghilangkan rambut. Untuk waxing, jumlahnya justru meningkat menjadi $23.000 atau setara dengan Rp320 juta. Responden juga melaporkan bahwa mereka menghabiskan lebih dari 58 hari penuh saat menghilangkan rambut dari tubuh mereka. Bisakah kamu bayangkan apa yang bisa kamu lakukan dengan uang dan waktu yang begitu banyak tersebut? Mungkin kamu bisa ambil cuti setahun dan berkeliling dunia, dua kali.

8. Membiarkan bulu tumbuh bisa melegakan.

Untuk menghindari semua masalah yang disebabkan oleh aktivitas menghilangkan rambut, lebih baik hentikan saja hal tersebut. Sayangnya, penerimaan rambut di tubuh wanita masih merupakan hal yang tabu di masyarakat. Karena itulah, membiarkan bulu tumbuh tampak seperti hal yang tidak lazim untuk dilakukan, padahal sebenarnya hal itu wajar. Untungnya, ada orang yang telah menunjukkan komitmen mereka pada pendekatan baru dengan memperlihatkan ketiak, kaki, dan bagian tubuh lainnya yang tidak dicukur. Di daftar selebritas, kita dapat menemukan bintang besar seperti Sophia Loren, Grace Jones, Julia Roberts, dan Madonna yang telah melakukan hal ini di antara deretan pesohor lainnya.

Sekarang, gerakan tubuh-positif telah mendapatkan momentumnya berkat bantuan media sosial. Contohnya adalah #JanuHairy. Gerakan-gerakan ini hadir untuk mempertahankan rambut tubuh wanita. Semakin banyak saja orang yang mengikuti kampanye jenis ini. Alih-alih mengkritik mereka yang suka menggunakan pisau cukur, wax, atau produk lainnya, mereka mengajak para wanita untuk merasakan bagaimana rasanya nyaman dengan kulitnya sendiri, terlepas dari seberapa banyak rambut tumbuh di sana.

Sedikit demi sedikit, melakukan waxing atau tidak sama-sama menjadi pilihan yang bisa dipilih banyak orang, terlepas dari pendapat orang lain. Mudah-mudahan, cepat atau lambat, rambut tubuh tidak lagi menjadi penyebab rasa malu maupun tekanan sosial. Pencipta tagar dan akun resmi JanuHairy yang memberikan wadah bagi para wanita bangga membagikan foto-foto mereka, sempat berkata dalam sebuah wawancara, “Berhenti waxing sangatlah melegakan karena hal itu benar-benar membuatmu berpikir tentang caramu memperlakukan tubuhmu, mengapa kamu melakukannya, dan untuk siapa kamu melakukannya.”

Apakah menurutmu menghentikan aktivitas menghilangkan bulu terasa melegakan? Sudahkah kamu mengucapkan selamat tinggal pada krim atau pisau cukur? Apakah kamu sunguh-sungguh mempertimbangkan untuk melakukannya?

Bagikan Artikel Ini