Sisi Terang
Sisi Terang

Penyebab Tangan Mati Rasa Saat Tidur dan Cara Menghentikannya

Sebagian besar dari kita pasti pernah terbangun di tengah malam dan menyadari tangan kita mati rasa atau “kebas”. Terkadang, kita juga merasakan sensasi seperti ditusuk jarum atau kesemutan. Istilah medis untuk ini adalah parestesia, tapi kenapa ini terjadi dan apakah kita harus cemas saat mengalaminya?

Sisi Terang ingin membantumu tidur nyenyak dengan memberikan informasi tentang kondisi ini dan membagikan tips tentang cara menghindari kesemutan yang menyebalkan. Oh ya, baca artikel ini sampai akhir untuk mencari tahu kapan kesemutan bisa dianggap sebagai gejala penyakit serius.

Harap diingat bahwa artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi. Untuk mendapatkan saran profesional atau diagnosis tertentu, segera hubungi dokter.

National Institute of Neurological Disorders and Stroke, Amerika Serikat, menyatakan bahwa parestesia bisa terjadi di berbagai bagian tubuh. Itu terjadi tanpa peringatan dan biasanya dipicu oleh tekanan terus menerus pada saraf. Umumnya, parestesia tidak berbahaya saat terjadi sesekali, tapi ketika terjadi terlalu sering, ini bisa menjadi gejala penyakit tertentu.

Kemungkinan penyebab parestesia:

  • Posisi tidur

Tidur tengkurap dengan badan menindih tangan, berbaring telentang dengan tangan di bawah kepala, atau tidur dengan posisi menyamping dan tangan tertindih tubuh adalah posisi tidur yang buruk, yang bisa menyebabkan tekanan terus menerus pada saraf. Ini menyebabkan aliran darah terganggu, dan sistem saraf kita bereaksi dengan memberi efek kesemutan.

  • Saraf terjepit

Saraf ulnaris berjalan dari bahu ke siku, dan berfungsi memberikan sensasi pada tangan. Sakit pada pergelangan tangan, cengkeraman lemah, dan keadaan mati rasa pada tangan adalah kemungkinan gejala saraf ulnaris terjepit atau tertekan. Rasa sakit ini biasanya hilang dengan sendirinya, tapi jika kamu masih merasakannya lebih dari dua hari, kamu harus menemui dokter.

  • Kurang Vitamin B12

Vitamin B12—yang secara alami ditemukan di dalam daging merah, ikan, unggas, dan susu serta produk olahannya—menjaga kesehatan saraf dan sel darah kita. Kekurangan vitamin B12 dalam tubuh bisa menimbulkan masalah saraf, yang gejalanya adalah lesu atau kesemutan.

  • Stres dan cemas

Saat kita cemas atau stres, tubuh mengaktifkan respons untuk kabur atau melawan. Inilah momen ketika homon stres dilepaskan ke titik target, untuk meningkatkan kemampuan kita dalam menghadapi ’ancaman’ yang dihadapi. Reaksi fisiologis ini membuat aliran darah mengarah ke bagian tubuh lain yang lebih vital supaya kita bisa bertahan hidup. Sirkulasi yang berkurang di area tertentu inilah yang menyebabkan sensasi kesemutan.

Oh ya, stres juga bisa membuat otot tegang dan menyebabkan nyeri kesemutan.

  • Gejala kondisi medis tertentu

Parestesia kronis juga bisa menjadi gejala kondisi medis yang memengaruhi sistem saraf tubuh. Jika rasa kebas terjadi bersamaan dengan otot lemas atau gejala lain, sebaiknya segera temui dokter atau layanan kesehatan.

Cara menghindari atau meredakan parestesia:

  • Bangunkan lengan.

Lenganmu biasanya akan normal kembali begitu tekanan hilang, tapi ternyata menggoyangkan kepala bisa membantu meningkatkan aliran darah.

Kamu juga bisa meregangkan lengan ke atas, menggoyangkan kepala ke samping, dan menggerakkan bahu ke atas dan bawah untuk meredakan rasa tegang di leher dan melemaskan saraf.

  • Perbaiki posisi tidur.

Letakkan lengan dan tangan dengan benar dan hindari melipat serta menindihnya. Coba luruskan pergelangan tangan agar aliran darah lancar. Tidurlah dengan lengan di samping tubuhmu, alih-alih mengangkatnya ke atas kepala, untuk mencegah terhambatnya sirkulasi darah pada tangan.

Hindari posisi janin, karena lengan dan siku yang menekuk bisa menekan saraf.

  • Gunakan penyangga pergelangan tangan atau handuk saat tidur.

Balutan atau penyangga dapat membantu pergelangan tangan tetap lurus. Jadi, kamu tidak perlu takut menekuknya saat tidur. Kamu juga bisa membalutkan handuk di siku, lalu ikat dengan perban agar sikumu tidak menekuk.

  • Jalani gaya hidup sehat.

Olahraga rutin membantu kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan dan membantu melancarkan sirkulasi darah. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang sehat juga bisa membantu kita terhindar dari kekurangan vitamin dan mengurangi nyeri saraf.

  • Cari pengobatan untuk masalah medis.

Untuk gejala parah dan kronis, hubungi dokter untuk memastikan apakah rasa kebas atau sensasi kesemutan yang kamu alami itu disebabkan oleh kondisi medis, dan jangan lupa meminta saran soal perawatan atau pengobatan yang tepat.

  • Perhatikan tanda-tandanya, apakah kamu membutuhkan perhatian medis secepatnya.

Rasa kebas secara tiba-tiba juga bisa menjadi tanda strok. Jadi, jika parestesia terjadi bersama dengan rasa pusing, lumpuh, kesulitan bicara, kehilangan keseimbangan, dan sakit kepala parah, segeralah cari bantuan medis darurat.

Masalah tidur apa lagi yang pernah kamu alami? Beri tahu kami di kolom komentar dan mungkin kami bisa menulis artikel tentang hal tersebut.

Bagikan Artikel Ini