Inilah 7 Kebiasaan Sehari-hari yang Merusak Kukumu
Kate Middleton harus melepas kebiasaan mengecat kuku dengan warna terang saat menjadi istri Pangeran William, karena wanita anggota keluarga kerajaan hanya diizinkan berkuku pendek dan bersih. Untunglah, kebanyakan wanita bisa memakai pola trendi apa pun yang diinginkan di kuku mereka. Tapi untuk bisa dicat, kuku kita harus cukup sehat. Sebenarnya, kuku bisa mengungkap seluruh kondisi kesehatan, dan kalau kamu tidak merawat diri dengan baik, hal ini akan ditunjukkan oleh kukumu.
Kami di Sisi Terang tahu bahwa kuku bermasalah bisa merusak suasana hatimu, dan kami adakan sedikit riset guna mencari tahu kebiasaan sehari-hari apa yang diam-diam bisa merusak kukumu.
1. Terlalu sering memakai hairspray.
Kukumu bisa rusak tanpa sadar, jika kamu suka sekali memakai hairspray. Hairspray mengandung sampai 50% alkohol, yang bisa membuat kuku kering, lemah, dan rapuh. Meskipun bisa memberikan sentuhan akhir pada penampilan, hairspray bisa merusak manikurmu. Senyawa dalam hairspray bisa menguraikan cat kuku, sehingga bisa kamu pakai untuk menghilangkan noda cat kuku dari pakaianmu.
2. Menggunakan kuku sebagai alat.
Kita semua memakai kuku untuk membuka kaleng soda, atau mengikis stiker harga dari waktu ke waktu, tapi jika kamu terbiasa melakukannya, itu berarti memberikan tekanan lebih dari semestinya. Jika kamu memakai kuku untuk hal-hal yang tidak pada tempatnya, itu bisa menimbulkan trauma ringan dan bahkan bisa menyebabkan kukumu sobek.
3. Membuang kutikula.
Meskipun petugas manikur mungkin berkata kutikulamu membuat manikur tidak bisa rapi dan tahan lama, bagian kecil kulit itu sebetulnya berfungsi untuk melindungi kukumu dari infeksi. Jika kamu membuangnya, kukumu menjadi lebih rentan terhadap kuman dan bakteri, yang pada gilirannya bisa menyebabkan penyakit kuku. Alih-alih memotong kutikulamu, mintalah petugas manikur untuk mendorongnya mundur dan memotong kulit yang kendur.
4. Membiarkan kuku terlalu panjang.
Meskipun berkuku panjang memungkinkan kamu bereksperimen dengan berbagai desain, kuku yang lebih pendek jelas lebih sehat. Kuku panjang bisa dengan mudah menampung kotoran dan bakteri, dan berpotensi menyebarkan infeksi. Kuku tiruan juga bisa merusak kukumu sendiri. Agar kuku akrilik bisa menempel, petugas manikur harus mengikir kuku alamimu, yang menjadikannya tipis dan lemah.
5. Membiarkan cat kukumu terlalu lama.
Meskipun kadang kamu merasa tidak ada waktu untuk menghapus cat kuku yang terkelupas dengan baik, kamu berisiko merusak kuku jika membiarkannya berminggu-minggu. Seperti halnya kulitmu, kuku juga bisa menyerap zat-zat yang dioleskan di permukaannya. Untuk memberikan waktu istirahat yang sangat dibutuhkan kukumu dari kuteks, hapuslah cat kuku saat mulai terkelupas dan biarkan kuku tanpa kuteks selama beberapa minggu.
6. Memakai sepatu sempit.
Ukuran sepatu yang tidak pas bukan hanya tidak nyaman dipakai, tapi juga menimbulkan masalah bagi kuku jari kakimu. Jika sepatumu terlalu menekan kuku, ini bisa menyebabkan trauma kuku dan bahkan mungkin membuat kuku keluar dari bantalannya. Untuk menghindari kondisi ini, pastikan sepatumu pas dan memungkinkan telapak kakimu untuk bernapas.
7. Berenang di kolam renang.
Meskipun klorin melindungimu dari kuman dan bakteri di kolam renang, bahan ini bisa membuat kuku terlalu kering dan mengalami iritasi. Jika kamu seorang perenang dan suka menghabiskan waktu berjam-jam di kolam renang, pastikan memakai penguat kuku dan selapis cat kuku di atasnya untuk menjaganya agar tidak kehilangan kelembapan. Memakai lotion tangan yang mengandung lanolin juga akan melindungi tangan dan kukumu dari efek negatif klorin.
Apa kamu menyadari bagaimana salah satu dari kebiasaan ini berdampak terhadap kukumu? Apa lagi yang ingin kamu tambahkan ke dalam daftar ini?