Cara Menentukan Tipe Warnamu dan Menggunakannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Apa kamu tahu cara untuk menentukan tipe warnamu agar selalu tampil kece dan modis? Sebenarnya, ada cara mudah untuk mengetahui pakaian dan aksesoris apa yang paling cocok untukmu. Di artikel kali ini, kami ingin menyampaikan tentang analisis warna dan cara menggunakannya. Cara ini akan membantumu untuk selalu tampil sebaik mungkin.
Apa itu analisis warna?
Analisis warna musiman sering digunakan dalam industri mode untuk mencocokkan warna pakaian dan riasan dengan warna kulit, warna mata, dan warna rambut model.
Warna yang salah diyakini bisa menarik perhatian orang ke bagian yang tidak sempurna seperti kerutan atau warna kulit yang tidak rata, sementara palet warna yang tepat akan meningkatkan kecantikan alami seseorang.
Kenapa kamu perlu mengetahui tipe warnamu?
Mungkin, kamu sudah tahu bahwa beberapa warna menciptakan kombinasi yang bagus sementara yang lain tidak terlihat serasi. Aturan yang sama juga berlaku untuk pakaian, aksesori, dan riasan yang kita kenakan. Penerapan analisis warna yang baik membantu kita memadukan pakaian dan aksesori dengan lebih mudah. Dan dengan mengetahui palet warnamu, kamu bisa selalu membeli pakaian yang cocok untukmu.
Kalau kamu berhasil menentukan tipe warnamu dengan benar, kamu bisa menonjolkan kecantikan alami dan tampil modis tanpa menghabiskan banyak uang. Bahkan, beberapa warna terlihat bagus bagi tone kulit “dingin”, sementara warna lain lebih cocok bagi tone kulit “hangat”.
Tipe warna apa saja yang ada dan seperti apa rupanya?
Analisis warna musiman bukanlah konsep baru. Pemahaman modern tentang warna yang harmonis sebenarnya berasal dari pemahaman pelukis impresionis abad ke-19 tentang musim. Untuk menggambarkan tiap musim secara akurat, mereka harus memahami warna yang mencerminkan tiap musim ini, artinya ada:
- musim semi
- musim panas
- musim gugur
- musim dingin
Seraya bergerak melewati musim, alam mengubah rangkaian warnanya. Musim semi, misalnya, memiliki rona segar, sementara musim dingin memiliki rona redup dan sedingin es. Perubahan warna ini terjadi karena pantulan cahaya di alam.
Setiap kali mengubah posisinya, matahari mewarnai dunia dengan warna berbeda. Kita adalah bagian dari alam, itulah sebabnya kita juga bisa menerapkan rangkaian warna ini pada diri kita sendiri, untuk menentukan tipe warna kita.
Bagaimana cara mengetahui tipe warnamu?
Pada tahun 1980, seorang psikolog, Carole Jackson, menulis buku Color Me Beautiful yang menjadi fenomena budaya populer saat itu. Jackson menyederhanakan metode yang dibuat oleh Suzanne Caygill agar semua wanita bisa dengan mudah mengetahui tipe warnanya sendiri dan memilih pakaian, aksesori, dan riasan yang tepat.
Berkat buku Jackson, kamu bisa mengetahui tipe warnamu dengan menjawab 2 pertanyaan sederhana ini.
1. Kamu tipe orang yang hangat atau dingin?
Ada 2 cara untuk menentukan “suhu”-mu.
- Tes vena. Lihatlah pembuluh darah di pergelangan tangan bagian dalammu. Jika terlihat kehijauan, berarti tipemu hangat, jika terlihat lebih biru, tipemu dingin. Tes ini harus dilakukan di bawah cahaya alami. Jika kulitmu kecokelatan, metode ini tidak bisa kamu gunakan.
- Tes Emas/Perak. Ambil 2 lembar kain atau kertas berwarna emas dan perak. Letakkan salah satu tanganmu di atas kain berwarna perak dan tangan lainnya di atas kain berwarna emas. Kalau warnanya cocok dengan warna kulitmu, kulitmu akan terlihat seimbang. Dan jika tidak, kulitmu akan terlihat tidak seimbang dan berbintik. Jika tes ini menunjukkan bahwa warna terbaik untukmu adalah emas, berarti tipe warnamu hangat, dan jika perak, tipemu dingin.
Pada dasarnya, kamu bisa berhenti di tahap ini karena hasilnya sebagai berikut: hangat sesuai dengan tipe warna “musim semi” atau “musim gugur” dan sejuk sesuai dengan tipe “musim panas” dan “musim dingin”.
Namun, agar tes ini lebih akurat, mari beralih ke pertanyaan kedua dan mencoba mencari tahu tipe warnamu bukan hanya dengan mempertimbangkan warna kulit, tapi juga fitur lain dari penampilanmu.
2. Kamu tipe terang atau gelap?
Sekarang, kamu perlu menentukan warna mata dan warna rambutmu, serta memahami warna apa yang ada di dalamnya.
- Nuansa terang. Kalau rambutmu berwarna terang atau cokelat, tapi ada rona kulit yang dingin dan pucat, sementara matamu berwarna abu-abu, biru keabu-abuan, hijau keabu-abuan, atau cokelat, berarti tipe warnamu adalah “musim panas”. Jika rambutmu berwarna cokelat muda atau pirang (dari pirang stroberi hingga pirang keemasan) dan rentang warna matamu dari cokelat muda hingga biru, berarti tipe warnamu adalah “musim semi”.
- Warna gelap. Kalau warna rambut alamimu adalah hitam atau cokelat tua dengan sedikit rona kulit pucat dan matamu berwarna cokelat tua, hijau, atau biru, tipe warnamu adalah “musim dingin”. Dan jika rambutmu berwarna merah (dari cokelat muda hingga kastanye) dan matamu cerah serta ekspresif, mulai dari biru muda hingga cokelat tua, tipe warnamu adalah “musim gugur”.
Perlu diingat, tipe warna adalah kombinasi dari fitur tertentu penampilanmu, termasuk warna mata, warna rambut, dan warna kulit. Kalau kamu memutuskan untuk mewarnai rambutmu dari pirang karamel menjadi kastanye, misalnya, beberapa aksesori dan pakaianmu takkan cocok lagi dengan penampilan barumu. Alasannya sederhana, kamu masih tetap berambut pirang.
Rekomendasi untuk tipe warna musim semi
Musim semi adalah musim pembaruan ketika alam memunculkan warna-warna cerah yang segar. Ciri-ciri tipe warna musim semi adalah hangat, cerah, dan ringan.
Tipe warna musim semi ditandai dengan warna kulit yang hangat, dengan sedikit kemerahan yang terlihat di kulit. Warna rambut bervariasi dari pirang stroberi hingga cokelat keemasan dan merah. Warna mata bisa biru hangat, abu-abu, biru aqua, hijau hangat bening, dan cokelat keemasan cerah.
Palet warnanya meliputi warna hangat dan segar: seperti persik, pink hangat, salmon, aprikot, jingga, ginger, emas, krem, dan merah. Rona hijau, seperti dedaunan segar, apel, aquamarine, dan pirus keemasan juga akan terlihat bagus pada orang-orang “musim semi”.
Mereka harus menghindari warna kusam dan tidak mencolok, serta putih cerah, pink dingin, abu-abu perak, dan hitam pekat.
Rekomendasi untuk tipe warna musim panas
Ini adalah musimnya hari-hari cerah yang panjang dan angin sepoi-sepoi yang nyaman. Sinar matahari yang cerah mewarnai dunia menjadi warna-warna lembut. Fitur tipe warna musim panas adalah ringan dan redup.
Orang-orang “musim panas” memiliki warna kulit dari porselen hingga zaitun. Warna rambut mereka bervariasi dari pirang es pucat hingga pirang abu-abu tua. Abu-abu muda sampai sedang atau cokelat netral juga merupakan warna rambut yang umum.
Pirang kuning pucat juga ditemukan di antara orang-orang “musim panas” dan mungkin tertukar dengan pirang keemasan dari tipe warna musim semi. Tekstur rambut “musim panas” biasanya halus, bergelombang, atau keriting. Mata mereka biasanya berwarna terang, seperti biru, hijau, atau abu-abu dengan kontras rendah.
Palet warnanya meliputi rona dingin, smoky, pastel, buram, biru lembut, abu-abu putih, keperakan, mutiara, ungu, dan abu-abu krem, serta warna denim, dari biru pudar hingga nila gelap. Selain itu, palet pink dingin dari warna terang hingga pink tua dengan sedikit warna ungu juga akan terlihat bagus pada orang-orang “musim panas”.
Mereka harus menghindari warna yang hangat, menarik perhatian, dan toksik, seperti jingga, oker, merah wortel, warna kuning telur, dan hijau toksik. Warna hitam dan putih juga bukan pilihan terbaik bagi mereka.
Rekomendasi untuk tipe warna musim gugur
Musim gugur adalah musim panen dan hari-hari yang makin singkat. Palet musim ini dipenuhi warna berkabut, namun kaya. Ciri-ciri tipe warna musim gugur adalah hangat, redup, dan gelap.
Orang “musim gugur” punya warna kulit yang hangat, biasanya dengan bintik. Warna rambut mereka hangat, mulai dari pirang keemasan hingga cokelat keemasan dan warna kastanye. Rambut cokelat gelap kurang umum.
Warna mata khas mereka adalah cokelat muda hangat dan cokelat hangat: dari kuning hingga merah-cokelat tua. Jarang ada orang “musim gugur” yang punya mata biru tua atau biru keabu-abuan.
Palet warnanya meliputi warna musim gugur alami, seperti biru keemasan, biru langit, zamrud, warna emas tua, cokelat-merah, oker, moster, khaki, sampanye, krem kekuningan, cokelat kekuningan, tembaga, dan perunggu. Ungu tua, poppy merah, dan jingga juga akan terlihat bagus pada orang-orang “musim gugur”.
Mereka harus menghindari warna putih salju, hitam, pastel dingin, dan warna-warna cerah.
Rekomendasi untuk tipe warna musim dingin
Ini adalah musim kontras, saat malam panjang menutupi alam dengan kegelapan, sementara daratan tertutup salju putih. Ciri-ciri tipe warna musim dingin adalah sejuk, kaya, dan gelap.
Orang-orang “musim dingin” punya kulit terang yang dipadukan dengan rambut dan mata gelap. Warna kulit mereka bervariasi dari sangat lembut hingga sedang.
Warna rambut mereka biasanya abu-abu atau cokelat dingin, mulai dari gelap hingga sangat gelap. Rambut hitam dengan corak biru juga merupakan ciri khas tipe warna musim dingin. Warna mata mereka biasanya biru tua, abu-abu tua, hijau tua, cokelat tua, dan bahkan hitam.
Palet warnanya meliputi putih salju, hitam cerah, biru muda dingin, biru tua, ungu, dan perak. Beberapa warna kopi, cokelat pahit, pink panas, fusia, dan abu-abu baja sangat cocok dengan tipe warna ini. Orang-orang “musim dingin” terlihat sempurna dalam warna ceri gelap, rasberi panas, dan Bordeaux (meski kulit mereka kecokelatan.)
Mereka harus menghindari warna jingga, kuning pudar, merah-cokelat, bata, serta warna earthy dan muted.
Analisis warna musiman bukan satu-satunya sistem yang ada. Masih banyak metode lain yang didasari pada suhu dan rona. Beberapa ahli menggunakan analisis warna 12 musim untuk hasil yang lebih spesifik. Sistem ini menggunakan parameter bernama kroma, yang membedakan warna kuat dan tersaturasi dari keabu-abuan lemah.
Memiliki parameter yang berbeda jauh lebih baik, tetapi metode ini biasanya lebih rumit dan hanya cocok bagi para ahli. Kalau kamu ingin menentukan tipe warnamu tanpa bantuan profesional, cukup gunakan 2 parameter (hangat atau dingin, terang atau gelap) dan 4 musim ini.
Terlepas dari hasilnya, ada baiknya kamu mempertimbangkan analisis warna hanya sebagai referensi, bukan sebagai aturan saklek karena jika kita hanya memilih warna yang “benar”, kita takkan punya ruang untuk kreativitas dan eksperimen.
Apa tipe warnamu?