Sisi Terang
Sisi Terang

12 Hal yang Lebih Baik Dihindari jika Kita Ingin Mulai Menghasilkan Lebih Banyak Uang

Suatu ketika, Bernard Shaw berkata bahwa dunia ini penuh dengan pemalas yang tidak ingin bekerja dan cuma ingin menghasilkan lebih banyak uang, sementara mereka yang siap bekerja tidak pernah menjadi kaya. Kalau kamu bekerja keras tapi gajimu masih jauh dari harapan, maka kamu harus mengubah sesuatu. Yuk, kita cari tahu bersama.

Sisi Terang mempelajari sejumlah biografi pengusaha sukses, nasihat pelatih profesional, dan penelitian yang didukung oleh sains; lalu menghimpun 12 hal yang mungkin menghalangi kita dari menghasilkan lebih banyak uang.

12. Meremehkan profesionalisme yang kamu miliki

Dalam bukunya, Secrets of Six-Figure Women, Barbara Stanny berkata bahwa para wanita yang tidak menghasilkan banyak uang memiliki banyak kesamaan. Mereka rela menerima gaji yang lebih rendah dan sering kali meremehkan diri sendiri sebagai tenaga profesional. Mereka merasa tidak cukup berkualitas untuk posisi ini itu. Banyak di antara mereka takut memikul tanggung jawab dan memperlakukan capaian yang mereka dapatkan seperti kebetulan yang tidak disengaja atau sekadar keberuntungan.

  • Terkadang ada baiknya wanita meneladani pria karena pria sering menganggap lebih kemampuan profesionalnya. Dan hal ini akan membantu untuk mencapai tujuan mereka.

11. Bekerja tanpa bayaran

Amy Morin, penulis buku 13 Things Mentally Strong People Don’t Do, berpikir bahwa bekerja tanpa bayaran mengindikasikan kurangnya profesionalisme, karena sebenarnya kamu menghabiskan waktu, pengetahuan, dan kemampuan serta berkontribusi terhadap kemakmuran suatu perusahaan. Semua pekerjaan harus dibayar, dan tawaran semacam itu hanya boleh diterima dalam keadaan tertentu.

  • Tanyakan kepada dirimu sendiri: apa keinginan mendapatkan pengalaman melebihi semua upaya yang telah kamu lakukan? Kalau ya, bekerja hanya demi memperoleh pengetahuan dan pengalaman adalah masuk akal. Tapi jangan biarkan periode ini berlangsung terlalu lama.

10. Takut meminta promosi

Karyawan wanita sering menghindari membicarakan tentang promosi sebab mereka takut akan ketidakpuasan dan kecaman. Tapi percakapan semacam ini adalah keharusan jika, misalnya tanggung jawabmu telah meluas dan gajimu tidak berubah.

  • Menurut statistik, lebih baik meminta promosi pada hari Jumat sebelum tengah hari. Hari Senin, waktu makan siang, atau jeda minum kopi pagi bukan waktu terbaik untuk membicarakan hal itu. Tentu saja, ini tergantung pada kepribadian, karakter, kebiasaan seseorang, dan masih banyak lagi.

9. Lupa bahwa waktu adalah uang

Peneliti Teknologi Informasi, Peter Cochrane, menyatakan bahwa di dunia ini cuma ada dua tipe manusia: mereka yang menghabiskan waktu untuk menghemat uang dan mereka yang bisa membelanjakan sejumlah uang guna menghemat waktu. Dan orang yang termasuk dalam kategori kedua lebih produktif.

  • Bayangkan kamu harus mengambil sesuatu di tempat yang jauh. Misalnya, kamu akan menghabiskan waktu 2 jam dan uang Rp15 ribu untuk sampai ke sana. Kamu juga bisa memesan kurir dan membayar Rp70 ribu. Pilihan pertama sepertinya lebih menguntungkan, tapi sebenarnya jam kerjamu bernilai Rp150 ribu, jadi lebih baik menghabiskan waktu ini untuk bekerja.

8. Bekerja sampai larut malam

Presenteeism adalah situasi ketika seseorang menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja dibanding yang seharusnya, meskipun dia sedang sakit. Ada banyak alasan untuk melakukan hal ini: ketidakmampuan mengelola waktu, dorongan untuk menunjukkan bahwa kamu karyawan yang sangat bertanggung jawab, atau merasa percaya diri bahwa kamu sangat dibutuhkan. Bagaimanapun, perilaku seperti ini tidak membantu untuk menghasilkan lebih banyak uang.

  • Sheryl Sandberg, satu-satunya COO wanita yang bekerja di Facebook bilang, “Jam tetap Facebook biasanya sepanjang malam. Kalau aku bertahan sepanjang malam karena itu yang dilakukan semua orang, aku akan kelelahan. Aku akan berpikir bahwa aku ibu yang payah dan pada akhirnya akan menyerah. Cara berlawanan yang bisa saja berhasil adalah aku datang lebih awal, bekerja selama jam-jam yang kuinginkan, meninggalkan pekerjaanku pada pukul 17.30, kembali online (hal yang persis kulakukan hari ini) dan lihat apa cara ini akan berhasil.”

7. Melihat ke depan, alih-alih ke sekitar

Banyak orang yang bekerja di kantor hanya melihat ke atas saat meniti karier, tanpa melihat sekitar. Jayson DeMers, pendiri dan CEO AudienceBloom, berpikir bahwa di satu sisi, ini adalah hal yang bagus dilakukan, tetapi pandangan sempit ini membatasi perkembangan pribadimu dan mencegahmu memperoleh penghasilan lebih.

  • Minat di bidang lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaanmu bahkan akan lebih berkontribusi terhadap kesuksesanmu. Pertama, ini akan memberimu pendapatan tambahan, kedua, orang yang tertarik kepada dunia luar lebih mudah disukai dan lebih cepat mencapai hasil tertinggi.

6. Tidak mengajukan pertanyaan terpenting kepada diri sendiri

Apa pendapatmu tentang pekerjaanmu? Kalau kamu punya banyak uang, apa kamu akan tetap bekerja di sana? Jika jawabannya tidak, pikirkan tentang hal yang lebih ingin kamu lakukan dan bagaimana pekerjaan itu akan membantumu mendapatkan uang.

  • Kenapa hal ini begitu penting? Jika kamu mencintai pekerjaanmu, kamu akan melakukannya dengan rasa senang dan gembira, yang membantumu untuk meningkatkan produktivitas. Dan atasanmu yang melihat pengabdian serta antusiasmemu yang tulus, akan tertarik dengan perkembangan profesionalmu. Pekerjaan yang mengecewakan tidak akan membuatmu kaya.

5. Menganggap uang sebagai tujuan akhir

Tentu saja, uang adalah motivator besar, tapi keberhasilan dan perkembangan seseorang tidak seharusnya didasarkan kepada satu faktor ini saja. Jika seorang bos harus memilih antara calon karyawan yang cuma ingin memperoleh uang dengan orang yang bersemangat membantu perusahaan mencapai tujuan baru, maka kemungkinan dia akan memilih calon yang kedua. Uang bukan tujuan, tapi alat, dan hal yang paling tidak masuk akal adalah mendapatkan uang cuma demi memperoleh uang.

  • Kamu harus tertarik dengan pekerjaan yang melibatkanmu. Minatmu yang tulus akan dilihat dan peluang promosi juga makin besar. Dan lebih baik kamu belanjakan uang tambahan untuk hobimu, dengan begini kamu akan makin bahagia sehingga lebih produktif.

4. Menjalani skenario hidup yang biasa-biasa saja

Biasanya orang bilang, “Cukup.” Dan lazimnya, pendirian hidup semacam ini merupakan alasan terjadinya pemikiran inersia: yaitu ketika kamu selalu melalui rute yang sama dan tidak mencoba mengeksplorasi cara-cara lain.

  • Tidak ada hal yang tetap, dunia selalu berubah. Kamu mendapatkan cukup uang hari ini, tapi bagaimana kalau tiba-tiba kamu ingin minum kopi dan makan croissant di depan Menara Eiffel, atau mulai berpikir tentang punya anak. Menyadari fakta-fakta ini akan mendorong seseorang untuk bekerja sementara pemasukan bertambah. Tiap hari, coba lakukan sedikit lebih banyak daripada yang kamu lakukan pada hari sebelumnya.

3. Memakai pekerjaan untuk bersembunyi dari masalah dalam hubungan asmara

Terkadang kita mencari tempat berlindung di tempat kerja untuk bersembunyi dari masalah sehari-hari. Hal ini mungkin bisa berhasil sementara, tapi tidak selalu membantu. Agak sulit bekerja kalau kamu sibuk dengan berbagai masalah pribadi. Penelitian juga menguatkan hal ini: orang yang bahagia memperoleh uang lebih banyak daripada rekan kerjanya yang sedih.

  • Bersembunyi dari masalah di tempat kerja bukanlah keputusan terbaik. Lebih baik kamu mengambil libur untuk memecahkan masalah dan konflik pribadimu, sehingga bisa kembali bekerja dengan pikiran jernih dan bahagia menikmati hidupmu.

2. Tidak memperhatikan penampilanmu

Para ahli di Exeter University dan Harvard Medical School menyimpulkan bahwa orang berbadan tinggi kurus menghasilkan uang lebih banyak dibanding kolega mereka yang bertubuh kecil dengan kelebihan berat badan. Para ilmuwan berpikir bahwa orang bertubuh tinggi kurus memiliki kemampuan sosial yang lebih berkembang dengan tingkat kecerdasan emosional lebih tinggi dan mereka bahkan lebih percaya diri.

  • Hasil penelitian ini berfungsi sebagai motivasi hebat untuk pergi ke gym, konsisten dalam menjaga pola makan, dan lebih memperhatikan kesehatanmu. Kalau kamu tidak terlalu tinggi, sepatu hak tinggi mungkin akan membantu.

1. Cuma melakukan hal-hal yang diharapkan darimu

Richard Branson berkata bahwa sangat penting untuk melampaui ekspektasi pelanggan alih-alih cuma sekadar memenuhinya. Strategi ini berguna dalam banyak aspek kehidupan karena hal-hal yang terjadi di luar harapan menyebabkan ikatan emosi paling kuat.

  • Untuk menunjukkan minat terhadap pertumbuhan profesionalmu, coba lakukan sedikit lebih banyak dibanding yang diharapkan semua orang. Ambillah inisiatif jika kamu pikir idemu akan mengoptimalkan proses kerja. Seperti halnya buah ceri di atas kue: tak terduga dan menyenangkan.

Bonus: Jadi, bagaimana caranya kamu bisa menghasilkan lebih banyak uang?

Pada tahun 2018, ahli keuangan dan pengarang buku You Can Retire Early!, Deacon Hayes menawarkan 80 cara untuk menghasilkan uang lebih banyak.

Hayes menyarankan beberapa hal berikut ini: ubah hobimu menjadi sumber penghasilan, ambillah pekerjaan freelance, coba kursus-kursus online dan pelajari sesuatu yang baru, menjadi blogger atau membuat channel YouTube, kirimkan idemu di platform semacam Kickstarter, dan masih banyak lagi.

Tentu saja, ada berbagai situasi di mana kiat-kiat di atas tadi tidak relevan. Seperti misalnya, jika bosmu tidak mau mengapresiasi prestasimu. Apa menurutmu terus bekerja di perusahaannya layak dilakukan? Mungkin kamu akan kehilangan peluang untuk mengambil risiko dan menemukan sesuatu yang lebih baik.

Apa kamu menyukai pekerjaanmu? Apa kamu ingin mengubah sesuatu? Bagikan pemikiranmu kepada kami, ya.

Kredit foto pratinjau depositphotos, depositphotos
Bagikan Artikel Ini