Inilah 8 Tips yang Bisa Menyelamatkan Nyawamu dalam Situasi Ekstrem
Kita memang jarang mengalami situasi seperti keram saat berenang, hampir pingsan, atau tersesat di hutan. Tetapi tetap saja, 28,8% dari kita masih sering masuk IGD. Untuk meminimalisir risiko, kita perlu tahu bagaimana harus bertindak tanpa panik dalam situasi ekstrem.
Kami di Sisi Terang berharap kamu selalu terhindar dari bahaya, tapi tidak ada salahnya sekadar berjaga-jaga. Oleh karena itu, kami akan membagikan beberapa tips bermanfaat yang bisa sangat membantu saat kamu kebetulan dalam bahaya.
1. Cara mengatasi kondisi hampir pingsan
Meskipun berada dalam kerumunan, mungkin masih tidak ada orang yang cepat bereaksi menolongmu saat kamu pingsan. Jika ini terjadi, kamu bisa bersiap dan menolong dirimu sendiri.
- Coba beri tahu seseorang di dekatmu apa yang terjadi dan mintalah bantuan. Cobalah menguatkan diri dengan bersandar ke dinding dan duduk pelan-pelan.
-
Berbaringlah dengan kedua kaki dinaikkan atau duduk dengan kepala lebih rendah di antara kedua lututmu.
-
Tarik napas dalam-dalam beberapa kali.
-
Coba mengendus dan embuskan dua kali dengan mulut tertutup, lalu embuskan napas panjang. Para peneliti telah menemukan bahwa metode ini membantu tekanan darah dan denyut jantungmu tidak menurun.
2. Cara selamat saat jatuh dari ketinggian
Kalau kamu jatuh dari ketinggian ekstrem, coba ingat untuk melakukan hal di bawah ini:
- Tirukan penerjun payung. Dada dan wajahmu harus menghadap ke bawah. Bentangkan lengan dan kakimu, dan tekuk membentuk sudut 90 derajat.
- Cari tempat untuk mendarat. Bisa berupa tumpukan jerami atau semak-semak yang bisa dijadikan bantalan. Air hanya aman untuk mendarat dari ketinggian sekitar 46 meter atau kurang dari itu.
-
Atur tubuhmu dalam posisi vertikal saat mendarat di tanah. Lebih baik jatuh ke depan daripada ke belakang.
-
Lindungi kepala dengan mengunci kedua lengan menjadi satu.
Jika kamu terjatuh di lereng gunung, sedikit tips ini bisa membantu mencegah luka parah.
- Jatuhlah dalam beberapa tahap dengan menabrak tebing atau pohon. Pegang benda-benda yang kamu lalui yang menempel pada gunung.
- Tubuh jangan kaku sebab ini bisa berbahaya bagi organ-organ dalammu.
- Lindungi kepala dengan kedua tanganmu yang saling terkunci.
- Mendaratlah dengan kedua kakimu serta lutut yang agak ditekuk.
- Mendaratlah pada telapak kaki yang lebih dekat dengan jari kakimu, sehingga tubuh berpeluang menyerap benturan dengan lebih efektif.
- Hindari jatuh telentang. Sebaliknya, cobalah untuk jatuh dalam keadaan miring.
3. Cara selamat dari sambaran petir
- Perhatikan sensasi yang dirasakan tubuhmu saat berada di luar ruangan. Sebelum petir menyambar, kamu bisa merasakan rambut-rambut di tubuhmu berdiri. Kulitmu mungkin terasa kesemutan dan mungkin kamu akan mendengar bunyi mendengung atau berderik.
- Ambil posisi jongkok seperti pemain bisbol dan letakkan kepalamu di antara kedua lutut serendah mungkin, tapi jangan pernah berbaring.
- Tutup telinga dengan kedua tangan untuk meminimalisir hilangnya pendengaran.
- Yang boleh menyentuh tanah hanya bagian telapak kakimu yang dekat dengan jari (seperti berjinjit).
- Satukan tumitmu supaya listrik bisa mengalir dari satu kaki ke kaki yang lain, alih-alih ke tubuhmu.
4. Cara bertahan di padang pasir
Jika kamu terjebak di padang pasir, penting bagimu untuk mengerti taktik keselamatan.
- Jangan bergerak di siang hari. Pilih malam yang lebih sejuk untuk menempuh perjalanan jauh supaya tidak dehidrasi.
- Tetaplah berlindung di siang hari. Kamu bisa membuat tempat berteduh dengan bahan apa saja yang bisa kamu temukan.
- Kirimkan isyarat minta bantuan. Buatlah asap di siang hari dan cahaya di malam hari.
- Temukan sumber air. Ikuti hewan dan burung-burung, carilah vegetasi yang paling hijau, temukan lereng batuan keras yang tidak berpori. Kemungkinan kamu akan menemukan air hujan di sana.
- Jika kamu merasa lelah, jangan berjalan lebih jauh, tapi minum beberapa teguk air (kalau punya) dan beristirahatlah.
- Menjauhlah dari tumbuhan berduri. Supaya kamu tidak terluka dan mengalami infeksi.
5. Cara bertahan di hutan
- Pertama-tama, cari air. Coba periksa area yang lebih rendah di mana air bisa tergenang dan dekat dengan jalur binatang yang kamu lihat. Jika ada gunung, cari air di kaki tebing.
- Jika kamu sudah mengumpulkan air hujan, jangan biarkan air tersebut berada dalam wadah terlalu lama, karena bisa tercemar bakteri. Jika memungkinkan, saring air apa pun yang kamu miliki.
- Ikuti semut yang memanjat pohon. Kalau kamu lihat banyak semut di pohon, ada peluang semut tersebut pergi menuju sumber kelembapan di pohon itu. Kalau kamu menemukannya, peras airnya langsung ke dalam mulutmu. Tapi hati-hati, jangan sampai menelan semutnya.
4. Nyalakan api. Temukan benda-benda kecil yang kering seperti daun-daun serta ranting berukuran besar dan kecil. Buatlah teepee (tenda berbentuk kerucut) dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian, gunakan potongan kayu yang rata dan buatlah alur di bagian tengahnya. Dengan cabang lain, mulailah menggosok bagian tengahnya sampai muncul api yang bisa menerangi tendamu.
5. Gunakan api dan asap untuk mengirim isyarat minta bantuan. Tutupi apinya dengan cabang pohon besar atau panci apa pun selama 3-4 detik untuk mengumpulkan cukup asap. Lalu lepaskan kepulan asap ini ke udara.
6. Cara bertahan ketika tenggelam
Saat kamu tenggelam cukup lama di bawah permukaan air, kamu harus bisa menahan napas. Dalam hal ini kamu bisa berlatih pernapasan diafragma yang bisa membantumu bertahan. Cobalah latihan ini, yang sekaligus juga bisa membantumu menghilangkan kebiasaan bernapas yang buruk dalam kehidupan sehari-hari:
- Ambil setumpuk buku. Sebaiknya jangan yang berat.
- Berbaringlah di lantai dan letakkan buku-buku tersebut di atas perutmu.
- Ambil napas pelan-pelan ke dalam perutmu. Tumpukan bukunya harus bergerak naik sebagai tanda bahwa kamu telah mengambil napas dengan benar.
- Embuskan napas pelan-pelan, sehingga buku-bukunya juga ikut turun. Lakukan latihan ini beberapa kali.
Kamu juga bisa mencoba menahan napas saat berenang.
- Lakukan pemanasan terlebih dahulu, berenanglah 400 meter tanpa menahan napas.
- Lakukan 10 set berenang gaya bebas sejauh 25 meter tanpa bernapas. Ambil waktu 15-30 detik untuk beristirahat antar-set.
Cara terbaik menyelamatkan diri dari tenggelam adalah mencegahnya sejak awal. Jadi, kalau kamu mengalami keram otot, lakukan hal berikut ini:
- Pastikan kamu cukup minum sebelum berenang sebab dehidrasi bisa menyebabkan keram.
- Cobalah berbaring telentang dan mulailah mengapung. Urut dasar telapak kaki atau bagian kaki yang tegang.
- Jika kamu mengalami keram di bagian belakang kaki, tekuk lututmu sambil mengapung telentang, dan mulailah meregangkan kakimu dengan menarik jari-jari kaki ke arahmu.
7. Cara bertahan saat mengalami radang dingin
- Kenali tanda-tanda awal radang dingin. Yaitu kulit jadi bergelombang, berwarna putih, dan keras. Kamu akan merasakan sensasi mati rasa dan terbakar. Radang dingin bisa lebih cepat berdampak kepada anak-anak dibanding orang dewasa.
- Jika kamu merasakan berbagai sensasi tadi, hindari tempat dingin dan segera cari perawatan medis profesional.
- Jangan gunakan pengering rambut, bantalan pemanas, atau perapian untuk menghangatkan tubuhmu.
- Minum minuman hangat, gunakan selimut dan rendam bagian tubuhmu yang terkena radang dingin dalam air bersuhu antara 38,3 °C sampai 40 °C sampai kulitmu berubah warna menjadi merah muda.
-
Setelah kulit berubah warna menjadi merah muda, keringkan dengan sangat lembut dan balut dengan kain kasa.
-
Letakkan kain kasa atau bola-bola kapas di antara jari-jari tangan atau kakimu yang terluka.
-
Carilah bantuan medis.
8. Cara selamat dari serangan burung unta
- Cara paling aman bertahan dari serangan burung unta adalah mencari perlindungan. Jangan mencoba berlari menjauhinya sebab burung unta sangat cepat larinya.
- Jika kamu tidak bisa mencari perlindungan, panjatlah pohon.
- Jika tidak ada pelindung atau pohon, berpura-puralah mati. Berbaring tengkurap dan lindungi kepala serta lehermu dengan kedua tangan. Cara ini selalu lebih baik daripada berdiri tegak atau mencoba lari dari burung unta.
Situasi darurat apa yang pernah kamu alami dalam hidupmu? Kiat-kiat apa yang kamu gunakan untuk bertahan kala itu?