10 Cara Mengetahui Penipuan Telepon Sebelum Kamu Menjadi Korban
Pada tahun 2020 saja, dilaporkan bahwa masyarakat Amerika kehilangan total sekitar Rp283,6 triliun akibat penipuan via telepon. Dari 50 juta total panggilan telepon, 40% dari mereka yang menjawab mengaku kalau uang mereka berhasil dicuri. Sayangnya, kebanyakan orang lebih memercayai panggilan suara dibandingkan jenis komunikasi lainnya. Mungkin inilah sebabnya para penipu memilih cara tersebut. Dengan mempertimbangkan hal ini, sangat penting bagi kita untuk mengetahui tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kita sedang menerima telepon dari seorang penipu.
Sisi Terang ingin memperingatkanmu tentang 10 taktik paling umum yang dipakai para penipu untuk mencuri uangmu.
1. Mereka terus bertanya apakah kamu bisa mendengarnya.
- Modus penipuan: Dalam salah satu modus penipuan paling terkenal, penelepon akan mengajukan pertanyaan yang cenderung kamu jawab dengan jawaban “ya”. Dalam kebanyakan kasus, mereka menanyakan apakah kamu bisa mendengar suaranya atau apakah kamu pemilik rumahnya. Jika kamu menjawab dengan jawaban “ya”, mereka akan merekam suaramu dan menggunakannya untuk melakukan transaksi dengan kartu debit atau kartu kreditmu.
- Yang harus dilakukan: Jika nomor yang meneleponmu tampak asing, carilah informasi tentang nomor tersebut secara online sebelum menjawabnya. Mungkin itu terlihat seperti nomor telepon lokal, tapi kemungkinan bukan. Kamu juga bisa memberi jawaban lain selain “ya”. Jika si penelepon terus memaksamu menjawab dengan kata khusus ini, matikan saja teleponnya.
2. Mereka mengancam akan menangkapmu jika kamu tidak membayar “utangmu” yang nilainya sangat besar.
- Modus penipuan: 2 modus penipuan paling umum di Amerika mengatasnamakan IRS dan tugas juri. Kesamaan dalam kedua kasus tersebut adalah penelepon mengancam akan menangkapmu atau melakukan bentuk tindakan hukum lainnya. Meski begitu, mereka menawarkan solusi berupa membayar denda yang berat. Mereka hanya akan meminta nomor jaminan sosial atau nomor kartu kreditmu—semudah itu, identitasmu bisa dicuri.
- Yang harus dilakukan: Cukup matikan saja teleponnya. Jangan meminta bukti atau terlibat dalam percakapan. Kamu bisa jadi akan terus diganggu karena mereka tahu kamu menjawab panggilan teleponnya. Selanjutnya, silakan ajukan keluhan kepada FTC (Komisi Perdagangan Federal).
3. Mereka memberitahumu kalau komputermu terkena virus.
- Modus penipuan: Seperti yang diinformasikan oleh Microsoft, penipu via telepon akan meminta izin untuk mendatangi rumahmu dengan dalih “memperbaiki” error di komputermu. Mereka bisa saja menginstal malware yang akan mencuri data pribadimu. Penipu juga bisa membuat tampilan error palsu yang terus bermunculan dan menawarkan solusi kepadamu, hanya jika kamu bersedia membayar mereka.
- Yang harus dilakukan: Microsoft tidak akan pernah langsung menghubungimu atau mengirim email kepadamu. Kamulah yang harus menghubungi mereka lebih dulu. Selain itu, jika error terus muncul di tampilan layarmu, cobalah hubungi teknisi pribadi. Perlu diingat, saat error benar-benar terjadi, tidak akan pernah ada nomor telepon yang muncul di layar seperti disebutkan di atas.
4. Mereka menawarimu hadiah uang.
- Modus penipuan: Penelepon biasanya menyamar sebagai perwakilan resmi yang memberitahukan kalau kamu memenangkan dana hibah khusus. Mereka akan menanyakan rincian rekening bankmu sekaligus meminta “biaya pemrosesan”. Mereka berdalih bahwa rincian yang diminta tersebut diperlukan sebagai syarat untuk bisa mengirimkan uangnya.
- Yang harus dilakukan: Pertama-tama, harus dipahami bahwa dana hibah pemerintah tidak pernah diberikan kepada individu, melainkan kepada pemerintah daerah dan universitas. Kamu juga bisa menanyakan nama mereka, lalu melacaknya secara online. Kemungkinannya, “agensi” yang mereka sebutkan palsu. Jangan sampai terkecoh dengan nomor telepon yang terlihat lokal karena bisa jadi mereka menyamarkan lokasinya.
5. SMS yang mengarahkanmu untuk memverifikasi detail pribadi.
- Modus penipuan: Tepat di bawah pesan dari bankmu sebelumnya, kamu mungkin menerima pesan baru yang tampak asli. Meski begitu, perbedaan utamanya adalah SMS phishing memintamu untuk mengeklik tautan ke situs web dan memasukkan informasimu. Hanya dengan mengeklik tautan, kamu bisa membahayakan ponsel dan dirimu sendiri. Selain itu, sebagian besar penipuan akan mendesakmu untuk melakukan sesuatu sesegera mungkin.
- Yang harus dilakukan: Langkah pertama adalah menelepon bankmu, lalu tanyakan apakah mereka mengirim pesan kepadamu atau mungkin membutuhkan informasi tertentu. Dengan begitu, pihak bank bisa mengecek dan mengambil tindakan terkait SMS palsu tersebut. Terakhir, jangan mengeklik tautan apa pun karena mungkin berisi malware yang dapat berbahaya bagi perangkatmu.
6. Mereka mencoba menjual barang kepadamu melalui pesan otomatis.
- Modus penipuan: Umpan awalnya adalah mereka akan menawarkan pelayaran gratis atau asuransi kesehatan murah. Mereka kemudian akan memberitahumu untuk menekan nomor khusus untuk disambungkan kepada seseorang. Mereka akan berusaha sangat gigih untuk memaksamu melakukan pembelian. Setelah tahu nomormu aktif, mereka akan terus meneleponmu setiap hari.
- Yang harus dilakukan: Hal termudah adalah segera menutup telepon robocall. Namun, jika kamu ingin terlibat dalam percakapan, tanyakan dari mana dia menelepon. Setelah itu matikan teleponnya, lalu cari nomornya. Kemungkinan besar nomor tersebut bukan milik agensi dengan reputasi bagus.
7. Mereka membuatmu merasa iba dan memberikan uang ke badan amal yang tidak dikenal.
- Modus penipuan: Seseorang yang mengaku dari badan amal atau penggalangan dana akan memintamu menyumbangkan uang untuk rencana bantuan bencana. Dalam beberapa kasus, mereka juga akan membuat situs web palsu yang menunjukkan seolah-olah itu semua benar adanya. Mereka mungkin juga mengaku bekerja dengan badan amal terkenal hanya untuk mendapatkan kredibilitas.
- Yang harus dilakukan: Pertama, kamu bisa menanyakan identitas penelepon dan nama badan amal yang mereka bantu. Kemudian, tanyakan kepada mereka bagaimana dan ke mana uang tersebut akan disumbangkan. Mereka berkewajiban untuk menjelaskan semua itu kepadamu dalam bentuk tertulis jika kamu memintanya.
8. Mereka meminta nomor PIN kartumu.
- Modus penipuan: Penelepon akan memberitahumu kalau mereka bekerja sama dengan polisi dan menemukan adanya aktivitas penipuan di akunmu. Mereka lantas akan memintamu untuk memberikan detail akun dan nomor PIN-mu dengan dalih untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mereka mungkin juga menginstruksikanmu untuk memasukkan sejumlah uang dan kartumu ke dalam amplop untuk dikirimkan kepada mereka dengan alasan perlu memeriksanya.
- Yang harus dilakukan: Polisi atau pihak bank tidak akan pernah menanyakan nomor PIN kartumu. Jika panggilan telepon terdengar mencurigakan, segera tutup teleponnya dan laporkan ke polisi. Pastikan untuk menunggu 5 menit sebelum melakukan panggilan karena penipu bisa saja akan menghubungimu kembali.
9. Mereka membiarkan telepon berdering sekali.
- Modus penipuan: Kalau melihat ada panggilan tak terjawab dari nomor lokal, kamu mungkin mengira itu dari seseorang yang kamu kenal. Namun, sebenarnya itu nomor internasional dan kamu dikenakan biaya jika menelepon balik. Perlu diketahui bahwa sebagian besar biaya itu akan masuk ke dompet penipu.
- Yang harus dilakukan: FTC menyarankan untuk tidak pernah menelepon balik nomor yang biasanya hanya berdering sekali. Seandainya ada pesan robotik yang disertakan, kamu harus melaporkan nomor tersebut. Pastikan untuk memeriksa tagihanmu untuk mengetahui apakah ada biaya mencurigakan.
10. Mereka mengabari bahwa seorang anggota keluarga dalam bahaya.
- Modus penipuan: Seseorang yang menyamar sebagai kerabatmu akan menelepon untuk meminta bantuan. Dia akan memintamu untuk tidak memberi tahu siapa-siapa dan mengirimkan uang ke rekening bank di negara lain. Dengan begitu, tak ada seorang pun yang bisa melacaknya. Mereka juga menciptakan kondisi yang sangat mendesak. Biasanya dengan dalih uang jaminan karena suatu hal atau untuk membayar rumah sakit seolah-olah baru saja terjadi kecelakaan.
- Yang harus dilakukan: Hal pertama yang harus dilakukan adalah menutup telepon dan langsung menelepon kerabatmu itu. Jika dia tidak menjawab, hubungi orang lain yang mungkin tahu di mana keberadaannya. Jika kamu berhasil berbicara dengannya dan ternyata dia baik-baik saja, pergilah ke kantor polisi setempat dan laporkan nomor penipuan tersebut.
Apakah kamu pernah dihubungi oleh penipu? Bagaimana caramu menghadapi mereka?
Bagikan Artikel Ini