Sisi Terang
Sisi Terang

9 Hormon yang Menyebabkan Kenaikan Berat Badan dan Cara Menghindarinya

Kenaikan berat badan sering dikaitkan dengan terlalu banyak makan, dan bisa disebabkan oleh berbagai hormon yang tak terkendali. Meskipun relatif mudah untuk menaikkan berat badan, tidak demikian halnya dengan menurunkannya. Berbagai pemicu seperti stres, umur, gen, dan pilihan gaya hidup yang buruk bisa menyebabkan ketakseimbangan hormon yang bisa menimbulkan obesitas.

Sisi Terang mengidentifikasi 9 hormon yang bisa menyebabkan ketakseimbangan pada tubuh, hingga menyebabkan kenaikan berat badan. Kami juga akan menginformasikan cara agar hormon-hormon ini tetap terkendali. Pastikan baca sampai akhir, ya!

Hormon-hormon tiroid

Kelenjar tiroid berada di bagian dasar leher kita. Kelenjar ini memproduksi hormon T3, T4, dan kalsitonin yang bertanggung jawab menjaga metabolisme tubuh. Kekurangan produksi hormon ini menyebabkan hipotiroidisme. Hipotiroidisme sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan yang seringnya dikarenakan akumulasi air, bukan lemak, di dalam tubuh, yang membuat seseorang tampak gemuk.

Cara menghindarinya:

  • Konsumsi garam beryodium.
  • Konsumsi makanan yang dimasak sampai matang dan hindari sayuran mentah.
  • Minum suplemen vitamin D.
  • Konsumsi makanan yang kaya kandungan zink, seperti tiram dan biji labu.

Insulin

Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin bantu membawa glukosa ke dalam sel-sel untuk digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai lemak, dengan begitu menjaga kadar gula dalam darah. Kebanyakan mengonsumsi makanan olahan, camilan yang tidak sehat, alkohol, atau minuman dengan pemanis buatan bisa menyebabkan tubuh mengalami resistensi terhadap insulin.

Ini menyebabkan sel-sel otot tidak mengenali insulin yang terikat gula, sehingga glukosa tetap berada dalam aliran darah. Ini menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah yang berujung pada kenaikan berat badan dan diabetes Tipe 2.

Cara menghindarinya:

  • Konsumsi sayuran hijau, buah-buahan, dan sayuran sesuai musimnya.
  • Untuk memperbaiki kadar asam lemak omega-3, konsumsi ikan berlemak, kacang-kacangan, minyak zaitun, biji rami.
  • Minum setidaknya 4 liter air setiap hari.
  • Mulailah berolahraga setidaknya 4 jam seminggu.
  • Hindari alkohol, camilan larut malam, serta minuman yang bersoda maupun mengandung pemanis buatan.

Kortisol

Kortisol adalah hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal ketika kamu depresi, cemas, gugup, marah, atau cedera fisik. Fungsi utamanya adalah untuk mengurangi tingkat stres dengan meningkatkan kadar gula dalam darah, menekan sistem imun, serta membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. Tapi dengan pilihan gaya hidup yang seringnya buruk, tubuh kita bisa berada dalam keadaan stres terus-menerus. Kondisi ini menyebabkan sekresi kortisol yang merugikan kesehatan secara menyeluruh dengan membantu menimbun lemak visceral dan merangsang pematangan sel-sel lemak.

Cara menghindarinya:

  • Tidur setidaknya 8 jam tiap malam.
  • Hindari makanan olahan, gorengan, dan alkohol.
  • Latihan pernapasan dalam, yoga, dan meditasi selama paling tidak satu jam setiap hari. Ini bantu mengurangi tingkat stres.
  • Habiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman dekatmu. Tidak ada cara bersantai yang lebih baik dari ini!

Testosteron

Testosteron sering dianggap sebagai hormon laki-laki, tapi juga dihasilkan oleh perempuan. Testosteron bantu membakar lemak, memperkuat tulang dan otot-otot, dan meningkatkan libido. Usia dan tingkat stres yang tinggi bisa menyebabkan turunnya kadar testosteron pada wanita, sehingga menyebabkan hilangnya kepadatan tulang, berkurangnya massa otot, dan obesitas.

Cara menghindarinya:

  • Olahraga teratur. Ini bantu meningkatkan kadar testosteron.
  • Hindari alkohol.
  • Konsumsi suplemen protein.
  • Tambahkan makanan kaya serat seperti biji-bijian utuh, biji labu, dan biji rami ke dalam dietmu.

Progesteron

Kadar progesteron dan estrogen harus seimbang agar tubuh bisa berfungsi dengan baik. Kadar progesteron bisa turun karena berbagai macam alasan seperti stres, pemakaian pil kontrasepsi, menopause, dsb. Ini bisa berujung pada kenaikan berat badan dan depresi.

Cara menghindarinya:

  • Olahraga teratur.
  • Mencoba meditasi.
  • Hindari stres.

Estrogen

Estrogen adalah hormon utama wanita. Ketakseimbangan kadar estrogen di dalam tubuh bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Tingginya kadar estrogen dalam tubuh bisa disebabkan baik oleh produksi hormon berlebihan atau bahan makanan yang kaya akan kandungan estrogen.

Ketika kadar estrogen meningkat, sel-sel yang memproduksi insulin menjadi stres. Ini menjadikanmu resisten terhadap insulin, menyebabkan naiknya kadar glukosa dalam darah, dan berujung pada naiknya berat badan.

Wanita pramenopause memiliki kadar estrogen yang lebih rendah. Untuk mengisi kembali pasokan estrogen, tubuh mulai mencari sumber-sumber lain untuk menghasilkannya. Salah satu sumber itu adalah sel-sel lemak. Ketika kadar estrogen turun, tubuh mulai mengubah semua sumber energi yang ada menjadi lemak guna memenuhi kadar glukosa. Ini menyebabkan kenaikan berat badan.

Cara menghindarinya:

  • Konsumsi biji-bijian utuh, sayuran-mayur dan buah-buahan segar.
  • Hindari alkohol.
  • Olahraga teratur.
  • Hindari daging olahan.

Leptin

Leptin adalah hormon yang mengatur keseimbangan energi dalam tubuh dengan menekan rasa lapar. Tapi jika kita mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan gulanya, kelebihan pasokan fruktosa akan diubah menjadi lemak yang disimpan di hati, perut, dan tempat-tempat lain dalam tubuh. Sel-sel lemak ini menghasilkan leptin.

Ketika semakin banyak leptin dihasilkan, tubuh menjadi tidak sensitif terhadap leptin. Ini menyebabkan otak berhenti menerima sinyal untuk menghindari makan.

Car menghindarinya:

  • Hindari makanan yang kaya kandungan gula. Jangan konsumsi lebih dari 3 porsi buah per hari.
  • Konsumsi sayuran berdaun hijau.
  • Hindari makanan olahan.
  • Cukup tidur. 7-8 jam adalah waktu tidur harian yang dianjurkan.
  • Jaga agar tubuhmu tetap terhidrasi!

Grelin

Dihasilkan terutama oleh lambung, grelin dikenal sebagai hormon lapar. Grelin merangsang nafsu makan dan meningkatkan penimbunan lemak. Kadar grelin juga tinggi ketika seseorang menjalani diet ketat atau berpuasa.

Cara menghindarinya:

  • Olahraga teratur.
  • Makan tiap 2-3 jam.
  • Minum 1½ cangkir air putih sebelum makan.
  • Konsumsi buah-buahan, sayuran segar, dan makanan yang kaya kandungan protein.

Melatonin

Melatonin adalah hormon yang mengatur waktu tidur dan terjaga. Ketika kita tidur, tubuh melepaskan hormon pertumbuhan yang membantu tubuh untuk pulih, memperbaiki komposisi tubuh, dan membentuk otot yang tak berlemak. Tapi, jika tidak cukup tidur, proses pemulihan ini terganggu, sehingga menyebabkan stres dan akhirnya menimbulkan kenaikan berat badan yang diakibatkan radang.

Cara menghindarinya:

  • Jangan makan larut malam atau menjelang tidur.
  • Cukup tidur.
  • Tidur di kamar yang gelap dan sejuk.
  • Matikan semua gawai sebelum tidur.

Meskipun sebagian nama hormon tersebut awalnya terdengar rumit, kami yakin kamu sudah memahami hormon mana yang kemungkinan membuatmu mengalami kenaikan berat badan. Beri tahu kami di kolom komentar di bawah, ya.

Kredit foto pratinjau Depositphotos.com, Depositphotos.com
Sisi Terang/Kesehatan/9 Hormon yang Menyebabkan Kenaikan Berat Badan dan Cara Menghindarinya
Bagikan Artikel Ini