Sisi Terang
Sisi Terang

11 Aturan yang Dulu Diikuti Orang Tua Kita Ini Mungkin Bikin Kita Bingung Sekarang

Sekitar 20-30 tahun lalu, orang tua kita tidak punya akses ke buku-buku tentang merawat anak atau seminar daring dari psikolog dan guru. Anak-anak dibesarkan secara intuitif dan sangat sering didasarkan pada pengalaman orang tua mereka masing-masing. Oleh karena itu, tidak heran jika ada banyak nilai yang menurut orang tua kita tidak bisa diubah sebenarnya bisa diubah. Dan aturan-aturan ini jelas membuat kita bingung di zaman sekarang.

Sisi Terang mencoba mengingat masa kecil kami dan membuat daftar hal-hal yang menurut kami tidak perlu diajari orang tua kepada kita.

1. Pendidikan di perguruan tinggi adalah indikator status kita.

“Kamu enggak bakal bisa mencari pekerjaan yang bagus tanpa kuliah!” Banyak orang pasti pernah mendengar ini saat masih remaja. Banyak dari kita percaya akan hal ini, tapi sekarang bingung di mana harus menerapkan gelar perguruan tingig ini. Lebih dari 41% orang yang sudah menyelesaikan kuliah memilih pekerjaan yang tidak membutuhkan pendidikan semacam ini sama sekali. Kini, para penyedia lapangan kerja lebih tertarik pada keterampilan praktis karyawan dibanding kualifikasinya.

Saat kamu menamatkan sekolah, mengambil satu tahun istirahat untuk memahami apa yang sebenarnya kamu ingin lakukan mungkin lebih bijak, dengan begitu, kamu bisa memutuskan apakah kamu benar-benar butuh pendidikan di perguruan tinggi atau tidak.

2. Montok berarti sehat.

Anak-anak yang selalu bisa menghabiskan makanan mereka pasti dipuji, dan menjadi montok diartikan sebagai sehat. Tapi kebiasaan makan buruk yang terbentuk di masa kanak-kanak sering mengakibatkan masalah berat badan dan gangguan makan.

3. Belajar di sekolah atau tempat les baik untuk perkembangan anak, makin banyak, makin baik!

Jadwal yang terlalu padat bisa membuat anak lelah, yang pastinya sama sekali tidak baik.

Seorang guru terkenal asal Amerika, Douglas Haddad, merekomendasikan para orang tua untuk melambatkan dan memberikan anak mereka waktu untuk menemukan bakat, baru kemudian memutuskan apakah mereka butuh pendidikan tambahan atau tidak.

4. Uang tidak bisa membeli kebahagiaan.

Kita semua berharap ucapan ini benar, tapi kehidupan berkata sebaliknya, uang bisa membuatmu lebih bahagia, tidak peduli apa kata orang lain.

Orang tua harus mengajari anak mereka dasar-dasar membuat anggaran. Ini akan membantu anak membentuk kebiasaan yang tepat dalam mengelola uang dan mencapai kesuksesan finansial dalam kehidupan dewasa mereka.

5. Anak yang lebih tua bertanggung jawab atas yang lebih muda.

Anak yang lebih tua sering kali harus menghabiskan banyak waktu mereka untuk merawat adiknya, sementara orang tuanya harus bekerja dan tidak punya pilihan lain. Tapi anak yang lebih tua harus mengorbankan waktu yang bisa mereka habiskan untuk teman dan mendalami hobi demi kebutuhan adik mereka.

Para psikolog mengatakan bahwa terkadang, saat anak harus melakukan tugas orang tua, masalah psikologis bisa muncul, yaitu mereka mungkin tidak ingin punya anak sendiri di kemudian hari.

6. Wanita adalah ibu rumah tangga dan pria adalah pencari nafkah.

Dalam beberapa dekade terakhir, peran gender makin tidak berarti. Di zaman sekarang, wanita bisa membangun karier dan laki-laki yang sukses bisa mengambil cuti ayah untuk mengurus rumah.

7. Wanita harus bisa memasak dan menjahit, sementara pria harus tahu cara memperbaiki barang.

Di zaman sekarang, banyak orang tidak bisa menjahit atau membuat kursi, dan semua ini bukanlah masalah! Di zaman sekarang, ada banyak ahli yang bisa kamu pakai jasanya dengan mudah untuk melakukan apa saja untukmu secara profesional.

8. Tidak ada yang lebih memalukan bagi seorang wanita dibanding punya anak tanpa suami.

Sekali lagi, salah. Di zaman sekarang, menjadi ibu tunggal bukanlah hal yang mengejutkan dan ibu tunggal tidak lagi diremehkan seperti yang terjadi 30 tahun lalu. Tidak jarang bahwa keputusan seseorang untuk punya anak tanpa suami merupakan keputusan yang memang diambil sendiri oleh seorang wanita. Bukan cuma itu, dalam 30 tahun terakhir, jumlah ayah tunggal juga telah meningkat 1,5 kali lipat.

9. Mengekspresikan perasaan adalah tanda kelemahan.

Entah kenapa, orang-orang sudah terbiasa meyakini bahwa mengekspresikan perasaan dengan memeluk atau memuji anak, misalnya, bisa membuat anak menjadi manja. Dan dampak dari pandangan seperti ini tidak positif sama sekali, generasi orang tua yang tidak mendapatkan cukup kasih sayang dari orang tuanya tidak bisa memberikan cinta yang semestinya kepada anak mereka sendiri.

10. Berhemat itu penting.

Di masa lalu, saat tidak punya cukup uang, orang-orang mengharuskan anak mereka lebih berhati-hati dengan pakaian mereka. Orang-orang terbiasa untuk tidak menggunakan barang tertentu sebelum “waktu yang tepat”. Tapi kini, kamu bisa membeli barang-barang apa saja yang kamu butuhkan, meski kamu bukan miliarder.

11. Bangau mengirim bayi.

Ada beberapa topik tidak pernah dibahas, misalnya saat anak bertanya dari mana bayi berasal, orang tua sering berkata bahwa bayi diantarkan oleh bangau. Oleh karena itu, banyak anak muda masuk ke dalam hubungan cinta pertama mereka tanpa pengetahuan yang baik tentang tubuh mereka sendiri. Mereka cuma mendasarkan segalanya lewat saran yang mereka terima dari teman dan sedikit informasi dari buku dan film. Semua pengalaman ini bisa berdampak buruk, termasuk masalah dengan kesehatan fisik dan mental.

Aturan masa kanak-kanak apa lagi yang menurutmu tidak relevan seiring dirimu bertambah dewasa? Tulis di kolom komentar, ya!

Kredit foto pratinjau Depositphotos.com
Bagikan Artikel Ini