Sisi Terang
Sisi Terang

Barang Mahal Ini Bisa Membantumu Berhemat dalam Jangka Panjang

Setiap kali membeli barang atau jasa, kita harus memutuskan berapa harga yang siap kita bayar untuk menebusnya. Jika harga yang tertera sesuai dengan kualitas, kita pasti lebih mudah menentukan pilihan. Tapi kalau kamu harus memilih antara versi barang dan jasa yang lebih murah dan yang mahal, saat itulah kamu merasa dilema dalam memutuskan kamu harus membayar lebih atau tidak.

Sisi Terang mengumpulkan sejumlah barang dan jasa yang bisa meningkatkan kualitas hidupmu dan mampu mengembalikan biaya yang kamu keluarkan untuk membelinya dengan cepat.

1. Mesin kopi

Apa kamu termasuk pencinta kopi yang tidak pernah absen membeli secangkir kopi nikmat di kedai kopi langgananmu? Tapi kenapa tidak membeli mesin kopi saja? Pasti karena harganya yang tinggi, ’kan? Kalau begitu, mari berhitung:

Sebagai contoh, harga secangkir kopi berkisar antara Rp20k hingga Rp50k, jadi, rata-ratanya Rp35k. Kalau kamu membeli secangkir kopi setiap hari, totalnya sekitar Rp1,3 juta per tahun. Pengeluaranmu pastinya lebih besar jika anggota keluargamu yang lain juga suka minum kopi atau kalau kamu sendiri minum lebih dari satu cangkir setiap hari. Harga mesin kopi saat ini sekitar Rp1,5 juta.

Jadi, jika kamu memasukkan pengeluaran untuk biji kopi, listrik, dan perawatan, pengeluaranmu untuk membeli mesin kopi sudah akan tertutup dalam satu tahun. Setelah itu, kamu akan mendapatkan minuman paling nikmat di dunia yang cuma seharga biaya produksinya saja, yaitu sekitar Rp2.000 per cangkir.

2. Lemari beku

Memiliki lemari beku mungkin awalnya terdengar kurang menguntungkan dan sia-sia. Selain itu, kamu juga harus menyediakan tempat di rumahmu. Jadi, apa gunanya?

Supermarket sering memberikan penawaran yang menguntungkan dan kalau kamu bisa menjaga belanjaan agar tahan lebih lama, kamu bisa membelinya dengan harga murah dan menyimpannya selama beberapa bulan ke depan. Misalnya, kita butuh vitamin sepanjang tahun, tapi beberapa sayuran tertentu hanya ada ketika sedang musim dan harganya naik jauh ketika sudah tidak musim. Selain itu, membeli daging dan ikan dalam jumlah besar juga jauh lebih hemat (dengan berat yang sama, harga salmon utuh hanya setengahnya harga steik salmon).

Harga lemari beku tidak lebih dari kulkas, jumlah listriknya pun sama dan jika digunakan dengan tepat, biaya yang kamu keluarkan sudah akan kembali dalam 3 tahun. Awalnya, coba dulu simpan belanjaan yang kamu beli di dalam lemari beku kulkas dan kalau suka hasilnya, kamu bisa menimbang-nimbang lagi untuk membeli lemari beku yang lebih besar.

3. Keran pancuran termostatik

Awalnya, mekanisme yang mengatur suhu air dengan pengaturan bawaan tidak begitu penting. Kenapa kita tidak bebas menghidupkan air panas sendiri dan mengaturnya? Gadget ini juga harganya 3-4 kali lebih mahal dibanding keran biasa.

Kenyataannya, keran pancuran termostatik adalah tambahan yang dapat membantumu berhemat (kalkulator untuk menghemat air dan listrik ini akan membantumu melihat perbedaannya) karena kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengatur suhu air yang dibutuhkan. Selain itu, kamu bisa mematikan air saat sabunan, dan suhunya tetap pas ketika kamu menyalakannya lagi, tanpa kamu perlu menggigil ditutupi busa sabun untuk menunggu airnya hangat lagi.

4. Kompor induksi

Saat membandingkan kompor induksi dan kompor listrik dari satu produsen yang sama, kompor induksi pasti memakan biaya dua kali lipat. Apakah membayar lebih untuk barang yang baru tren ini sepadan?

Kompor induksi punya tingkat efektivitas tinggi, sekitar 84% energi yang dilepaskan kompor ini akan memanaskan makananmu. Sementara itu, efisiensi kompor listrik jauh dibawahnya, yaitu hanya 70%, sementara kompor gas hanya menyalurkan 40% energi yang keluar untuk memanaskan makanan. Artinya, masakanmu akan matang lebih cepat jika menggunakan kompor induksi, sehingga konsumsi energi keseluruhan menjadi berkurang. Lebih hemat, bukan?

Selain itu, kompor induksi punya keunggulan tambahan. Kompor ini hanya dapat bekerja jika kamu menggunakan wajan atau panci berukuran tertentu. Artinya, jika kamu menaruh ceret di kompor ini dan lupa mematikannya, listrik yang keluar takkan sia-sia. Dan karena permukaan kompor ini tidak ikut memanas, risiko kebakaran juga jauh lebih kecil.

5. Bohlam LED

Ada satu lagi teknologi yang harus kamu perhatikan, yaitu bohlam LED. Meski punya banyak keunggulan, bohlam ini masih belum begitu populer. Ada satu kelemahan yang dimililki bohlam LED, yaitu harganya yang tinggi. Jadi, mari kita berhitung lagi:

Harga bohlam LED sekitar 8 kali lipat bohlam biasa. Tapi di saat yang sama, bohlam LED mengonsumsi listrik 10 kali lebih sedikit. Selain itu, masa hidup bohlam LED sekitar 10.000-25.000 jam, sedangkan untuk bohlam biasa hanya 1.000 jam, artinya, dengan menggunakan satu bohlam LED, kamu harus mengganti 20 bohlam konvensional. Selain itu, bohlam LED kira-kira 7 kali lebih ekonomis dibanding bohlam biasa.

Apa kamu punya cara sendiri untuk berhemat dengan membeli barang-barang yang keualitasnya lebih baik juga? Silakan tulis caramu di kolom komentar, ya!

Kredit foto pratinjau pexels.com, pexels.com
Bagikan Artikel Ini