Sisi Terang
Sisi Terang

Cara Mengenali Permintaan Maaf Palsu

Minta maaf bisa menjadi hal yang sulit dilakukan. Bagi sebagian orang, mengucapkan maaf bisa sangat tak tertahankan seperti sakit kepala. Tapi bahkan orang yang berhasil memberanikan diri dan meminta maaf bisa melakukannya tanpa ketulusan. Ternyata, permintaan maaf palsu sangat biasa sampai-sampai dalam bahasa Inggris, ada beberapa istilah untuk itu: non-apology apology, nonpology, backhanded apology, atau bahkan fauxpology.

Kami di Sisi Terang mencoba mencari tahu seperti apa permintaan maaf palsu itu, dan bagaimana cara kita mengetahui apakah orang yang menyakiti kita itu jujur saat meminta maaf.

1. Permintaan maaf palsu mengandung kata “kalau” atau “tapi”.

Menurut para psikolog, meskipun permintaan maaf memiliki kata “maaf”, tapi dilanjutkan dengan “kalau” atau “tapi”, berarti permintaan maaf itu tidak sungguh-sungguh. “Tapi” sebenarnya menghapus permintaan maaf, sementara “kalau” menunjukkan bahwa apa pun yang menyakitimu mungkin tidak pernah terjadi. Sebaliknya, permintaan maaf yang sungguh-sungguh melimpahkan tanggung jawab kepada orang yang memberikan permintaan maaf dan tidak mengabaikan perasaan orang yang terluka.

2. Permintaan maaf palsu terlalu berbelit-belit.

Permintaan maaf yang berasal dari hati sebenarnya tidak membutuhkan banyak kata. Sementara itu, permintaan maaf palsu berisi banyak penjelasan dan detail tak perlu yang mencoba menyembunyikan perasaan sesungguhnya orang itu tentang situasinya.

3. Permintaan maaf yang tidak tulus mengandung kalimat pasif.

Tipe permintaan palsu ini bisanya mengandung frasa seperti “hal-hal yang memengaruhimu” atau semacamnya. Kata “kesalahan bisa terjadi” sering digunakan saat bicara di depan umum ketika pembicara mengakui ada kesalahan, tapi sebenarnya dia mencoba menghindari tanggung jawab langsung dengan memilih bicara dalam kalimat pasif.

Kalimat pasif tidak mengatakan siapa yang sebenarnya bertanggung jawab untuk situasi itu, sementara kalimat aktif menyebutkan subjek tindakan itu (“Aku membuat kesalahan”).

4. Permintaan maaf yang tulus tidak diawali dengan, “Mereka menyuruhku meminta maaf.”

Saat seseorang menggunakan kata-kata ini, mereka sebenarnya mengatakan bahwa niat mereka meminta maaf kepadamu bukan berasal langsung dari mereka. Permintaan maaf ini dilakukan hanya karena orang lain berpikir ini perlu, dan orang ini tidak akan meminta maaf jika tidak disuruh.

5. “Kamu tahu aku...”, “Aku sudah...” dan beberapa kata-kata berbelit-belit lain adalah yang dikatakan orang saat mereka ingin meminta maaf tanpa sungguh-sungguh.

Ahli Dan Neuharth, Ph.D., MFT membahas sejumlah frasa yang bisa dianggap permintaan maaf palsu, dan inilah beberapa di antaranya:

  • “Kamu tahu aku...” Kata-kata ini sebenarnya mencoba meyakinkanmu bahwa kamu tidak perlu kesal. (“Kamu tahu aku enggak ada maksud kaya gitu.”)
  • “Aku sudah...” Frasa ini menunjukkan bahwa tidak ada yang perlu dikatakan lagi dan tidak perlu meminta maaf lagi. (“Aku sudah berkali-kali minta maaf.”)
  • “Maaf kalau kamu...” Frasa ini membalikkan keadaan dengan membuatmu bersalah dan menjadi sumber masalah. (“Maaf kalau kamu merasa kaya gitu.”)
  • “Kurasa aku...” Ini hanya menunjukkan permintaan maaf itu diperlukan, tapi tidak benar-benar meminta maaf. (“Kurasa aku harus minta maaf.”)
  • Dan tentu saja, “Ya sudah, aku minta maaf!” Para ahli menyebut ini “bullying apology” yang sebenarnya tidak terdengar seperti permintaan maaf, dalam kata-kata ataupun dalam nadanya.

6. Permintaan maaf tidak diikuti oleh tindakan.

Apa pun yang orang katakan saat mencoba meminta maaf, hal utama dalam permintaan maaf yang tulus adalah tindakan di balik itu. Tindakan ini ditujukan untuk menebus rasa sakit yang kamu rasakan dan menunjukkan usaha untuk memperbaiki kesalahan. Artinya menerapkan kata-kata ke dalam tindakan. Hal penting lain adalah memastikan ini tidak akan pernah terjadi lagi. Ini yang membuat permintaan maaf seseorang bisa dipercaya.

Apa kamu akan menggunakan tips ini lain kali saat seseorang meminta maaf kepadamu? Kamu punya kiat sendiri untuk mengetahui apakah seseorang berbohong atau jujur? Bagikan trikmu di kolom komentar!

Bagikan Artikel Ini