8 Tanda Kamu Mengalami Depresi tapi Tidak Menyadarinya
Depresi terkadang disebut “wabah abad ke-21”. Penelitian menunjukkan, ini sebenarnya kondisi medis yang bisa diobati seperti penyakit lain. Namun, langkah pertama untuk menyingkirkan masalah ini adalah memahami bahwa kondisimu memang benar depresi dan bukan disebabkan oleh hal lain. Ada beberapa gejala penentu yang harus kamu tahu untuk bisa mengidentifikasinya dengan benar.
Sisi Terang ingin memberi tahu tentang beberapa gejala paling umum yang menunjukkan bahwa kamu mungkin mengalami depresi dan kamu sebaiknya mengunjungi dokter.
Kamu merasa murung/lelah.
Merasa lesu selama beberapa hari berturut-turut meskipun rutinitasmu tidak berubah banyak. Kamu juga lelah begitu bangun tidur.
Kamu merasa tidak berharga dan tidak pantas hidup.
Kamu mungkin mulai percaya bahwa kamu tidak berguna. Pikiran untuk bunuh diri mungkin juga terjadi dan kamu mungkin tak merasa takut mati karena tak melihat ada gunanya hidup.
Kamu memiliki masalah konsentrasi dan/atau ingatan.
Kamu mulai lupa hal-hal penting dan sulit mengingat nama atau nomor telepon. Mendengarkan seseorang atau membaca buku menjadi tantangan karena kamu tidak bisa fokus pada apa yang terjadi.
Kamu mengalami masalah tidur.
Entah ini berupa insomnia atau kamu tidur lebih lama. Bahkan setelah tidur malam yang lama di kasur, kamu masih ingin tidur lagi. Kamu tidak punya energi dan merasa bisa seharian berada di kasur.
Berat badanmu berubah.
Berat badanmu tiba-tiba naik atau turun. Kamu juga bisa memiliki nafsu makan besar dan merasa terus lapar meskipun kamu sudah makan. Atau kamu merasa tidak lapar sama sekali.
Tidak ada yang membuatmu senang.
Bahkan hal-hal, aktivitas, dan orang yang dulu kamu sayangi tidak memberimu kebahagiaan. Kamu terus bosan, lelah, dan tidak berhasrat melakukan hobi lamamu atau bertemu sahabatmu.
Suasana hatimu buruk.
Kamu terus merasa sedih, cemas, atau kesal dan tak bisa mengatakan alasan yang jelas untuk itu.
Kesehatanmu memburuk.
Kamu tiba-tiba mulai mengalami sakit atau nyeri, umumnya di sendi atau punggung. Kamu juga mungkin akan mengalami masalah pencernaan. Kondisi ini tak memiliki alasan yang mudah dijelaskan (seperti trauma atau makan siang berlemak) dan tidak hilang dengan pengobatan medis.
Ingat, kamu mungkin memiliki gejala depresi jika kamu terus menerus mengalami kondisi ini. Jika kamu, teman, atau keluargamu menunjukkan tanda-tanda depresi, sebaiknya bicarakan dengan dokter yang bisa memeriksa kondisi psikologismu dan minta perawatan yang layak.
Apa obat untuk depresi dan bisakah kondisi ini dicegah?
Tergantung situasi tertentu dari pasien, dokter bisa menyarankan terapi bicara atau obat-obatan. Perawatan juga bisa termasuk melakukan aktivitas fisik, terapi ringan, terapi hewan peliharaan, simulasi elektro atau magnetik, dan pengobatan jenis lain.
Ada banyak penelitian yang mencoba memberikan cara mencegah depresi. Salah satunya menyebutkan bahwa beberapa bentuk depresi, terutama depresi musiman (depresi yang meningkat saat cuaca dingin dan hari mendung), bisa diobati dengan asupan vitamin D. Namun, jangan minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter lebih dulu.
Konon, orang-orang dari kelompok yang rentan terhadap depresi bisa berkonsultasi kepada ahli secara rutin. Penyakit apa pun akan lebih mudah dilawan jika diketahui dari awal.
Kamu mengenali tanda-tanda ini ada pada dirimu atau orang yang kamu sayang? Mungkin ini waktunya pergi ke ahlinya. Jangan remehkan kondisi ini.
Beri tahu kami di kolom komentar jika ada yang terlewat. Kami juga akan pastikan untuk memberikan informasi baru!