Simak 10 Tips dari para Ahli tentang Cara Berpakaian Formal Tanpa Terlihat Membosankan Ini
Entah untuk ke tempat kerja, rapat, atau kencan penting dengan orang istimewa, kita selalu ingin membuat kesan pertama yang baik, jadi, terkadang, kita perlu berpakaian secara formal. Namun, saat berpakaian seperti ini, kita berisiko terlihat agak terlalu klasik. Beberapa mungkin bahkan menyebutnya kuno atau membosankan, padahal tidak seharusnya seperti itu.
Sisi Terang ingin membantumu menghindari kegagalan dalam berpakaian seperti ini dengan sejumlah tips sederhana yang kami temukan di internet. Sebagian besar saran ini dibagikan oleh ahli gaya dan konsultan citra. Kuncinya adalah kamu harus menyeimbangkan warna dan corak untuk menciptakan tampilan yang muda, tapi tetap formal.
Pikirkan pemilihan warnamu dan kesan yang didapat darinya.
Pertama-tama, kita harus memahami kenapa warna begitu penting saat mencoba menampilkan gaya apa pun. Pakaian formal, khususnya, mengedepankan apa yang menarik bagi kita, artinya kita harus mengenakan warna putih, hitam, abu-abu, dan krem karena semua ini dianggap sebagai warna yang netral dan mendasar. Warna mampu menciptakan dan mencerminkan sensasi, suasana hati, dan emosi. Sebagai contoh, hitam dianggap sebagai indikator martabat, kekuasaan, keseriusan, dan kepintaran, serta cocok dengan warna netral lainnya. Tergantung pada tingkat formalitas acaramu, kamu mungkin ingin melihat “skala formalitas” ini, skala ini akan menunjukkan warna mana yang cocok dikenakan pada acara tertentu.
Kombinasikan pakaian formal dasarmu dengan tepat.
Semua konsultan, penata gaya, ahli mode, dan bahkan fashionista yang tidak berpengalaman punya intuisi yang sama tentang pakaian dasar seperti apa yang menciptakan tampilan formal. Pada dasarnya, dengan mengenakan beberapa elemen ini, gaya apa pun yang terlihat santai dapat berubah menjadi lebih formal. Inilah beberapa contohnya:
- Blus dan kemeja yang terbuat dari kain tipis dan mewah seperti sutra
- Blazer dan mantel panjang
- Mantel pas badan
- Pakaian pas badan
- Rok polos atau wol
- Gaun lurus
- Sepatu hak
Daftar ini perlu kamu ingat dan pertimbangkan baik-baik, karena saat kamu bereksperimen dengan kombinasi baru untuk mendapatkan tampilan formal, daftar ini bisa menjadi panduanmu. Tapi hati-hati: Jika kamu ingin sekali menghindari kesan membosankan, jangan langsung pakai semuanya bersamaan. Kamu mungkin malah akan terlihat berlebihan dan terlihat terlalu serius, jadi, alih-alih menunjukkan rasa empati dan percaya diri, penampilanmu malah dianggap tidak ramah. Sebagai contoh, jika kamu mengenakan mantel yang sangat formal, pertimbangkan untuk menambahkan sedikit warna dengan corak yang bagus di bawahnya.
Warna hitam dan putih
Seperti yang sudah kami bahas tadi, warna putih dan hitam merupakan warna yang paling mewakili penampilan formal. Pakaian hitam, dan gelap secara umum, punya keuntungan besar: Jika kamu menggabungkannya dengan baik, pakaianmu akan membantumu terlihat lebih ramping. Jadi, kedua warna ini adalah kombinasi yang paling baik jika kamu mencari tampilan yang elegan, modern, dan kuat. Tapi untuk menghindari pakaian hitam dan putih yang membosankan, kamu bisa mencoba kombinasi pakaian bercorak dan polos yang tepat seperti yang dikenakan Ratu Letizia dari Spanyol pada foto di atas. Jadi, intinya, menurut Emili Sindlev, triknya adalah coba mulai temukan pakaian dengan pola warna yang kamu suka terlebih dahulu, lalu gabungkan dengan pakaian simpel dengan sedikit warna pilihanmu.
Kamu juga dapat mengenakan warna yang lembut.
Warna lembut atau pastel, yang dekat dengan krem, membawa nuansa terang, hangat, spontan, dan meyakinkan pada penampilanmu. Namun, kamu harus tahu cara memakainya karena warna-warna ini dapat menghilangkan beberapa hal utama yang coba kamu sampaikan lewat tampilan formal. Bahkan, jika kamu memutuskan untuk tampil lebih berwarna ke tempat kerja, sebaiknya kamu memilih warna-warna lembut yang tidak begitu menarik perhatian. Pilihlah rona-rona pastel, dan coba warna-warna ini dalam pakaian formalmu, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Misalnya, kamu bisa menggabungkan sepasang celana hitam atau rok hitam dengan blus putih, blazer polos berwarna terang, dan melengkapinya dengan kalung jika tidak ada corak yang besar.
Pada saat yang sama, penting untuk memahami bahwa warna-warna netral bukan cuma yang dimulai dari abu-abu ke krem, melainkan “semua warna primer yang dipadukan dengan porsi yang sama, yang tidak mencolok, sehingga dekat dengan abu-abu pada roda warna, dan oleh karenanya, terlihat netral,” menurut pelatih citra asal Spanyol, Domingo Delgado. Oleh karena itu, kamu juga dapat memakainya bersama pakaian formalmu, asalkan kamu menggabungkannya dengan benar. Delgado juga menyatakan bahwa warna-warna ini dapat menambah kekuatan dan kepribadian pada penampilanmu saat dipadukan dengan hitam, dan itulah penampilan yang kita cari. Mau bagaimanapun, memang begitulah ide di balik berpakaian secara formal.
Warna biru: sahabatmu
Warna biru, terutama nila dan dongker, biasanya merupakan kombinasi yang sangat baik dalam penampilan formal, meski warna ini tidak termasuk dalam spektrum netral yang kita bicarakan sebelumnya. Semua karena warna ini dekat dengan hitam. Karena warnanya agak lebih cerah, citra formalmu tidak berkurang terlalu banyak, tanpa membuatnya terasa terlalu kasual. Kamu juga bisa bereksperimen dan menggabungkan warna-warna netral dengan jenis warna lainnya. Misalnya, Claudia García, seorang pembelanja pribadi, menyarankan kombinasi biru tua dengan kuning mustard untuk pakaian formal, seperti pada foto ini. Biru membawa nuansa kuat, kebijaksanaan, dan kepercayaan diri, sementara kuning menambah kegembiraan dan kreativitas pada penampilanmu. Selain itu, karena keduanya adalah warna yang gelap, biru dan kuning tidak menghilangkan aspek formal pakaianmu. Di sisi lain, warna ini juga elegan dan dewasa, tapi tetap warna-warni. Kamu bisa menggunakan kedua warna ini dalam pakaian atau bahkan aksesorimu.
Seimbangkan warna utamamu menggunakan aturan 2+1.
Menemukan keseimbangan yang tepat antara tampilan formal dan super edgy memang tidak mudah, tapi di antara keduanya, terdapat pakaian yang ideal. Di sanalah aturan 2+1 dapat diterapkan. Idenya adalah untuk menyatukan tampilan dengan 2 warna formal klasik, yang cocok dengan baik, lalu menambahkan elemen pakaian yang lebih kecil dengan warna menarik. Misalnya, kita bisa mengenakan warna biru dan putih, lalu menambahkan emas, atau hitam dan putih, kemudian tambahkan merah. Kombinasi bagus lain yang dapat kamu coba adalah krem dan abu-abu dengan kontras kuning. “Menggunakan berbagai warna dari kisaran netral dan dasar akan membuatmu merasa seimbang. Menggabungkan warna ini dengan warna lain akan mengubah energi seluruh pakaian. Baik dengan menampilkan kontras atau menekankan pesan yang disampaikan oleh warna paling terang, kamu dapat mendefinisikan citra pribadimu,” ucap Domingo. Sebagai aturan praktis yang baik, ingatlah bahwa selalu lebih baik untuk mempertahankan proporsi warna netral 80% dan 20% warna mencolok.
Pikirkan kesan apa yang ingin kamu sampaikan.
Dalam menyampaikan pesan, kita ingin setiap pakaian yang kita kenakan menjelaskan sesuatu tentang diri kita. Secara khusus, dekorasi, corak, kain, dan detail apa pun yang menonjol “menunjukkan” lebih banyak hal tentang dirimu karena semuanya mengungkapkan pilihanmu. Ini penting karena membuat pakaianmu istimewa, unik, dan menjauhkanmu dari tampilan formal yang membosankan. Sekali lagi, semua adalah masalah proporsi. Berusaha terlalu keras untuk menunjukkan kepribadianmu akan berakhir merugikan dirimu sendiri, baik dianggap berpakaian berlebihan atau berpakaian terlalu kasual.
Pembelanja pribadi asal Spanyol, Valentina Brand, menyarankan bahwa saat sedang mengenakan pakaian dengan detail yang luar biasa, kita harus menjaga sisanya tetap minim. Pilih pakaian sederhana atau polos yang tidak akan mencuri sorotan dari detail khusus yang ingin kamu tonjolkan, baik itu corak yang indah pada blus, lipatan pada rok, pita pada celana panjang atau blus, lipitan gaun atau kancing mencolok, dan garis warna yang kontras pada blazer, mantel, atau jaket. Ingatlah proporsi 80-20 yang kami sampaikan sebelumnya. Gunakan 80% pakaian sederhana dan cuma 20% detail mencolok yang menarik.
Sorot bagian tertentu dari pakaianmu menggunakan aksesori.
Aksesori, menurut definisinya, adalah penarik perhatian, jadi, tujuan utamanya adalah untuk mengarahkan pandangan orang ke bagian tertentu dari pakaianmu. Jadi, penting untuk memastikan kamu tidak berlebihan dalam mengenakannya. Jika pakaianmu terlalu penuh atau mencolok, sepasang anting yang bagus atau gelang akan malah tak terlihat atau lebih buruknya lagi, terlalu memadati seluruh penampilanmu. Untuk jumlah aksesori, Coco Chanel, misalnya, selalu mengatakan bahwa sebelum pergi dari rumah, kamu harus terlebih dahulu menatap cermin dan mengambil satu elemen pakaian. Agar tetap simpel, gunakanlah moto, “Lebih sedikit itu lebih baik.” Sebagai referensi umum, 3 aksesori sangatlah cukup saat kamu mengenakan pakaian formal. Kamu harus menghindari perhiasan yang berbunyi-bunyi juga, terutama di tempat kerja. Menyeimbangkan ukuran dan warna dengan sisa pakaianmu juga sangat penting. Perhiasan yang tidak terlalu mencolok adalah pilihan yang aman, tapi kamu dapat memilih sesuatu yang agak lebih menarik jika sisa pakaianmu sudah sangat serius.
Gaya monokromatik, kuno, tapi kece.
Kombinasi yang tak pernah ketinggalan zaman saat kamu ingin berpakaian formal adalah dengan memakai pakaian monokromatik, yang sebagian besar bernuansa warna netral atau biru. Tapi hati-hati, kamu bisa jatuh ke dalam perangkap yang sudah kita coba hindari awal, yaitu tampilan terlalu formal yang terlihat membosankan. Untungnya, trik untuk terhindar dari masalah ini sangatlah mudah. Biarkan aksesorimu menjadi solusinya. Pembelanja pribadi, Zaida Muñoz, menyarankan kita menambahkan satu, dua, atau maksimal tiga aksesori dengan warna kontras atau gunakan kain/bahan kontras. Jadi, misalnya, kamu mengenakan setelan hitam-hitam, kamu bisa menambahkan kalung perak. Jika kamu mengenakan gaun putih, kamu bisa memadukannya dengan tas, jam tangan, dan sabuk indah dengan warna berbeda, namun ukurannya tidak terlalu besar. Jika kamu memakai baju terusan berwarna abu-abu, sepatu berwarna mencolok, seperti merah, bisa membuatmu terlihat lebih ceria.
Kesimpulan: Pakaian formal juga bisa terlihat kece.
Kita telah membahas sejumlah pakaian yang diperlukan untuk menampilkan gaya formal yang kita cari. Namun, ada gaya lain yang dianggap lebih kasual, tapi tetap indah. Pakaian ini bisa ditata secara formal jika kita tahu cara memakai dan memadukannya.
- Pakaian terusan atau jumpsuit. Claudia Garcia membagikan sejumlah tips kepada kita tentang cara memakai baju terusan layaknya seorang profesional, yang pada akhirnya dapat membantumu membentuk siluet badan, karena ukurannya pas di sekitar pinggang. Berikut adalah beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan agar tidak merusak tampilan formal dan selera gaya kita:
- Pilih baju yang longgar tanpa belahan dada atau punggung terbuka
- Pilih kain berwarna netral daripada warna yang berdesain eksentrik dengan warna terlalu mencolok
- Padukan dengan stileto atau sepatu teplek, tapi jangan dengan sepatu kets
- Kenakan blazer sepanjang pinggul, jika tidak, blazermu akan membuat kakimu terlihat lebih pendek.
- Celana bercorak atau berwarna. Spesialis mode, Consuelo Guzmán, menyarankan kita memakai celana bercorak atau celana berwarna terang untuk menunjukkan penampilan formal. Namun, kamu harus mengingat bahwa saat akan memilih kombinasi tersebut, sebaiknya kamu punya latar belakang gelap, seperti celana bercorak. Untuk celana berwarna, gabungkanlah dengan atasan berwarna netral. Tentu saja, jangan lupa aturan penting ini: jika celanamu ketat, kenakanlah atasan yang longgar untuk menyeimbangkan seluruh pakaian.
- Rok midi. Rok midi dapat membantu kita menciptakan tampilan formal tanpa terlihat membosankan. Akan tetapi, penting untuk memperhitungkan semua tips sebelumnya sebagai panduan untuk memadukannya dengan baik. Dengan kata lain, gunakan warna-warna netral atau lembut, jaga keseimbangan yang baik antara corak dan detail, dan gunakan rok midi dengan pakaian yang lebih klasik dan formal, seperti blus mewah dan/atau blazer pendek.
Apa kamu punya saran lain agar penampilanmu tidak terlihat membosankan saat mengenakan pakaian formal? Apa penampilan terbaik yang pernah kamu lihat dalam nuansa formal? Apa kamu pernah mencoba salah satu tips kami? Bagikan fotomu saat tampil formal di kolom komentar, ya!