Sisi Terang
Sisi Terang

Wanita Ini Tahu bahwa Penyebab Perceraian Pahit Kakaknya Adalah Sepenuhnya Kesalahan Kakaknya Sendiri

Saat 2 orang memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka, kehidupan keduanya pun berubah 180°. Mereka tiba-tiba harus membuat perubahan besar dalam hidup dan beberapa bahkan terpaksa kembali ke rumah orang tua mereka. Dan di rumah tersebut, saudara-saudara kandung lainnya mungkin juga masih tinggal di sana sehingga situasinya bisa menjadi sangat runyam. Kamu bukan lagi anak kecil yang bebas bermain dan berlarian, melainkan orang dewasa yang terkadang sulit mengakui kesalahan.

Seorang pembaca Sisi Terang mengirimkan pesan yang menjelaskan masalah yang dia alami dengan kakaknya setelah kakaknya dan istrinya memutuskan untuk bercerai.

Sisi Terang sudah berdiskusi panjang lebar tentang masalah ini dan kami punya beberapa saran yang bisa kami berikan.

Hai Paloma,
Terima kasih sudah terbuka untuk mengirimkan pesan ini dan berbagi masalahmu.

Adakalanya dalam hidup, kita pasti akan berurusan dengan orang-orang yang butuh disadarkan akan kenyataan, jadi, kami akan mencoba untuk membahas masalah yang diutarakan Paloma. Dan dalam masa-masa sulit yang dialaminya ini, kami merasa Paloma perlu berdiskusi serius dengan kakaknya dan membantunya memahami letak kesalahannya.

  • Kakak Paloma masih dalam masa penyangkalan dan punya ego yang rapuh. Ini adalah 2 alasan kenapa orang menjadi defensif saat kita bicara dengannya soal kesalahannya. Dan itulah sebabnya si kakak menggunakan alasan yang lemah untuk menutupi kesalahannya sendiri. Jauh di lubuk hatinya, dia tahu dirinya bersalah, tapi dia belum bisa mengakuinya, sehingga memilih berkelahi dengan Paloma.
  • Kita takkan bisa menghentikan sikap defensif orang lain, tapi Paloma dapat membimbing kakaknya dan membantunya menemui terapis. Sikap kakaknya ini mungkin bukan berasal dari perceraiannya dan dia bisa saja sudah bersikap seperti ini sepanjang hidupnya. Dia mungkin akan menolak mengunjungi terapis, tapi tidak ada ruginya bagi Paloma untuk menawarkan opsi ini.
  • Tindakan Paloma sudah tepat untuk menegur kakaknya, tapi seharusnya emosi Paloma tidak sampai terpancing. Kami paham kesabaran Paloma sudah sampai batasnya, tapi bersikap subjektif terhadap seseorang takkan menyelesaikan masalah. Paloma bisa berbicara dengan kakaknya dan menyampaikan, dengan cara yang tenang, tentang semua kesalahan yang dia perbuat dan bagaimana pengaruhnya terhadap mantan istrinya.
  • Paloma perlu membuat kakaknya sadar akan kesalahannya. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mulai membicarakan tindakannya di masa lalu tanpa harus memojokkannya. Paloma bisa mencoba melakukan hal ini dan fokus kepada solusi yang memungkinkan dan bukan cuma kepada masalahnya saja. Selain itu, dukungan positif mungkin bisa Paloma berikan, karena kakaknya tampaknya sudah kehilangan arah.
  • Kakak Paloma tidak berhak mengusir Paloma dari rumah. Dalam hal ini, Paloma dan orang tuanya harus mengingatkan kakaknya bahwa dia cuma tamu di sana, sementara Paloma sudah lama tinggal di sana. Paloma dan orang tuanya ada di sana untuk membantu kakaknya, tapi cepat atau lambat, kakaknya harus meninggalkan rumah itu juga. Kalaupun Paloma ingin pindah, dia harus pindah karena keinginannya bukan karena kemauan kakaknya.
  • Kalau semua metode di atas sia-sia, Paloma harus mengabaikan kakaknya. Jika si kakak terus menolak bantuan Paloma dan tetap keras kepala, Paloma tidak punya alasan untuk terus berusaha membantunya. Dengan mencoba untuk menjauh dari kehidupan kakaknya untuk sementara waktu dan mengabaikannya, Paloma mungkin akan lebih membantunya daripada mengajaknya bicara.

Apa kamu pernah menghadapi situasi yang sama dengan Paloma? Jika pernah, bagaimana reaksimu? Apa kamu berhasil mencari solusi untuk kerabat atau temanmu, atau kamu justru tidak mau lagi berhubungan dengan mereka?

Kredit foto pratinjau Shutterstock.com
Sisi Terang/Psikologi/Wanita Ini Tahu bahwa Penyebab Perceraian Pahit Kakaknya Adalah Sepenuhnya Kesalahan Kakaknya Sendiri
Bagikan Artikel Ini