Seorang Ibu Tak Seharusnya Meminta Maaf atas 9 Hal Ini
Ibu-ibu muda sering kali harus menghadapi tantangan menyusui bayi mereka di tempat umum sambil berharap tidak ada yang mengomentari. Sayangnya banyak orang yang menganggap itu sebagai hal memalukan, sehingga sebagai seorang ibu, mungkin kamu merasa perlu meminta maaf karenanya. Tapi kamu tidak perlu minta maaf, karena ini adalah sesuatu yang wajar, tidak membahayakan, dan dilakukan demi kebaikan si bayi.
Kami di Sisi Terang berpikir bahwa kamu tak perlu merasa malu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan peran menjadi seorang ibu. Oleh karena itu, kamu tidak perlu meminta maaf untuk hal-hal berikut ini.
1. Tidak punya banyak uang
Tidak harus kaya untuk bisa membesarkan anak dengan baik. Saat uang pas-pasan, mungkin kamu merasa tidak bisa mencukupi kebutuhan anakmu. Tapi yang dibutuhkan oleh anakmu adalah kasih sayang dan perhatian. Kalau uangmu hanya cukup untuk memberi makan dan membelikan pakaiannya, jangan merasa gagal jika tidak bisa memberikan lebih banyak mainan, mengajak liburan, atau memberi pengalaman tertentu.
2. Membutuhkan waktu untuk diri sendiri
Setelah melahirkan, kamu mungkin merasa harus menghabiskan waktu bersama bayimu setiap saat. Lalu saat merasa butuh sedikit waktu untuk sendiri, mungkin kamu akan merasa tidak enak, seolah-olah kamu adalah ibu yang jahat. Tapi itu tidak benar. Sesekali kita semua butuh waktu untuk menyendiri. Bisa dimengerti kalau kamu juga membutuhkannya untuk memulihkan semangatmu.
3. Rumahmu tampak berantakan.
Kamu tidak seketika menjadi orang atau ibu yang payah jika ada mainan berserakan di lantai, atau jika ada sedikit piring kotor di dapur. Merawat anak sangat memakan waktumu, jadi jangan salahkan diri sendiri jika tidak ada waktu atau tenaga untuk membersihkan semuanya. Bahkan kalau kamu sudah bersih-bersih, anakmu mungkin saja akan membuat kotor lagi dalam beberapa menit. Jadi, jangan merasa perlu meminta maaf karenanya. Memang begitulah anak-anak.
4. Penampilanmu
Kamu tidak perlu tampil dengan cara tertentu di hadapan siapa pun. Entah rambutmu berantakan atau sering mengenakan pakaian yang sama, tak seorang pun berhak mengomentari pakaianmu. Kamu juga tidak harus buru-buru kembali ke bentuk tubuh idealmu serta menurunkan berat badan tepat setelah melahirkan. Cintai tubuhmu dan fakta bahwa tubuhmu telah berhasil mengandung dan melahirkan anakmu.
5. ASI merembes.
Sesering apa pun kamu menyusui atau sebanyak apa pun breast pad yang kamu pakai, sesekali ASI masih merembes. Ini adalah proses alami yang tidak bisa kamu kendalikan. Jadi, jika ada orang lain yang tidak suka melihatnya, kamu tidak perlu minta maaf.
6. Kamu tidak selalu merasa senang.
Merawat anak siang malam bisa sangat melelahkan secara fisik dan emosional, dan mungkin kamu tidak selalu tahu apa yang harus dilakukan hingga merasa tak berdaya. Menjadi ibu adalah pekerjaan yang sangat berat, jadi tidak masalah kalau kamu tidak selalu merasa senang.
7. Kamu butuh bantuan.
Mungkin kesannya kalau sudah menjadi orang tua, kamu harus tahu cara merawat anak sendiri. Jadi, kamu akan merasa gagal dalam merawat anak jika meminta saran atau bantuan untuk menjaga anak. Tapi tidak ada yang salah dengan hal itu, dan itu bukan berarti kamu lemah. Kamu hanya menginginkan yang terbaik untuk anakmu, dan itulah yang penting.
8. Cara melahirkan
Hanya kamu yang bisa memutuskan yang terbaik bagimu, dan di mana serta bagaimana kamu akan merasa paling nyaman saat melahirkan. Mungkin kamu akan dikerumuni “para ahli” yang bilang kalau keputusanmu salah dan mereka tahu satu-satunya cara persalinan yang benar. Tapi bukan mereka yang berhak mengambil keputusan itu dan kamu tidak perlu menjelaskan alasan yang mendasari pilihanmu kepada orang lain.
9. Tidak bisa ikut kumpul bersama teman
Setelah menjadi orang tua, jadwalmu berubah drastis. Tapi teman-temanmu tidak begitu, dan mungkin sesekali mereka masih mengundangmu untuk menghabiskan waktu bersama. Jika kamu sibuk mengurus anak atau hanya ingin bersantai di rumah, kamu tidak perlu meminta maaf setiap kali menolak ajakan teman-temanmu. Bagaimanapun, teman-temanmu peduli kepadamu, jadi mereka pasti mengerti.
Apa ada di antara situasi di atas yang sepertinya akrab denganmu? Pernahkah kamu merasa bersalah atau mungkin ingin meminta maaf karena sesuatu?