Sisi Terang
Sisi Terang

10+ Gaya Sepatu Ketinggalan Zaman Ini Harus Kita Ganti dengan Gaya Baru Secepatnya

Mode busana terus berubah, tapi kita tetap terus mengikuti tren terkini dalam soal memilih sepatu. Bagian dari busana ini dapat merusak pakaian yang terbaik sekali pun. Jadi, bagaimana kita bisa tahu gaya mana yang sudah ketinggalan zaman dan seharusnya tidak kita bawa ke musim baru? Lantas, apa yang bisa mengganti sepatu hak tinggi, sepatu kulit tinggi, sandal dengan sol tipis, dan sepatu lain yang masa kejayaannya sudah lewat beberapa tahun silam? Kamu akan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini di artikel kali ini!

Sisi Terang mencoba melihat gaya sepatu yang tampil dalam peragaan busana dan melihat tren apa saja yang akan mendominasi karpet merah serta kehidupan sehari-hari kita pada tahun-tahun menjelang. Di akhir artikel, kamu juga bisa menemukan informasi bonus penuh kejutan dari kembalinya tren mode yang sudah lama terlupakan.

14. Sepatu kets “jelek”

Para penggemar mode dan perancang busana sudah bosan dengan sepatu kets “jelek”, yang juga dikenal sebagai “sepatu bapak-bapak” karena kurangnya variasi dalam gaya ini. Sepatu kets yang membuat kaki terlihat lebih besar dan lebih berat sudah ditinggalkan dan kini digantikan oleh gaya mendasar, seperti yang ada ditampilkan oleh Marine Serre, Gucci, Ralph & Russo, atau House of Holland. Jamie Wei Huang dan Longchamp menyiapkan sepatu kets dengan kaus kaki bergaya untuk orang-orang yang tak takut menunjukkan penampilan unik.

13. Sepatu dengan hak tidak stabil

Pada tahun 2020, kenyamanan telah menjadi detail penting dari penampilan. Jadi, sudah pasti, sepatu yang membuat kita berjalan tidak stabil tergantikan oleh model hak yang lebih lebar. Dries Van Noten, Prabal Gurung, dan Tibi sangat mengedepankan kenyamanan para penggemar mode.

12. Sepatu pump

Para desainer menyarankan kita untuk melupakan sepatu pump. Sepatu ini akan tergantikan oleh sepatu Mary Jane yang elegan dan feminin dengan ujung bundar, tumit lebar, dan tali yang melingkari punggung kaki. Maison Margiela, DROMe, dan Marc Jacobs memilih gaya sepatu klasik ini untuk koleksi mereka.

11. Sepatu bot kulit setinggi lutut

Ada beberapa kabar baik bagi para perempuan yang suka sepatu bot tinggi selutut karena gaya ini kembali masuk tren mode. Miu Miu, Altuzarra, Jeremy Scott, dan Sies Marjan menyarankan mengganti sepatu bot kulit warna hitam dengan sepatu berwarna cerah yang berbeda seperti fusia, hijau, biru langit, dan semua warna pelangi dalam variasi paling terang.

Tapi rumah-rumah mode seperti Saint Laurent, Rodarte, Tom Ford, Off-White, Rejina Pyo, dan Prabal Gurung meyakini motif hewan menjadi tren paling digandrungi tahun 2020 ke atas. Maukah kamu memasukkan sepatu bot motif kulit piton, seperti yang Dries Van Noten rilis, ke deretan koleksimu?

10. Sepatu bot setinggi mata kaki berwarna netral

Aturan sebelumnya juga berlaku untuk sepatu bot setinggi mata kaki. Desainer terkenal seperti Jeremy Scott dan Coach berusaha menciptakan warna paling cerah dan meminta kita melupakan warna netral seperti krem, cokelat, dan hitam, setidaknya untuk saat ini.

9. Sepatu transparan

Kami terkejut saat melihat sepatu transparan masih saja populer sampai saat ini. Sepatu ini tidak nyaman, tidak sedap dipandang, tidak ramah lingkungan, dan sekarang, juga tidak modis lagi. Tren aneh ini digantikan oleh sepatu dengan detail tebal yang lumayan menarik. Sandal “gembung” yang dibuat oleh Bottega Veneta, Proenza Schouler, Issey Miyake, A.W.A.K.E. MODE, dan Natasha Zinko membuat kita ingin menyentuh sepatu ini, lalu segera membelinya!

8. Sandal dengan sol rata

Michael Kors Collection, Gabriela Hearst, Anna Sui, Erdem, dan Valentino menyarankan kita untuk memulai dekade baru ini dari titik, atau lebih tepatnya, bantalan sepatu tinggi. Makin tinggi bantalannya, makin baik! Jika kamu ingin punya gaya sepatu yang paling modis, sebaiknya pilih sepatu dengan sol rotan.

7. Sepatu mule

Aturan tren dekade ini mengatakan bahwa sepatu mule sudah tidak masuk dalam tren mode, sementara sepatu sabo datang menggantikannya. Tapi apa ada yang bisa membedakan 2 gaya ini? Sepatu sabo selalu punya sol tebal dan tidak pernah punya hak tipis. Desainer mode, Marc Jacobs dan Anna Sui, menyarankan kita mengenakan sepatu dengan sol tipis di pantai, dan sepatu yang lebih tinggi saat berjalan di kota.

6. Tali

Sepatu hak tinggi dengan tali di bagian tengah yang menghubungkan jari kaki dengan tali di pergelangan kaki pernah menjadi gaya yang paling diinginkan beberapa tahun silam. Tapi semuanya berubah, dan tahun ini, sudah waktunya kita mengingat sandal “gladiator”. Kamu bisa melihat sepatu dengan berbagai jenis tali ini di hampir setiap peragaan busana terkini. Misalnya, Versace, Simone Rocha, Christian Dior, Valentino, Longchamp, Toga, Elisabetta Franchi, Etro, Givenchy, GCDS, dan Missoni pernah menampilkan sepatu ini dalam koleksi mereka.

5. Sepatu tumit tertutup

Baru-baru ini, para selebritas tidak lagi muncul di acara karpet merah dengan mengenakan sepatu bertumit tertutup yang modis. Tapi kini, gaya dari tahun ’50-an dengan tumit terbuka, atau dikenal sebagai sepatu slingback, kembali masuk tren. Kali ini, perancang busana seperti Coach, Louis Vuitton, Proenza Schouler, dan Tory Burch menyarankan kita memadupadankan sepatu, yang awalnya dikembangkan oleh Christian Dior ini. Sepatu ini punya hak yang unik, banyak elemen dekorasi, dan warna-warna cerah yang bisa kamu mainkan saat memadukannya dengan bagian busana lain. Warna pastel juga merupakan pilihan yang bagus.

4. Sepatu dengan bagian depan bulat

Sepatu teplek dengan bagian depan bulat adalah gaya yang sudah ketinggalan zaman dan dianggap membosankan oleh editor majalah mode mana pun. Di musim semi ini, kita harus cukup berani untuk setidaknya mencoba sepatu dengan ujung runcing, seperti yang Gucci, Haider Ackermann, Saint Laurent, dan Michael Kors Collection tawarkan. Tapi sepatu berujung kotak, seperti milik Miu Miu, Proenza Schouler, dan DROMe, akan berada di puncak popularitas.

3. Beludru

Ini adalah contoh sempurna yang menunjukkan bagaimana satu bahan tidak praktis dengan mudah digantikan oleh bahan lain. Belakangan ini, kain atlas telah menggantikan beludru. Kamu harus berjalan dengan sangat hati-hati saat menggunakan sepatu berkain atlas demi melindunginya dari kotoran dan hal lain yang sulit dibersihkan. Tapi kamu bisa memamerkan tampilan yang sangat apik dan feminin dengan jenis sepatu ini, sama seperti yang muncul dalam peragaan busana Zimmermann, Miu Miu, Dries Van Noten, Proenza Schouler, Simone Rocha, dan Giambattista Valli.

2. Sepatu dengan bulu

Apa kamu ingat sepatu sabo berbulu yang terkenal dari Gucci? Meski terlihat agak aneh, sepatu ini berhasil bertahan dalam koleksi banyak orang selama beberapa tahun. Tapi era sandal bulu telah berakhir dan sebagai gantinya, Marc Jacobs, Miu Miu, Altuzarra, Dries Van Noten, Ralph & Russo, Simone Rocha, dan JW Anderson menciptakan sepatu hak tinggi dengan bulu hewan dan bulu unggas.

1. Aksesori

Pada tahun 2020, sepatu berubah menjadi aksesori yang dapat menggantikan perhiasan dan batu mulia. Model-model dari rumah mode, seperti Prabal Gurung, Peter Pilotto, Balmain, Bottega Veneta, dan Simone Rocha memakai rantai, kristal, dan mutiara di kaki mereka sambil berlenggang di peragaan busana. Jika menyukai tren ini, kamu bisa mengganti tali di sepatumu dengan rantai, alih-alih membeli sepasang sepatu baru.

Bonus: tren mode tidak terduga yang akan kembali tahun ini

Tahun ini benar-benar berhasil mengejutkan dunia mode. Christian Dior dan JW Anderson berhasil menghidupkan kembali sepatu bot yang sudah lama terlupakan. Natasha Zinko, Fendi, Salvatore Ferragamo, dan Anna Sui menyarankan kita memakai sepatu tumit terbuka dengan kaus kaki. Sementara Ulla Johnson menunjukkan sandal rajut dalam koleksi terkini mereka.

Berapa banyak pasang sepatu yang kamu punya dan tren apa yang ingin kamu masukkan ke dalam koleksi sepatumu?

Sisi Terang/Khusus cewek/10+ Gaya Sepatu Ketinggalan Zaman Ini Harus Kita Ganti dengan Gaya Baru Secepatnya
Bagikan Artikel Ini