Sudah Crunch 1.000 Kali Tiap Hari tapi Perut Belum Six-Pack Juga? Ini Alasannya
Terkadang, mungkin kamu berpikir tidak mungkin mendapatkan perut six-pack berotot itu, meskipun telah lama melakukan latihan perut. Tapi tidak ada alasan untuk berputus asa. Orang-orang yang telah mendapatkan tampilan sempurna sering berkata bahwa “perut itu dibentuk di dapur.” Dan sepertinya kata-kata menggelitik ini adalah rahasia untuk meraih sukses.
Kami di Sisi Terang percaya apa pun bisa dicapai jika kamu bersungguh-sungguh. Nah, yuk kita cari tahu kenapa perut “dibentuk di dapur” dan bagaimana ini bisa membantu kita mencapai tujuan.
Latihan perut tidak akan membantumu menghilangkan lemak perut.
Ada kesalahpahaman umum bahwa jika ingin menghilangkan lemak perut, kamu harus melakukan latihan perut. Penelitian menunjukkan bahwa tidak perlu menargetkan area tertentu dari tubuhmu guna membakar lemak, karena teknik ini tidak efektif. Berdasarkan cara kerja tubuh kita, kamu memang membakar lemak saat berlatih, tapi belum tentu di tempat-tempat yang kamu inginkan.
Berlatih saja tidak akan memberikan perut berotot.
Kalau kamu tidak mengonsumsi makanan sehat, akan sulit memperoleh bentuk perut yang didambakan hanya dengan latihan. Kemungkinan masih akan ada berlapis-lapis lemak yang menutup perutmu. Jadi, meskipun kamu sudah mendapatkan perut six-pack karena latihan, tapi bentuknya tidak sejelas yang kamu inginkan. Tentu, menghilangkan lemak melalui latihan itu mungkin, seperti dengan menambahkan latihan kardio dan latihan ketahanan yang telah terbukti bisa membantu menurunkan berat badan, tapi itu saja mungkin belum cukup.
Jauh lebih mudah mengurangi asupan kalorimu melalui diet dibanding mencoba membakar semua lemak yang kamu peroleh dengan mengonsumsi banyak makanan tidak sehat. Itu sebabnya, cara terbaik untuk mengurangi lemak perut dan akhirnya memperoleh perut berotot adalah dengan memadukan makanan sehat dan latihan.
Apa yang kamu makan itu penting.
Untuk menurunkan berat badan, diet harus sehat. Artinya mengonsumsi bahan makanan bernutrisi, makanan utuh, lemak baik, seperti alpukat dan kacang-kacangan, menggabungkan buah-buahan dan sayur-mayur ke dalam menu makananmu, dan makan berbagai produk makanan yang kaya protein rendah lemak, seperti ayam dan ikan. Makanan yang rendah kalori, misalnya yoghurt tanpa lemak dan lentil, juga bisa membantu penurunan berat badan.
Yang harus dihindari adalah biji-bijian olahan, lemak trans, dan gula tambahan. Itu artinya, kamu harus membatasi ngemil keripik dan kukis, serta mengurangi makanan yang manis-manis secara umum.
Mencatat seberapa sering kamu makan adalah penting.
Terlepas dari kualitas dan kuantitas makanan, seberapa sering kamu makan juga bisa menjadi faktor penting. Penelitian menganjurkan agar orang yang kelebihan berat badan tidak makan sesering orang-orang yang mampu mempertahankan berat badan sehat, yaitu 4 kali sehari. Penelitian terbatas juga menyarankan, lebih baik makan kurang dari 3 kali per hari, karena ini membantu mengendalikan nafsu makan dan membuatmu merasa kenyang.
Lebih sering makan umumnya bisa membantumu menahan rasa lapar dan mencegah kebanyakan makan. Dan saat kamu lapar, akan lebih besar kemungkinannya kamu akan memilih makanan tidak sehat yang tinggi kalori. Selain itu, kalau kamu lebih sering makan, kamu lebih berpeluang untuk memilih sesuatu yang sehat setiap kali memutuskan apa yang akan dimakan.
Apa kamu pernah mencoba latihan perut? Cara apa yang efektif?