19+ Wanita yang Tidak Bisa Menahan Diri untuk Memamerkan Kuku Mereka ke Seluruh Internet
Banyak wanita yang menggambar pola menakjubkan di kuku mereka, ada juga yang meminta ahli manikur di salon untuk membuat ekstensi kuku mereka lebih panjang, sementara yang lain lebih suka penampilan kuku pendek dan alami. Tapi gaya apa pun yang dipilihnya, setiap wanita punya secuil kisah seputar manikur, dari pertama kalinya mengoleskan kuteks gel buatan sendiri sampai bantuan tak ternilai dari seorang suami yang harus menggambarkan bunga di kuku istrinya.
Saat menuliskan artikel ini, Sisi Terang ikut berbahagia bagi para wanita yang berhasil tampil tetap cantik di setiap situasi dan tidak kehilangan rasa humor mereka. Dan bagian bonus di akhir artikel ini akan membuktikan sekali lagi, tidak ada yang namanya kelebihan kuteks.
“Aku mengoleskan kuteks yang sesuai dengan warna mata kucingku. Hasilnya sama total.”
“Seorang ahli manikur bilang kepadaku desain ini enggak akan bagus di kuku aku. Maaf, kamu salah, tuh!”
“Bagian ujung kuteks merahku retak, jadi aku mengubah kuku jariku menjadi tomat ceri.”
“Kuku jariku tampil natural saja dan aku bahagia.”
“Aku mengecat kuku jariku sama dengan warna mouse komputerku.”
Alah bisa karena biasa.
“Di sebelah kiri adalah salah satu usahaku untuk membuat seni kuku palsu. Dan di sebelah kanan adalah hasilnya setahun kemudian. Jangan pernah menyerah!”
“Salah satu kuku jariku patah, tapi aku tidak mau memotong yang lainnya, jadi aku bikin saja sebagai bagian dari gaya ini.”
“Panjang maksimum kuku jariku”
“Akhirnya aku bisa berhenti menggigit kuku jariku. Sebagai hadiah, aku mendapatkan French manicure.”
“Istriku baru saja membuka salon kuku baru miliknya. Aku enggak tahu dia bisa membuat kuku jadi seperti itu.”
“Apa kamu bisa menebak aku ini kidal atau kinan?”
“Kuku berbentuk kacang almond dan berwarna merah muda berhiaskan gliter. Aku jadi merasa feminin.”
“Aku mengecat kuku jariku seperti ini cuma untuk bersenang-senang aja. Tapi aku suka banget, jadi tak ingin kuhapus.”
“Menurutku ini kemajuan besar, dan aku bangga kepada diriku sendiri.”
“Aku bekerja di panti jompo dan aku mengecat kuku milik nenek berumur 90 tahun yang terkadang suka tampil glamor.”
“Limpahi diriku dengan emas dan panggil aku sang Ratu!”
“Teknik marmerku semakin meningkat.”
Mendapat bantuan dari belahan jiwa
“Suamiku membantuku menggambar bunga di tangan kananku. Ini karena aku belum belajar cara mengecat kuku dengan tangan kiriku.”
Bonus: Tidak ada yang namanya kelebihan kuteks.
“Ayah mertuaku membuatkanku rak untuk 115 botol cat kuku milikku.”
Apa kamu punya sesuatu yang bisa kamu bagikan tentang kuku jarimu dan kunjunganmu ke salon kuku? Kami yakin setiap pembaca kami punya banyak cerita mengenai hal ini.