13 Hal yang Lebih Baik Tidak Dibagikan di Media Sosial
Menurut statistik, 69% orang dewasa di Amerika Serikat setidaknya menggunakan satu situs media sosial. Tapi kebanyakan orang tidak sadar akan fakta bahwa Facebook dan jejaring sosial lain sebetulnya mengumpulkan banyak informasi pribadi tentang pemakainya, jadi, unggahan yang paling polos sekali pun kadang bisa berbalik dan menikammu dari belakang.
Sisi Terang menghimpun 13 hal yang seharusnya tidak pernah kamu bagikan di media sosial agar kita aman.
13. Detail intim tentang hubunganmu
Apa pun yang terjadi antara kamu dan pasanganmu harus dijauhkan dari jangkauan orang lain. Jangan menulis tentang apa yang terjadi di dalam kamarmu, jangan beri tahu siapa pun nama hewan peliharaanmu, dan hal-hal pribadi yang memberi nilai tambah khusus kepada hubunganmu, atau kamu akan kehilangan rasa hormat dan kepercayaan dari pasanganmu.
12. Selfie berciuman
Kebanyakan orang berpikir bahwa menunjukkan momen intimmu di ranah publik adalah selera yang sangat rendah. Bukan hanya norak, tapi juga bisa meyinggung teman-temanmu yang lajang. Dan kerabatmu mungkin juga tidak akan mengapresiasi foto-foto semacam ini.
Para ahli juga berkata bahwa pasangan yang terlalu banyak membagikan unggahan di media sosial biasanya merasa insecure dalam hubungan mereka dan memiliki keraguan terhadap pasangannya.
11. Foto-foto selfie yang diambil pada kesempatan sakral
Beberapa tempat dan acara menuntut sikap hormat, dan karena itu tidak seharusnya kamu berfoto selfie dengan senyum di wajah dalam upacara pemakaman, di kuburan, atau tempat-tempat peribadatan lain.
10. Tindakan ilegal
Jika kamu suka membanggakan pelanggaran terhadap semua aturan yang berlaku (mabuk sambil mengemudi, berfoto selfie di jalan raya, memiliki senjata api ilegal, dst), paling ringan kamu bisa didenda, atau yang paling buruk dipenjara. Sebagian orang bahkan melangkah terlalu jauh dan mengunggah foto-foto tempat persembunyian narkoba mereka atau uang tunai yang baru saja dicuri.
9. Komentar yang menghasut
Meskipun komentarmu cuma dimaksudkan sebagai lelucon, kamu harus hati-hati dengan apa yang kamu tulis karena orang lain bisa menjadi tersinggung. Itu sebabnya, lebih baik kamu menghindari topik-topik seperti agama, politik, perbedaan gender, dan masalah serius lain yang bisa muncul.
8. Keluhan tentang pekerjaanmu
Meskipun kolegamu tidak bisa mengakses profil media sosialmu, mereka bisa mengetahui sikapmu terhadap atasan atau kondisi kerjamu dengan satu dan lain cara. Jadi bagaimana pun putus asanya kamu dengan pekerjaanmu yang sekarang ini, simpanlah untukmu pribadi, atau kamu harus membayarnya dengan pekerjaanmu.
7. Lokasimu
Geolokasi memungkinkan ponsel pintarmu melacak koordinat GPS-mu di bagian dunia mana pun. Sekilas, sepertinya keren bisa memberi tahu teman-teman dan keluargamu di mana kamu berada kapan saja, tapi risikonya tidak sepadan. Kalau kamu ingin melindungi diri dari penjahat, lebih baik matikan pelacak lokasimu selamanya.
6. Rencana liburan
Mengunggah pembaruan secara teratur dari resor tempat kamu sedang menginap adalah kesalahan besar sebab kamu tidak tahu siapa yang akan melihat informasi ini dan menggunakannya untuk membobol rumah serta mencuri harta yang kamu miliki. Jika kamu benar-benar ingin membagikan pengalaman wisatamu, tunggu sampai kamu kembali, itu jauh lebih aman.
5. Dokumen identitas diri
Kadang orang merasa terlalu gembira dengan capaian besarnya, seperti memperoleh SIM untuk pertama kalinya atau membeli rumah impiannya, hingga langsung ingin berbagi kegembiraan itu kepada semua orang.
Tapi jangan lupa bahwa makin banyak informasi pribadi yang kamu ungkap di dunia maya, makin besar risiko yang kamu hadapi. Jika seseorang bisa melihat data pribadimu dengan cukup jelas, dia akan punya cukup informasi untuk mencuri identitasmu atau membobol rumahmu. Aturan ini berlaku untuk semua dokumen yang terdapat namamu di dalamnya, seperti KTP, paspor, tiket penerbangan, catatan properti, dst.
4. Informasi keuangan
Uang adalah topik menyenangkan bagi kita semua, terutama saat sedang menghadapi masalah keuangan. Jadi, kalau kamu benar-benar sukses, baru saja mendapat promosi di tempat kerja dengan gaji luar biasa, atau membeli jet pribadimu sendiri, jangan buru-buru membagikan berita itu kepada semua yang ada dalam daftar temanmu.
Di samping komentar iri, kamu bisa membahayakan hartamu karena banyak peretas yang bisa dengan mudah mengakses tabunganmu jika kamu memfoto kartu kreditmu, membagikan detail rekening bank-mu, atau mengunggah informasi lain yang menegaskan status keuanganmu.
3. Foto-foto pesta
Jangan rusak citramu di dunia maya dengan foto-foto yang diambil saat kamu sedang mabuk. Kamu tidak akan pernah tahu siapa yang akan mengambil foto profilmu, mungkin bisa saja bos atau bahkan nenekmu. Kamu berisiko kehilangan kredibilitas karena beberapa foto yang diambil di akhir pekan.
2. Foto USG
Ginekolog biasanya bilang bahwa kamu harus menunggu sampai trimester kedua untuk menyampaikan berita gembira itu di media sosial, sebab saat itu risiko keguguran lebih rendah.
Tapi, kebanyakan orang, termasuk Julie Spira, penulis buku The Rules of Netiquette: How to MInd Your Digital Manners, berpikir bahwa tidak sepantasnya membagikan foto anakmu yang belum lahir dan masih berbentuk seperti alien itu, karena pengikutmu mungkin akan merasa canggung.
1. Hadiah atau pembelian mahal
Penelitian menunjukkan bahwa menggulir foro-foto harta berharga orang lain di media sosial akan menambah rasa insecure dan gagal kepada kita dan membuat kita penuh rasa iri serta tidak puas terhadap hidup.
Lebih dari itu, jika kamu membagikan mainan baru yang gemerlap melalui akun publik, kamu harus selalu mempertimbangkan bahwa tindakan ini akan menarik perhatian yang tidak perlu kepada kekayaanmu dan sebagian orang mungkin ingin mencurinya.
Selalu ingat bahwa begitu kamu mengunggah sesuatu secara publik, maka hampir mustahil mengapusnya sama sekali, dan kamu takkan mampu melacak siapa saja yang melihat informasi tentang dirimu, jadi kamu harus ekstra hati-hati dalam memilih hal-hal untuk dibagikan di media sosial.
Hal-hal apa yang biasanya kamu bagikan kepada pengikutmu di media sosial? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar, ya!