Sisi Terang
Sisi Terang

8 Kondisi yang Membuat Stokingmu Sobek

Bukan tanpa alasan ungkapan, “Lebih baik ada 100 keriput di wajah daripada satu di stokingmu,” muncul. Banyak wanita pasti paham rasa kecewa yang dialami saat tiba-tiba ada lubang di stoking, terutama ketika masih baru. Situasi itu memunculkan banyak trik: dari menyimpan stoking dalam freezer sampai selalu membawa cat kuku bening. Untungnya, masalah ini bisa dihindari jika kamu mengikuti beberapa anjuran sederhana.

Sisi Terang menemukan kesalahan apa saja yang bisa dihindari dalam menyimpan, memilih, dan memakai stoking.

Kita tidak memakai stoking dengan benar.

Sepertinya sangat sederhana. Tapi kita masih saja tidak memperhatikan hal-hal kecil yang bisa secara langsung mengurangi daya tahan stoking. Duri atau perhiasan (seperti gelang atau cincin) memperbesar risiko munculnya lubang pada kain yang tipis. Sebagian orang bahkan menyarankan untuk memakai sarung tangan sebelum memegang stoking.

Kita sembarangan menyimpannya.

Agar lebih awet, stoking harus disimpan dengan benar. Lebih baik kita tidak menyimpannya dalam kantong plastik yang akan membuatnya kusut. Ketika menguraikan stoking, seseorang bisa dengan tidak sengaja menggoresnya, yang akan membuatnya lebih cepat robek. Alih-alih langsung menggulung stokingmu, pertama lipat dulu jadi dua, lalu baru digulung. Sekarang kamu bisa meletakkannya di dalam laci atau wadah tertentu.

Kita menyimpannya dengan pakaian dalam.

Produk nilon bukan hanya perlu digulung dengan hati-hati, tapi juga perlu disimpan di tempat yang benar. Misalnya, area penyimpanan dengan bra dan pakaian dalam berenda bisa cukup berbahaya. Kait bra, kancing ikat pinggang, dan bahkan ujung renda (tergantung kepada bahannya) bisa membuat stoking berlubang dan robek.

Karena itu, lebih baik mengalokasikan laci atau rak khusus untuk stoking, dengan begini stoking akan lebih tahan lama. Kalau kamu menyimpan stokingmu di hanger, singkirkan semua ikat pinggang di dekatnya, sebab bagiannya yang tajam bisa berbahaya bagi kain stokingmu.

Kita tidak memperhatikan cara mencucinya.

Bolehkah kita mencuci stoking dengan mesin cuci? Ada saja perbedaan pendapat tentang hal ini. Sementara sebagian orang lebih suka bermain aman dengan mencucinya memakai tangan, yang lain merasa yakin bahwa mencuci stoking dengan mesin cuci tidak akan merusak bahannya.

Hal utama yang harus diingat adalah memilih detergen ringan dan memilih siklus pencucian halus dan balikkan stoking, sehingga serat-seratnya tidak menggulung. Penting juga untuk mencuci benda ini di air dingin, karena akan membuat warna dan teksturnya awet.

Kita melanggar aturan mencuci dengan tangan.

Jika kamu tidak ingin mencuci stokingmu dengan mesin cuci, pastikan untuk mencucinya di wastafel atau baskom. Kamu bisa memakai air hangat, lebih baik menghindari air panas, sebab akan menyebabkan stoking berkurang elastisitasnya, sehingga menjadi kurang pas dipakai setelah dicuci.

Cobalah jangan mengucek terlalu kuat, atau menggerakkannya dengan tajam untuk menghindari kerusakan. Sebaiknya jangan cuma membersihkan area telapak kakinya, tapi juga area selangkangan karena di sinilah tempat terakumulasinya sebagian besar bakteri. Rendam stoking selama 10 menit dan bilas dengan air dingin.

Kita tidak mengeringkannya dengan benar.

Sebagian mesin cuci dilengkapi dengan fungsi pengering. Disarankan untuk tidak memakai fungsi ini untuk stoking atau kaus kaki nilon. Juga tidak semestinya stoking digantung di atas pemanas ruangan karena panas bisa mengubah bentuk kain dan meregangkan ban pinggang elastisnya.

Agar stokingmu lebih tahan lama, keringkan pada tali jemuran, tapi berhati-hatilah dengan jepitan pakaian, alat kecil ini bisa berbahaya bagi kain yang halus. Opsi terbaik adalah mengeringkannya di permukaan horizontal, jauh dari sinar matahari langsung.

Kita memadukannya dengan sepatu yang kasar.

Saat cuaca dingin, kita mengganti sepatu elegan dengan sepatu bot atau bot semata kaki. Permukaan bot yang kasar bisa dengan mudah merusak kain stoking, sehingga muncul lubang. Untungnya, menyelamatkan harimu cukup mudah, yang harus kamu lakukan cuma memakai kaus kaki katun biasa di bawah stokingmu. Dengan begini, stoking akan mendapat lapisan pendukung tambahan, sehingga tak akan berakhir dengan lubang.

Kita tidak memperhatikan jenis seratnya.

Tiap kemasan stoking menyebutkan terbuat dari serat apa stoking tersebut. Informasi yang sepertinya tidak penting ini akan membantu memprediksi daya tahan produk. Benang tertutup tunggal adalah serat yang paling tidak awet dan mungkin tidak akan bertahan lama.

Benang dengan balutan ganda membuat stoking agak lebih kuat dan tahan lama. Benang serat mikro yang belakangan ini menjadi populer terdiri dari beberapa serat yang sangat tipis, yang menjadikan stoking sangat pas dipakai dan tahan lama.

Kiat lain apa seputar stoking yang kamu ketahui?

Kredit foto pratinjau Shutterstock.com, Shutterstock.com
Bagikan Artikel Ini