Beginilah Penampilan Wanita “Ideal” di 11 Negara Ini
Dari tinggi dan langsing sampai mungil dan berlekuk, wanita di seluruh dunia memiliki bentuk tubuh dan ukuran yang berbeda-beda. Sehingga tidak aneh kalau setiap negara punya standar kecantikannya sendiri yang berbeda dengan negara lainnya. Dan di antaranya, beberapa negara punya cara unik melihat kecantikan yang membuat kita terpana.
Kami di Sisi Terang menyatukan 11 negara di seluruh dunia yang memiliki konsep unik kecantikan wanita.
11. Irlandia
Penampilan khas wanita Irlandia biasanya punya alis tebal, berkulit pucat, dan bibir tipis. Tapi ciri khas yang paling umum adalah dahi besar, bermata hijau, wajah berbintik-bintik, dan berambut merah. Berhubung wanita Irlandia selalu menjunjung kecantikan alami, mereka sangat menghargai semua karakteristik ini pada wanita.
10. Jepang
Di sebagian besar negara Barat, senyum sempurna biasanya diasosiasikan dengan kecantikan, tapi di Jepang berlaku sebaliknya. Di negara ini, wanita muda pergi ke klinik untuk membuat gigi mereka punya gingsul dan bertumpuk-tumpuk. Penampilan semi-vampir ini, atau yaeba, sebenarnya dianggap imut di sana, karena orang Jepang percaya kalau ini adalah simbol kecantikan alami dan muda.
9. Iran
Statistik menunjukkan kalau Iran memiliki angka persentase operasi hidung tertinggi di dunia. Dan ini tidaklah mengejutkan, karena wanita di sana tidak bisa menggunakan bentuk tubuh lainnya untuk menarik perhatian pria, mereka cenderung menghabiskan waktu yang lama untuk mempercantik wajah, terutama hidung.
Rinoplasti juga sangat mahal di negara ini, jadi jika ada wanita yang menjalaninya, ini berarti dia benar-benar mampu dan berasal dari keluarga kaya. Karena itu, banyak wanita Iran tetap mengenakan perban lama setelah operasi yang sebenarnya hanya untuk menunjukkan kalau mereka cukup kaya. Bahkan sebagian dari mereka mengenakan plester palsu, berpura-pura kalau mereka telah menjalani operasi hidung.
8. Korea Selatan
Gambaran wanita sempurna di Korea Selatan didefinisikan dengan kulit putih bersih, hidung lancip, wajah kecil, dan mata besar, yang paling utama adalah bentuk wajahnya, harus berbentuk seperti hati; dagu lancip dan harus melebar di bagian atas. Demi mencapai bentuk ideal seperti ini, banyak wanita Korea menghabiskan uang setara berjuta-juta rupiah untuk operasi plastik.
7. Prancis
Wanita Prancis selalu menyukai kecantikan alami dalam seluruh aspek kehidupannya, mereka hampir tak memakai makeup, jarang memakai parfum, dan cenderung membiarkan rambut di tubuh mereka tidak dicukur. Mereka percaya kalau kecantikan sejati terpancarkan pada kulit seorang wanita. Sehingga, daripada memakai makeup, wanita Prancis cenderung memakai lebih banyak krim dan losion agar wajah mereka terlihat sempurna.
6. Tajikistan
Di Tajikistan, alis mata tebal, yang menyatu di atas jembatan hidung, sejak lama dianggap sebagai standar kecantikan wanita. Bahkan belum lama ini ada takhayul yang berkembang; semakin rapat alis matamu, semakin sayang suamimu. Selain itu, hal ini dianggap sebagai simbol kesucian dan kepolosan pada seorang wanita.
Meskipun sekarang telah banyak yang berubah, kamu masih bisa menemukan banyak sekali wanita Tajikistan memiliki alis yang menyambung. Kalaupun ada wanita yang tidak memiliki gen alis yang menyambung, dia akan mencoba untuk memalsukannya dan menggunakan herbal demi menumbuhkan bulu alisnya atau menggambar di wajahnya sendiri agar terlihat cantik.
5. Arab Saudi
Mata adalah cerminan hati seseorang—wanita Arab Saudi memberi arti baru pada peribahasa tua ini. Karena mereka tidak bisa menunjukkan wajahnya, karena alasan agama, mereka biasanya menekankan kecantikan mata mereka. Agar terlihat lebih atraktif, mereka menggunakan berbagai macam makeup dan alat, serta menghabiskan banyak uang untuk membeli semuanya.
4. Tiongkok
Bagi wanita Tiongkok, kulit pucat dianggap standar kecantikan sejati. Tren ini sebenarnya berasal dari zaman dahulu ketika warna kulit terkait dengan kelas sosial seseorang. Jika kulitnya gelap, artinya wanita itu bekerja di ladang dan miskin. Para gadis Tiongkok tidak ingin terlihat miskin, bahkan di zaman sekarang, sehingga mereka rela melakukan apa pun agar kulit mereka seputih salju.
Ketergantungan terhadap wajah pucat bukan hanya dalam bentuk menghindari sinar matahari. Untuk menghilangkan “kulit gelap”, wanita di Tiongkok juga menggunakan berbagai macam krim wajah yang biasanya mengandung bahan pemutih.
3. Myanmar
Bagi orang-orang Kayan yang tinggal di Myanmar, leher yang semampai dianggap sebagai simbol kesehatan dan kecantikan. Itulah sebabnya gadis-gadis setempat mengenakan gelang kuningan di leher sejak usia mereka 5 tahun. Pertama, mereka mengenakan 6 gelang di leher, lalu jumlahnya bertambah satu setiap tahunnya. Begitu saatnya menikah, jumlah cincinnya mencapai jumlah maksimumnya, berhubung tidak akan ditambahkan lagi setelahnya.
Sebagai hasil dari mengenakan cincin ini, leher para wanita itu bisa mencapai panjang 40 cm. Dan terkadang, saking tinggi dan tidak nyamannya, susunan cincin tersebut sampai membuat si gadis kesulitan untuk menoleh. Namun, mereka tak pernah mengeluh. Cantik itu butuh pengorbanan, ’kan?
2. Selandia Baru
Di Selandia Baru, tato bukan hanya digunakan untuk menghias kulit, tapi penduduk asli di sana, Maori, menggunakan teknik tato bernama ta moko untuk membuat semacam kartu identitas dalam pola hitam dan biru gelap tepat di wajah seseorang. Para wanita Maori secara tradisional menato diri mereka di dagu saat masa remaja dan membuat tato mereka serapi dan detail mungkin untuk memperlihatkan status sosial mereka.
Ketika orang lain di suku tersebut melihat tato ini, dia bisa dengan mudah “membaca” keseluruhan kisah si pemilik tato dan memperkirakan seberapa cantik wanita tersebut.
1. Etiopia
Di negara ini, ketika wanita sudah cukup umur, dua gigi depan bawahnya akan dicabut dan mereka akan membuat tindikan di bibir bawahnya. Kemudian di lubang ini akan dimasukkan piringan kayu atau tanah liat berat. Seiring bertambah usianya, piring yang dimasukkan pun semakin besar untuk meregangkan bibirnya hingga mencapai ukuran piring sepenuhnya. Piring bibir ini dianggap oleh penduduk asli Surma sebagai simbol kedewasaan wanita yang menarik pria untuk menikahinya.
Orang setempat juga memberi pemberat untuk meregangkan cuping telinganya hingga memanjang dan menyentuh pundaknya. Bagi orang-orang ini, semakin meregang cuping telinga mereka, semakin cantik diri mereka.
Adakah adat khusus yang mirip seperti pembahasan dalam artikel ini di daerahmu? Silakan tuliskan di kolom komentar, ya!