Sisi Terang
Sisi Terang

Cara Membuang Sampah dengan Benar

Kulit pisang bisa terurai di tanah hanya dalam enam minggu jika kondisinya memungkinkan, pakaian dari kain alami terurai dalam waktu 6-12 bulan. Kaleng aluminium butuh 80-100 tahun untuk terurai, popok sekali pakai butuh 250-500 tahun, dan botol kaca butuh 1 juta tahun.

Sisi Terang ingin memberitahumu cara membuang berbagai jenis sampah dengan benar. Dan di bagian bonus, kamu akan melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk penguraian berbagai sampah.

Sampah rumah tangga bisa dibagi menjadi organik (dapat terurai) dan nonorganik (sangat sulit diurai oleh mikroorganisme). Sampah nonorganik juga dibagi menjadi tidak berbahaya (bahan yang bisa didaur ulang, sampah inert, misalnya, sampah konstruksi dan sampah komposit) dan berbahaya (elektronik, sampah medis, zat kimia, dan sebagainya).

Cara pembuangan sampah yang benar secara langsung bisa dibedakan berdasarkan jenisnya dan apakah sampah itu bisa terurai.

Sampah organik

Sampah organik (bisa terurai) diurai menjadi senyawa organik sederhana dalam proses pembusukan. Itu termasuk berbagai sampah makanan, kertas, sampah alami (potongan rumput, daun, ranting, dan sebagainya), juga plastik yang bisa terurai. Itu juga termasuk sampah hasil proses kehidupan manusia atau hewan.

Salah satu cara terbaik untuk membuang sampah organik adalah melalui pengomposan. Dengan begini, kamu tidak hanya membuang banyak sampah, tapi juga akan mendapat pupuk yang bagus.

Sampah daur ulang

Sampah daur ulang bisa digunakan kembali setelah diproses. Itu termasuk kertas, kardus, botol plastik dan botol kaca, kaleng timah dan aluminium, produk logam, pakaian, beberapa jenis plastik, dan sebagainya. Beberapa material membutuhkan ratusan tahun (atau lebih) untuk terurai di tanah. Jadi, cara paling tepat untuk mengelola sampah ini adalah menyiapkannya untuk daur ulang—artinya sampah harus dipilah.

Pakaian bisa disumbangkan ke penampungan, toko baju bekas, atau toko waralaba besar yang mendukung program daur ulang. Majalah, koran, kertas, kardus bekas harus dibawa ke pusat pengumpulan sampah kertas, buku sebaiknya diberikan ke perpustakaan atau amal (misalnya panti asuhan atau panti jompo). Benda logam, plastik, dan kaca bisa diserahkan ke pusat daur ulang terdekat.

Selain itu, jika kotamu memiliki tempat pembuangan sampah daur ulang, kamu bisa menggunakan itu.

Sampah inert

Sampah inert dihasilkan saat pengerjaan konstruksi atau pembongkaran. Ini termasuk batu, pecahan batu bata, ubin, beton, aspal, dan sebagainya. Ciri khas sampah inert adalah tidak larut, terbakar, terurai di tanah, atau tidak mengalami reaksi fisika atau kimia.

Sebelum kamu membuang sampah ini, tanya dirimu: apa aku sungguh harus membuangnya? Sampah konstruksi bisa digunakan sebagai dasar bangunan musim panas kecil (gazebo, tempat barbeku, dan sebagainya), di jalan kebun, kebun bunga, dan sebagainya. Batu kecil, potongan aspal, atau batu bata pecah bisa mengisi lubang di jalan.

Jika kamu tidak membutuhkan bahan-bahan ini, kamu bisa memberikannya kepada orang yang sedang membangun. Kamu juga bisa menghubungi TPA aktif dan buat persetujuan dengan mereka mengenai pembuangan sampah yang tidak kamu butuhkan.

Sampah lainnya yang tidak bisa didaur ulang

Beberapa barang tidak bisa dijadikan kompos, didaur ulang, atau digunakan kembali karena sifat komposisinya. Ini termasuk barang yang mengandung beberapa jenis plastik, alat kebersihan pribadi sekali pakai (kapas, popok, pembalut), wadah pasta gigi, kemasan camilan, dan sebagainya.

Sulit sekali membuang benda-benda ini dengan cara yang ramah lingkungan. Jadi, ini harus dibuang ke tempat sampah dan dibawa ke TPA.

Namun, ini bukan berarti tidak ada hal lain yang bisa kamu lakukan. Kita bisa mengurangi sampah yang tidak bisa didaur ulang dengan menggunakan barang ramah lingkungan yang bisa digunakan berkali-kali, alih-alih barang sekali pakai.

Sampah berbahaya

Sampah berbahaya termasuk semua jenis sampah beracun, mudah terbakar, berkarat, dan reaktif. Semua ini bisa mencemari tanah dan membahayakan manusia serta alam. Jadi, kamu harus sangat hati-hati saat membuangnya.

Sampah berbahaya termasuk sampah kimia rumah tangga, produk pembasmi hama, pupuk, cat, sampah medis dan farmasi, baterai, elektronik, lampu neon, dan sebagainya.

Aturan terpenting untuk pembuangan sampah berbahaya adalah sampah ini tidak boleh dibuang bersama sampah biasa.

  • Baterai yang dibuang ke tempat sampah bisa terbakar. Jika masuk ke tanah, baterai bisa meracuninya dan mencemari air. Untuk membuang baterai dengan aman, bawa ke pusat pengumpulan sampah yang sering kali ada di toko besar dan mal. Aki mobil bekas bisa dikembalikan ke dealer tempat kamu bisa membeli aki baru.
  • Oli mesin bekas bisa didaur ulang. Kamu bisa membawanya ke titik pengumpulan oli mesin di toko otomotif, SPBU, atau pusat layanan. Jika dibuang sembarangan, 3 liter oli mesin bisa mencemari 4,5 juta liter air bersih. Ingat ini sebelum membuang oli mesin bekas ke TPA.
  • Alat elektronik memiliki komponen yang bisa digunakan kembali serta bagian-bagian yang bisa sangat berbahaya bagi lingkungan. Cara paling aman untuk membuang elektronik bekas adalah melalui pusat daur ulang. Banyak produsen juga melakukan program daur ulang untuk produk mereka. Kamu bisa menghubungi perwakilan resmi mereka untuk mengembalikan perangkat lamamu.
  • Cat dan pernis mengandung komponen kimia yang bisa membahayakan manusia, hewan, dan lingkungan. Oleh karena itu, cat dimasukkan dalam kategori sampah berbahaya. Kamu bisa menyimpan sisa cat dan menggunakannya lagi nanti untuk tujuan lain (dengan tutup yang rapat, kaleng pernis dan cat enamel bisa disimpan selama 10-15 tahun). Jika kamu yakin kamu tidak akan butuh cat ini lagi, sumbangkan ke sekolah, bioskop, atau amal. Kamu bisa mencoba mengembalikan kaleng cat utuh ke toko, atau menyerahkan kaleng yang sudah dibuka ke perusahaan daur ulang. Sebagai langkah terakhir, kamu bisa menjemur sisa cat, campur dengan kotoran kucing, dan buang dengan sampah lainnya seperti biasa.
  • Lampu neon mengandung sedikit merkuri dan tidak boleh dibuang dengan sampah rumah tangga biasa. Bawa lampu itu ke pusat daur ulang dan mereka akan mengelolanya.
  • Termometer merkuri mengandung sekitar 500 mg merkuri yang bisa berbahaya bagi kesehatan kita jika termometer itu pecah. Untuk pembuangan yang aman, bawa termometer itu ke perusahaan yang mendukung program pengumpulan sampah rumah tangga berbahaya. Beberapa perusahaan bersedia menukar termometer merkuri lama dengan termometer elektronik modern.
  • Obat-obatan, jika dibuang sembarangan, bisa mencemari air tanah. Jadi, kamu tidak boleh membuangnya ke kloset atau ke tempat sampah. Banyak negara memiliki program “penarikan kembali” yang mengumpulkan dan membuang obat-obatan. Coba cari titik pengumpulan di wilayahmu. Jika tidak ada, campur obat-obatan dengan kotoran kucing, masukkan ke wadah kedap udara, dan setelah itu buang ke tempat sampah.

Bonus: Berapa lama sampah-sampah berikut ini terurai

Sisi Terang/Tips & trik/Cara Membuang Sampah dengan Benar
Bagikan Artikel Ini