Sisi Terang
Sisi Terang

9 Cara Menghadapi Kalimat Ofensif Tanpa Kehilangan Temperamen

Kita semua pasti pernah menerima ejekan yang disamarkan sebagai pujian, ucapan iri, atau bahkan penghinaan terang-terangan dalam hidup kita. Menjaga kesabaran dan menahan diri untuk berdebat dengan orang yang berusaha menyinggungmu pun pasti terasa sulit. Namun, semua itu tidak layak menghabiskan waktu dan energimu, dan ada beberapa hal yang dapat kamu katakan atau lakukan agar emosimu segera turun dan dengan cepat mengakhiri percakapan tidak penting ini.

Sisi Terang merasa kamu tidak perlu menguras emosimu dalam situasi seperti ini. Jadi, simaklah beberapa cara bereaksi yang dapat kamu gunakan saat hal seperti ini terjadi.

1. Abaikan mereka.

Jangan biarkan orang yang ingin menyinggungmu mengendalikan perasaanmu. Bahkan, kamu tidak perlu mengatakan apa pun kepada orang itu. Dengan begini, kamu dapat menunjukkan bahwa kamu tidak menghargai pendapatnya sehingga perlu meresponsnya. Kamu juga tak perlu membuang waktu berdebat dengan orang kurang ajar itu.

2. Katakan, “Terima kasih.”

Menggunakan kalimat ini adalah cara lain untuk menghindari perdebatan tak berujung. Ini juga akan mematikan komentar kasar lawan bicaramu karena kamu akan terlihat setuju dengan ucapannya. Jika lawan bicaramu terus menambah kalimat-kalimat tidak penting yang tidak diminta atau mengatakan hal yang menyakitkan, teruslah ucapkan terima kasih kepadanya. Pada akhirnya, dia akan berhenti.

3. Alihkan perhatianmu ke hal positif.

Terkadang, orang suka membumbui komentar sinisnya dengan mengucapkan hal-hal manis di awal. Jika ini yang terjadi, berpura-puralah tidak melihat bagian ofensif komentarnya dan cukup mengakui pujian yang dia lontarkan. Lawan bicaramu akan menyadari bahwa cara komunikasi pasif-agresifnya takkan memengaruhimu.

4. Ubah topik.

Dengan membahas hal lain, kamu tidak perlu menghadapi orang yang berusaha menyinggungmu. Selain itu, dia mungkin tidak menduga komentarnya takkan digubris atau diabaikan olehmu. Ini mungkin menghentikannya berusaha mengatakan sesuatu yang lebih kasar lagi karena tahu kamu takkan mengindahkan ucapan seperti itu.

5. Buat lawan bicaramu merasa tidak nyaman.

Tanggapi komentar lawan bicaramu dengan: “Aku terkejut kamu sanggup mengatakan itu.” Katakan dengan suara tenang dan dengan datar. Setelah mengatakan kalimat itu, jangan tambahkan apa pun. Kalimat itu, ditambah ekspresi wajahmu dan keheningan yang mengikuti setelahnya, mungkin membuat lawan bicaramu merasa tidak nyaman. Dan situasi ini mungkin membuatnya enggan bersikap kasar kepadamu di kemudian hari.

6. Balikkan komentar lawan bicaramu.

Tanyakan lawan bicaramu sesuatu seperti, “Harimu lagi buruk, ya?” Orang-orang sering membuat komentar ofensif karena iri kepadamu dan tidak puas akan dirinya sendiri. Dengan menggunakan kalimat seperti ini, kamu akan menunjukkan bahwa kamu dapat melihat masalahnya ada pada mereka, bukan kamu. Lawan bicaramu mungkin juga menyesal akan ucapannya dan meminta maaf jika masih punya akhlak.

7. Berpura-puralah tidak memperhatikan.

Katakan bahwa kamu tidak mendengarkan apa ucapannya dan minta lawan biacaramu mengulangi ucapannya barusan. Ketidakpedulianmu terhadap ucapannya mungkin menghentikannya berkata lebih banyak dan langsung menjauh. Alasan lain kenapa meminta lawan bicaramu mengulangi ucapannya adalah karena bisa jadi harinya yang justru sedang buruk atau emosinya sedang tidak stabil, dan mungkin dia akan menyadari ucapannya salah atau setidaknya malu atas ucapannya.

8. Tertawakan ucapannya.

Reaksi positifmu atas komentar yang ditujukan untuk menghinamu mungkin mengejutkan orang yang mengatakan hal menyakitkan dan membuatnya merasa malu. Kamu bisa menunjukkan bahwa ucapan dan pendapat mereka tidak penting bagimu, serta tidak dapat membuatmu merasa buruk akan diri sendiri.

9. Hadapi penghinaannya.

Jika kamu menginginkan solusi jangka panjang untuk masalah ini, dan jika kamu menghargai hubunganmu dengan orang yang kasar kepadamu, bicaralah dengannya. Tanyakan kepadanya kenapa dia perlu mengatakan sesuatu yang menyakitkan seperti itu. Lawan bicaramu mungkin menjawab dia tidak berusaha menyakitimu dan hanya mengkhawatirkanmu. Tapi kamu harus mampu menjelaskan kepadanya, pendapat dia takkan mengubah pandanganmu terhadap diri sendiri.

Apa kamu pernah menggunakan salah satu tips ini? Bagaimana reaksimu ketika seseorang mencoba menghinamu?

Sisi Terang/Psikologi/9 Cara Menghadapi Kalimat Ofensif Tanpa Kehilangan Temperamen
Bagikan Artikel Ini