10 Cara Menguji Sendiri Keaslian Batu Mulia
Ada ungkapan yang mengatakan, “Tidak semua yang berkilau adalah emas.” Sayangnya, hal ini juga berlaku untuk logam dan batu mulia lainnya. Kita sering dibingungkan oleh warna perhiasan yang menawan, berkilau, dan murni sehingga bisa saja salah mengira yang palsu sebagai yang asli.
Di Sisi Terang, kami mempelajari metode sederhana yang bisa membantumu membedakan antara batu permata asli dan logam mulia, jika kamu berencana membelinya tanpa bantuan ahli profesional.
Rubi asli memiliki warna merah “lampu lalu lintas” yang jelas.
Batu rubi asli memiliki warna merah “lampu lalu lintas” yang jelas. Jika batu tersebut terdapat sedikit warna oranye atau earthy tone (warna-warna yang identik dengan tanah), kemungkinannya itu batu garnet.
Batu permata asli memiliki kotoran dan retakan kecil.
Sangat sedikit batu permata asli yang sempurna. Jika kamu perhatikan dengan teliti, kamu mungkin melihat retakan kecil dan kotoran yang tidak bisa ditemukan pada batu palsu. Batu permata yang dibuat di laboratorium juga bisa punya kekurangan, tetapi memiliki pola tertentu.
Kamu bisa membedakan logam dari suaranya.
Setiap logam mengeluarkan getaran unik saat dibenturkan dengan logam lain. Untuk memastikan emas yang kamu miliki asli, bandingkan suaranya dengan yang bisa kamu temukan di YouTube.
Batu permata asli berubah warna di bawah pencahayaan yang berbeda.
Beberapa batu permata bisa berubah warna tergantung pada warna dan suhu sumber cahaya. Batu alexandrite asli biasanya terlihat hijau di siang hari dan berwarna merah di bawah cahaya buatan.
Turmalin asli berwarna merah muda, tetapi menampilkan warna kecokelatan saat berada di bawah cahaya buatan.
Namun, jika batu safir berubah rona dari biru menjadi ungu saat cahaya berubah, kemungkinannya itu safir tiruan. Korundum bunglon (safir yang berubah warna) sangatlah langka sehingga jenis batu permata ini biasanya diwakili oleh batu buatan laboratorium saat berada di pasaran.
Kamu tidak bisa menggores berlian asli.
Berlian merupakan mineral terkeras yang dikenal manusia. Oleh karena itu, berlian tidak bisa dirusak oleh apa pun kecuali dengan berlian lain. Cobalah ambil risiko menggosok berlian dengan amplas: jika berlian itu asli, tidak akan ada jejak yang tersisa setelahnya.
Batu permata lain, meskipun kurang keras, masih lebih unggul dari kaca dalam hal ini. Gerakkan batu dengan lembut di sepanjang tepi etalase kaca: jika ada goresan di atas kaca, maka batu tersebut dipastikan asli.
Berlian memiliki efek optik yang menarik.
Berlian asli membiaskan cahaya dengan sangat baik. Jika kamu meletakkan batu berlian tersebut dengan posisi sisi datarnya berada di bawah dan ditaruh di atas sebuah titik yang digambar pada selembar kertas, maka kamu tidak akan melihat apa pun kalau memperhatikannya melalui ujung batu berlian yang runcing tersebut.
Safir asli tidak memiliki gelembung di dalamnya.
Safir buatan laboratorium terbuat dari kaca yang mengalami proses yang mirip dengan pembuatan batu permata asli. Karena terbuat dari kaca, gelembung udara kecil tetap ada di dalamnya setelah pembentukan—batu asli tidak memilikinya.
Batu permata asli terasa dingin.
Batu permata asli memiliki konduktivitas termal yang rendah. Kamu bisa membedakan antara gelas yang terbuat dari kuarsa atau topas cokelat dengan citrine murah. Jika kamu menyentuhnya dengan bibirmu, kamu akan merasakan kalau batu permata terasa dingin.
Emas palsu tidak akan lulus uji makeup.
Emas murni asli pasti homogen. Tidak peduli seberapa terampil seorang pembuat perhiasan, mereka hanya mampu menyepuh permukaan perhiasan palsu. Ini berarti bahwa kejanggalan akan terlihat pada sambungan dan di tempat-tempat dengan kerusakan paling kecil.
Cara lain untuk mengidentifikasi emas asli adalah dengan menggosokkannya ke kulit tempatmu memakai alas bedak. Jika meninggalkan bekas hitam, maka emas tersebut murni.
Periksa lubang bor pada mutiara.
Lubang bor yang dilewati benang akan membantumu memeriksa keaslian kalung mutiara. Dalam plastik palsu, kamu bisa melihat serpihan atau lapisan terkelupas di sekitar lubang bor yang memang akan mengelupas seiring waktu.
Apakah kamu biasanya memeriksa keaslian emas dan batu permata sebelum membelinya? Bagaimana caramu melakukannya? Beri tahu kami di kolom komentar di bawah, ya.