Sisi Terang
Sisi Terang

Waspadai 10 Pertanda Toksin Telah Membanjiri Tubuhmu

Toksin ada di mana-mana di sekitar kita, entah itu di udara yang kita hirup, air yang kita minum, atau makanan yang kita makan. Bahkan ponsel kesayanganmu adalah ladang kotoran penuh bakteri yang cukup untuk membuatmu jatuh sakit. Racun menumpuk dalam tubuh kita setiap hari, dan kalau mencapai titik kritis, kamu bisa menderita sakit parah.

Guna membantumu menyadari bahwa mungkin sudah saatnya kamu melakukan detoks, Sisi Terang menyusun daftar gejala yang mengindikasikan bahwa toksin telah membanjiri tubuhmu. Untuk mengetahui cara melakukan detoks, baca bonusnya di akhir artikel.

Kamu mengalami sembelit.

Saat mengonsumsi makanan, dengan tidak sengaja kita juga menelan banyak bahan kimia yang menyertainya, seperti bahan pengawet, pewarna, dan perasa buatan. Usus yang bertugas mencerna juga harus menghadapi racun ini. Tumpukan toksin ini bisa menimbulkan sakit perut dan konstipasi.

Mengonsumsi makanan organik, membatasi konsumsi alkohol, dan minum banyak air bisa mengatasi masalah ini.

Kamu mengalami kabut otak.

Jika kamu merasa pusing, bingung, dan tidak bisa berkonsentrasi di pagi hari meskipun baru bangun dari tidur nyenyak, bisa jadi racun-racun berbahaya sedang mengganggumu. Toksin ini menyebabkan serentetan reaksi yang menguras vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi. Ini serupa dengan ketika kamu memasukkan oli yang buruk ke dalam mobilmu.

Deodoran tidak membantu dan kamu masih mengalami masalah bau badan.

Kamu mandi pagi, memakai deodoran, tapi di kereta, orang mengernyitkan hidung saat kamu mendekati mereka. Tepat. Berbagai toksin mungkin membuatmu bau! Saat dicerna, racun-racun ini menghasilkan berbagai gas dan bau yang ketika keluar melalui pori-porimu bisa menghasilkan bau yang bisa bersaing dengan gas perut paling busuk yang pernah kamu alami.

Kamu menderita nyeri sendi dan otot.

Jika kamu tidak olahraga berat di gym atau melakukan pekerjaan yang melelahkan secara fisik, tapi tetap menderita nyeri sendi dan otot, timbunan racun mungkin jawabannya. Nyeri dan sakit di tubuh adalah indikasi bahwa di tubuhmu terdapat radang tak terkendali, jadi bila tidak ada alasan lain bagi radang itu, coba lakukan detoks.

Noda baru muncul di kulitmu.

Kulit adalah organ tubuh terluas yang sering terpapar polusi. Produk-produk yang kita pakai seperti sampo, kondisioner, sabun, dan lotion bisa mengandung bahan kimia berbahaya. Paparan terhadap begitu banyak bahan kimia beracun bisa menimbulkan berbagai gejala seperti jerawat, kulit kemerahan, dan eksim.

Makin sulit tertidur.

Di satu sisi, timbunan toksin membuatmu lelah dan di sisi lain justru memperparah situasi, toksin bisa merusak tidurmu. Banyaknya toksin dalam tubuh bisa menyebabkan kadar hormon pengendali tidur kortisol menjadi kacau, sehingga berdampak terhadap tidurmu. Insomnia bisa menimbulkan masalah kesehatan serius, jadi jika menurutmu tidur semakin sulit, pertimbangkan untuk melakukan detoks.

Berat badanmu bertambah.

Meskipun kamu sudah banyak berolahraga di gym, jika berat badanmu tetap saja naik, mungkin ada masalah dengan hormonmu. Toksin bisa berdampak buruk terhadap hormon-hormon tertentu dalam tubuh, termasuk yang bertanggung jawab untuk mempertahankan berat badan. Beralih kepada pola makan organik yang sehat dan melakukan detoksifikasi tuntas akan membantu.

Napasmu berbau, yang bahkan tercium olehmu.

Biasanya, napas berbau merupakan gejala gangguan pencernaan. Bau ini muncul saat sistem pencernaanmu bekerja mencerna semua yang kamu makan. Tapi masalah pencernaan juga bisa timbul ketika livermu berjuang untuk membersihkan semua toksin yang tertimbun. Menyingkirkan toksin adalah satu-satunya cara untuk menangani masalah ini.

Kuku kakimu rapuh dan tampak jelek.

Gravitasi menarik racun-racun turun di tubuhmu, dan kuku jari kakimu bisa merana. Jari-jari kaki seringnya tetap berada dalam gelapnya kaus kaki dan sepatu, yakni ekosistem yang disukai jamur. Faktor-faktor ini berpadu menjadikan kuku kaki tempat berkembang biak jamur. Meskipun ada obat oles yang diresepkan untuk mengatasinya, mengobatinya dari dalam dengan melakukan detoks adalah cara menyeluruh untuk mengatasinya.

Rambutmu lebih cepat rontok.

Rambut rontok adalah gejala kelebihan toksin yang disebabkan oleh toksin sehari-hari. Bisa jadi ini ulah dari racun yang lebih jahat, antara lain seperti arsenik, timbal, dan talium (ditemukan dalam asap rokok), yang bahkan bisa mematikan. Jadi jangan anggap enteng rambut rontok dan bergegaslah periksa ke dokter.

Bonus: Cara melakukan detoks.

Jika kamu mengalami satu atau lebih dari kondisi yang dijelaskan di atas, melakukan detoksifikasi adalah ide yang baik. Meskipun ada berbagai prosedur detoks yang rumit, melakukan sedikit perubahan gaya hidup juga bisa membantu.

  • Minum air dalam jumlah yang cukup; hal ini membantu mengeluarkan racun.
  • Toksin merusak liver. Agar liver tetap kuat, minumlah teh dandelion, atau tambahkan peterseli, ketumbar, atau milk thistle pada makananmu.
  • Lakukan yoga: latihan ini memperbaiki sirkulasi darah dalam tubuh dan membantu menyingkirkan toksin.
  • Sikat gigimu setelah makan malam. Dan jangan lupa gunakan juga sikat lidah.
  • Hanya konsumsi makanan organik utuh yang bersih.
  • Tambahkan probiotik ke dalam dietmu.
  • Hanya gunakan produk-produk kosmetik alami yang bebas pewangi dan racun-racun lain.

Pernahkah seorang temanmu membahas masalah serupa secara pribadi denganmu? Bagikan artikel ini kepadanya! Dan jika kamu mengalaminya sendiri, kamu tahu kemungkinan penyebabnya. Bagikan pengalaman detoks-mu kepada kami di kolom komentar, ya.

Kredit foto pratinjau Shutterstock.com
Sisi Terang/Kesehatan/Waspadai 10 Pertanda Toksin Telah Membanjiri Tubuhmu
Bagikan Artikel Ini