Sisi Terang
Sisi Terang

9 Tips Memasak Keren dari Tiongkok yang Bisa Diwariskan ke Generasi Berikutnya

Sebagian orang beranggapan memasak adalah hal yang membosankan, sementara yang lain menganggapnya sebagai proses yang menghibur. Semua orang yang menghabiskan waktunya di depan kompor untuk memasak makanan pasti akan berusaha membuat hidangan mereka lebih lezat, lebih sehat, dan lebih indah tampilannya. Dengan trik-trik memasak khusus, kamu bisa mencapai tujuan ini. Dan trik itu bisa saja berasal dari budaya lain.

Kami di Sisi Terang telah menemukan beberapa trik memasak yang digunakan masyarakat Tiongkok. Dengan mengetahui berbagai rahasia ini, semua orang akan terbantu sehingga menjadi lihai memasak seperti orang Tiongkok.

Mereka mencuci buah dan sayur-mayur dengan air garam.

Orang-orang di Tiongkok mencuci buah dan sayuran mereka dengan sangat bersih. Mereka membilasnya dengan air keran, merendamnya dalam larutan garam, lalu membilasnya lagi dengan air keran.

Pada tahun 2006, para ilmuwan Tiongkok mengadakan sebuah penelitian dan membuktikan bahwa air garam benar-benar bisa menghilangkan pestisida dari sayuran dan buah-buahan. Untuk mencuci sayuran dan buah-buahan dengan cara ini, kamu harus membuat larutan dengan perbandingan garam dan air sebanyak 1:10.

Mereka menanak nasi tanpa cangkir takaran dan timbangan.

Orang Tiongkok tidak perlu mengingat-ingat jumlah persis air dan beras saat menanaknya. Mereka cukup memasukkan jumlah beras yang dibutuhkan ke dalam panci dan memasukkan jari telunjuk ke permukaan beras pada sudut yang tepat. Yang harus dilakukan tinggal menambahkan cukup air sehingga menutupi satu ruas jari. Mungkin kita mengadaptasi kebiasaan ini dari mereka, ya...

Mereka membuat makanan lebih menarik memakai tepung jagung.

Banyak dari kita kagum dengan bagaimana koki Tiongkok bisa membuat ikan dan daging tampak begitu mengilap. Rahasianya adalah tepung jagung yang mereka gunakan hampir di semua dapur di negara itu. Tidak ada saus yang mereka buat tanpa tepung ini ketika memasak pada suhu tinggi.

Mereka melunakkan daging dengan kuning telur.

Orang-orang di Tiongkok bisa membuat daging yang paling liat sekalipun menjadi lunak. Untuk mencapai ini, mereka memarinade daging dalam kuning telur selama kira-kira 15 menit. Mungkin kesannya tidak meyakinkan, karena biasanya kita memakai air lemon, cuka, dan bahan asam lain. Teknik ini sering disebut “velveting.”

Koki Tiongkok menjelaskan efek memakai kuning telur yaitu menjadikan daging lebih mengilap dan melindunginya ketika dimasak. Kuning telur mencegah cairan menguap dari dalamnya, sehingga daging tetap lembap dan lezat.

Mereka merebus daging sebelum memasaknya

Orang-orang di Tiongkok memasukkan daging mentah ke dalam air, mendidihkannya, lalu membuang airnya dan terus memasaknya (menggorengnya), merebus pelan-pelan, atau mendidihkan daging itu lagi tapi dalam air yang baru. Ada beberapa alasan untuk hal ini.

Pertama, langkah-langkah perebusan membuang semua kotoran dan darah yang masih ada pada daging. Kedua, langkah ini melunakkan berbagai jenis daging. Dan terakhir, ada teknik khusus ketika daging sudah matang sempurna dengan direbus, lalu dibumbui dengan menumisnya bersama sayuran dan rempah-rempah.

Mereka membuat pangsit yang sehat untukmu.

Penulis artikel ini belajar aturan penting tentang pembuatan pangsit (dumpling) dari orang Tiongkok secara langsung. “Kamu cuma memasukkan daging giling ke dalam dumpling, sehingga akhirnya terlalu berlemak! Kami membuatnya berisi 50% sayuran dan 50% daging. Rasanya lezat dan sehat untukmu.”

Mereka mengukus berbagai makanan.

Makanan Tiongkok terdiri dari banyak hidangan yang dimasak dengan dikukus. Cara ini bahkan dipakai untuk makanan yang terbuat dari tepung. Penduduk lokal memakai keranjang bambu yang diletakkan di atas air mendidih.

Untuk membuat makanan enak dengan mengukus seperti cara orang Tiongkok, kamu tidak perlu membeli keranjang bambu di toko online. Kamu bisa memakai saringan logam biasa yang diletakkan di atas sepanci air mendidih. Tapi jangan tinggalkan kompor begitu saja: kamu harus memastikan bahwa di dalam panci masih ada air.

Mereka membuat hidangan pencuci mulut dari produk nabati.

Masyarakat Tiongkok tidak menggunakan banyak gula dalam hidangan pencuci mulut mereka, dan selai serta cokelat tidak begitu populer di sana. Mereka memakai produk-produk nabati seperti wijen, polong-polongan, dan ubi untuk memberi rasa manis pada hidangan pencuci mulut mereka. Inilah alasan kenapa orang-orang Eropa sering menganggap hidangan pencuci mulut khas Tiongkok terasa hambar. Mungkin juga ini yang menjadi alasan kenapa begitu banyak orang Tionghoa bertubuh langsing.

Mereka memakai bahan yang membuat mereka sehat dan awet muda.

Selama ratusan tahun, masyarakat Tionghoa menyukai wijen dan mereka membubuhkannya pada hampir semua makanan. Mereka juga membuat hidangan penutup tradisional, onde-onde.

Wijen mengandung banyak kalsium, zat besi, magnesium dan tembaga. Jadi kamu harus lebih banyak mengonsumsinya.

Trik mana yang akan kamu pakai?

Kredit foto pratinjau Depositphotos.com
Sisi Terang/Tips & trik/9 Tips Memasak Keren dari Tiongkok yang Bisa Diwariskan ke Generasi Berikutnya
Bagikan Artikel Ini