Sisi Terang
Sisi Terang

Inilah yang Akan Terjadi Jika Kamu Berhenti Mengonsumsi Gula

Sugar face (kondisi tertentu pada kulit wajah), kumis di atas bibir, dan bahkan susah punya anak, ini hanya beberapa efek yang berkaitan dengan konsumsi kristal putih berbahaya, gula. Menyingkirkannya dari piring dan cangkir kita memang tak menjadikan kita pahlawan super, tapi jelas bisa memperbaiki kualitas hidup dan kesehatan kita.

Kami di Sisi Terang sesekali suka menyantap kue atau meneguk minuman bersoda. Jadi, kami memutuskan mencari tahu apa yang akan terjadi pada tubuh kita jika berhenti mengonsumsi gula, setidaknya untuk beberapa saat. Dan fakta yang kami temukan membuat kami ingin menghitung jumlah makanan manis yang kami makan hari ini. Ayo, kita lihat bersama!

1. Kamu bisa lebih mudah hamil.

Gula terkenal mampu memberi kita energi dengan memicu insulin dalam darah. Tapi insulin sangat mirip dengan hormon yang berhubungan dengan kehamilan. Jika kita mengonsumsi terlalu banyak gula rafinasi (gula yang biasa kita temui dalam biskuit, kue, roti, sirop, dan aneka minuman manis lainnya), tubuh kita menghasilkan lebih banyak insulin. Walhasil, tubuh kita bisa salah mengenalinya sebagai hormon yang membantu mematangkan sel telur sehingga tubuh kita mulai mengurangi level hormon ini. Akibatnya, hanya ada sedikit sel telur yang matang dalam tubuh dan perempuan menjadi lebih sulit hamil.

2. Kamu tidak akan begitu lapar dan keinginanmu untuk menyantap suatu makanan tertentu akan hilang.

Saat masuk ke dalam tubuh, gula memengaruhi kemampuan mengontrol diri dan mental kita. Penelitian menunjukkan bahwa gula memiliki efek ketergantungan yang menyerang beberapa bagian otak. Saat kita mengonsumsi gula, hormon pemicu lapar naik dan hormon penekan lapar turun. Lalu, kita mulai menginginkan makanan tinggi kalori seperti kue atau piza. Bukan hanya itu, kita juga cenderung makan terlalu banyak.

3. Volume otak bisa membesar dan ingatan membaik.

Saat perut mendorong kita untuk makan hidangan manis, otak kita menolaknya, berikut alasannya. Penelitian menemukan bahwa meskipun berat badan kita tidak naik saat mengonsumsi gula, otak kita merasakan ketidaknyamanan karena kemungkinan melambatnya fungsi kognitif. Ingatan kita bisa melemah dan kita semakin payah dalam mengambil keputusan. Selain itu, penelitian menemukan bahwa volume otak kita bisa berkurang dan ukurannya bisa mengecil di beberapa bagian.

4. Suasana hatimu bisa berhenti berubah-ubah dan kamu menjadi lebih ceria.

Menurut para ahli, mengonsumsi terlalu banyak gula bisa menyebabkan gangguan suasana hati dan bahkan depresi. Terlalu banyak mengonsumsi gula rafinasi bisa meningkatkan kecemasan dan mencegah orang menikmati hidup dengan emosi yang sehat. Ini terjadi karena gula rafinasi menguras vitamin B dari tubuh yaitu zat yang biasanya bertanggung jawab atas suasana hatimu. Yang mengejutkan, dokter menggunakan insulin bukan hanya untuk perawatan pasien diabetes, tapi juga untuk menangani depresi, dan metode ini menunjukkan hasil yang lumayan baik.

5. Kamu bisa menghindari sindrom auto-brewery.

Sindrom auto-brewery adalah suatu kondisi saat makanan difermentasi dalam usus. Uniknya, proses ini sangat mirip dengan pembuatan bir. Kita bahkan bisa merasa mabuk karenanya, sebab selama proses ini, etanol dihasilkan dan dilepaskan ke dalam aliran darah. Dalam kondisi normal, kita mengalami fermentasi di usus, tapi gula memperparahnya dan mengubah proses alami ini menjadi pesta ragi dan bakteri.

6. Kamu bisa terhindar dari “sugar face”.

Gula sering kali dikaitkan dengan kenaikan berat badan. Tapi dermatolog juga mencemaskan “musuh putih” ini. Mereka menyatakan bahwa gula memancing hormon stres, yang memperburuk kondisi kulit wajahmu. Kondisi ini memiliki nama khusus, “sugar face”. Ciri-cirisugar face” adalah warna abu-abu pada kulit, alis lebih tipis, bintik-bintik di seluruh wajah, dan kulit lebih tipis.

7. Rambutmu bisa jadi lebih tebal.

Masih menurut dermatolog, gula bisa memicu penipisan rambut dan kerontokan. Ini terjadi karena level glukosa yang meningkat menyebabkan level hormon seperti insulin dan steroid tidak seimbang dan jadi tidak karuan. Kulit kepala menjadi kurang ternutrisi dan rambut bisa mulai rontok. Menurut dokter, walau bisa mencegah kerontokan yang akan terjadi, sayangnya diet yang tepat tak akan bisa memulihkan kerusakan yang telah terjadi.

8. Kamu bisa menghindari rambut berlebihan pada wajah dan tubuh.

Menurut para ilmuwan, saat kita mengonsumsi gula rafinasi dan olahan, kita bisa menghadapi masalah tumbuhnya rambut yang tak diinginkan pada tubuh. Gula memicu peningkatan level insulin dalam darah, yang nantinya membuat kadar testosteron meningkat. Hormon ini meningkatkan pertumbuhan rambut dan membuat rambut lebih pekat, dan jumlahnya yang berlebihan bisa menyebabkan rambut gelap tumbuh di atas bibir dan di perut. Level insulin yang tinggi dan resistensi insulin juga berkaitan dengan PCOS pada perempuan.

9. Kulit bisa menua lebih lambat.

Menurut para ilmuwan, gula tak hanya bisa menimbulkan jerawat, tapi juga bisa mempercepat proses penuaan kulit. Saat masuk dalam tubuh, gula berperan dalam merusak kolagen kulit, dan proses ini lebih dipercepat oleh sinar ultraviolet. Kulit menjadi kurang elastis dan lebih rapuh, dan ini membuat kulit keriput serta tidak kencang. Gula juga bisa menghambat hormon pertumbuhan manusia, yang bertanggung jawab atas metabolisme dan komposisi tubuh. Tanpa hormon ini, kita bisa terlihat dan merasa lebih tua.

10. Tulang bisa tetap kuat.

Beredar pendapat bahwa garam membuat tulang kita lebih rapuh karena membuang kalsium dari tubuh saat kita buang air kecil. Tapi dokter bahkan lebih mengkhawatirkan kristal putih lain yang bahkan bisa berdampak lebih buruk bagi tulang, yaitu gula. Penelitian terbaru menemukan bahwa gula membuat tubuh kesulitan mengolah vitamin D dan itu artinya kalsium, magnesium, dan nutrien lain dari tulang bisa terbuang. Hal ini bisa menyebabkan osteoporosis, dan jaringan tulang menjadi rapuh.

11. Kamu mungkin bisa lupa tentang kram menstruasi.

Memang tampak seperti ide bagus mengonsumsi makanan manis dan cokelat saat sedang datang bulan, tapi ginekolog berkata gula sebenarnya bisa memperparah keadaan. Menurut para dokter, gula bisa memperparah kram karena menyebabkan peradangan. Selain itu, perutmu bisa saja kembung dan sakit. Ini semua bisa memperburuk kondisimu saat kamu sedang menstruasi.

12. Kekebalan tubuhmu bisa semakin kuat.

Menurut para ilmuwan, saat kita mengonsumsi gula secara teratur dan memiliki kadar gula tinggi dalam darah, kita bisa membuat kekebalan tubuh kita tidak aktif. Gula memengaruhi sel darah putih yang berfungsi melawan bakteri dan virus. Dengan minum satu liter soda atau makan 100 gram gula, kita mengurangi aktivitas sel imun sebanyak 40%, dan ini berarti kekebalan tubuh kita tidak akan aktif selama 4-5 jam.

Kamu mengenal orang yang suka mengonsumsi gula secara berlebihan? Tag dia di kolom komentar.

Kredit foto pratinjau Shutterstock.com, Shutterstock.com
Bagikan Artikel Ini