Sulit Membedakan Barang Palsu? 18 Kiat Ini Solusinya
Pada tahun 2013, produk-produk palsu di seluruh dunia tercatat bernilai $461 miliar (sekitar Rp6.871 triliun). Nike adalah merek yang paling banyak dipalsukan dalam skala global, sedangkan Rayban, Rolex, Supreme, dan Louis Vuitton adalah merek-merek yang paling banyak ditiru di seluruh dunia. Namun, meskipun sebagian tiruan tampak nyaris identik dengan aslinya, ada perbedaan kecil yang menurut kami harus kamu ketahui.
Di Sisi Terang, kami ingin kamu tahu cara mengenali produk palsu dari merek ternama dan mengetahui perbedaannya dengan yang asli.
1. Sepatu Nike
- Sepatu Nike Air memiliki tekstur yang tidak bisa benar-benar ditiru oleh pembuat produk palsu. Alasannya, karena bahan-bahan yang mereka gunakan berbeda, begitu juga peralatan yang dipakai dalam produksi. Jadi, pada sepatu Nike yang asli, kamu akan melihat permukaan kasar pada kulitnya yang tidak ada pada sepatu palsu.
- Kamu juga perlu memeriksa kembali kesimetrisan sepatu. Jika ada yang tampak asimetris, maka mungkin kamu sedang mendapati produk palsu.
2. Sepatu Fila
- Jika kamu perhatikan huruf “F” pada sepatu Fila milikmu, kamu akan melihat adanya ketidakteraturan pada jahitannya. Hal ini sangatlah wajar pada sepatu Fila yang asli. Yang tidak wajar adalah kalau huruf “F”-nya benar-benar runcing pada dua tepi atasnya. Kemudian, pada sepatu palsu, tepian ini hampir menyentuh bagian persegi pada logo, hal yang tidak seharusnya terjadi.
- Lalu perhatikan detail pada bagian depan sepatu, terutama pada lubang-lubang di bagian atas. Jarak antarlubang harus sama, kalau tidak, kemungkinan kamu telah membeli barang palsu.
- Selain itu, logo pada bagian belakang dekat tumit bisa sangat berbeda. Pada sepatu sneaker yang asli, logonya sama dengan yang terdapat di bagian lidah sepatu.
3. Syal Burberry
- Syal asli selalu memiliki garis yang jelas dan tekstur yang padat.
- Benang pada pinggiran syal harusnya digulung dengan baik dan terpisah, benangnya tidak berantakan saat disentuh.
- Nama produk pada label harus ditulis dengan huruf kapital. Selain itu, label harus berisi informasi tentang negara produsen dan komposisi syal.
4. Tas tangan Gucci
- Pertama, kamu harus memeriksa kedua huruf “G” di bagian depan tas. Bagian yang seperti kait pada kedua huruf “G” harus panjang dan tampak halus serta tidak tebal. Selain itu, bagian melengkung dari huruf “G” harus oval sempurna serta tidak runcing. Kalau logonya tampak buram, kemungkinan barang itu palsu.
- Perhatikan dengan cermat jahitannya, karena tas Gucci yang asli memiliki jahitan yang sangat seragam. Jika jahitan tasmu tampak tidak rata di sebagian tempat, atau warna jahitannya lain dari warna tasnya, maka bisa jadi tas itu palsu.
5. Sweatshirt Supreme
- Produk ini memiliki dua label berwarna merah tua pada bagian kerah sweatshirt yang bertudung maupun yang tidak bertudung. Pada label sweatshirt bertudung, ukurannya lebih besar dan bertuliskan merek dengan huruf “R” dalam lingkaran. Sedangkan pada label sweatshirt yang tidak bertudung, kamu akan menemukan negara produsennya: Kanada. Selain itu, seharusnya ada rekomendasi untuk tidak menyetrika produk pada label bagian dalam, di bagian petunjuk perawatan. Produsen Supreme palsu biasanya melupakan detail ini.
- Pada sweatshirt berlogo bordir, letak huruf pada bagian merah harus seragam, dan harus ada cukup jarak di antara keduanya. Kalau kamu membalik bagian dalam sweatshirt yang asli, akan tampak jalinan benang putih halus di bagian belakang logo.
- Supreme melengkapi tudung sweatshirt-nya hanya dengan tali datar yang diikat dengan hati-hati pada bagian ujungnya. Tali bundar, dibakar pada ujungnya, atau wujud tali yang berbeda adalah tanda-tanda barang palsu.
6. Sepatu tenis Adidas Yeezy
- Pertama, kamu harus mengecek pola gelombangnya, yang pada sepatu Yeezy asli harus mengarah ke samping dengan motif gelombang tak beraturan.
- Lalu, kamu bisa mengecek lidah sepatumu. Lidah sepatu Yeezy asli tampak lebih melengkung, sedangkan lidah sepatu Yeezy palsu jauh lebih lurus.
- Periksa bagian dalam sepatu dan lihat apakah ukuran logo Adidas sama besarnya pada masing-masing sepatu. Terkadang, mungkin kamu melihat ukuran logo berlainan pada sepatu sebelah kiri dan kanan.
- Kamu juga harus mengecek jahitan di bagian dalamnya, karena besar kemungkinan jahitannya tampak sangat amatir.
7. Sepatu sneaker New Balance
- Sepatu sneaker New Balance memiliki beberapa simbol merek di bagian belakang, pada bagian lidah, samping sepatu, sisi sol, pada sol itu sendiri, dan sol bagian dalam. Logo berupa huruf “N” pada bagian samping sneaker dibuat dalam bentuk tambalan.
- Sandal New Balance asli memiliki sol yang lembut, terbuat dari bahan busa, mudah ditekan dan cepat kembali ke bentuk semula. Sol pelindung terbuat dari karet. Sedangkan, sol bagian dalam sepatu New Balance asli memiliki lubang kecil, logo, ukuran, dan informasi tentang modelnya.
8. Sepatu Toms espadrille
- Hal pertama yang harus kamu cek adalah sol bagian dalamnya. Jika bisa dilepas, maka kemungkinan sepatumu palsu karena sol dalam sepatu yang asli dijahit pada bagian bawahnya.
- Lalu, kamu bisa berpindah ke bagian belakang sepatu dan perhatikan logonya. Huruf-huruf dari produk yang asli sangat seimbang dan sejajar. Namun, huruf-huruf pada barang yang palsu cenderung runcing dan tidak seimbang (perhatikan betapa aneh bentuk huruf “O”-nya). Selain itu, jahitan di sekitar label tampak lebih tebal pada produk yang palsu.
- Mungkin kamu juga perlu mengecek bagian samping sepatu untuk melihat kalau ada lem yang terlihat. Merek terkenal tidak akan pernah membiarkan hal seperti ini terjadi, tetapi ada kemungkinan bagian samping produk tiruan akan belepotan lem.
9. Tas tangan Michael Kors
- Untuk produk tas keluarannya, Michael Kors hanya memakai label berwarna krem yang berisi informasi utama seputar produk: nomor seri, warna, bahan, ukuran, harga dalam kurs dolar AS, dan bar code yang unik.
- Semua bagian tas yang asli diukir dengan nama produk. Ukiran ini terdapat pada klip magnetik, cincin pegangan, jepitan, carabiner, dan pengencang.
- Tas asli dari merek ini terbuat dari bahan padat yang tidak berubah bentuk bahkan selama pengiriman saat barang dikemas dengan baik.
10. Tas tangan Guess
- Pertama-tama, tas tangan Guess palsu tidak terbuat dari kulit, tetapi dari bahan sintetis murahan. Kamu bisa mengeceknya dengan menekan bahannya dengan jarimu. Jika bekas kerutannya tetap ada dan tidak mau hilang, maka jelas itu bukan kulit asli.
- Lalu, kamu harus memeriksa lapisan tasnya. Tas Guess asli memiliki lapisan lembut yang sangat terlihat, sedangkan tas yang palsu terkadang tidak memakai lapisan sama sekali. Dan kalaupun ada, pasti sangat tipis, seperti kertas.
- Terakhir, kamu bisa mengecek bagian logam pada tasmu. Bagian logam pada tas Guess asli terpasang kuat dan berkilau dengan permukaan yang halus. Di sisi lain, pemalsu memakai bahan yang lebih murah yang mungkin akan tampak kusam dan bahkan punya bekas goresan di permukaannya.
11. Jam tangan Guess
- Tali jam tangan Guess terbuat dari logam, silikon, atau kulit alami. Bau produk yang tidak sedap, warna yang tidak merata, adanya retakan, goresan, dan keausan pada tali jam menunjukkan bahwa kita sedang mendapati barang palsu.
- Bagian belakang harus berisi informasi dasar tentang produk: logo dengan nama merek, bahan bodi jam (biasanya baja), dan data tentang mekanisme jam dengan ukiran Japan Movt (karena Guess hanya memakai mekanisme berkualitas tinggi buatan Jepang).
12. Tas tangan Hermès
- Pertama-tama, cek bagian dalam cetakan kulit dan bagaimana huruf-hurufnya dicetak. Aksen Prancis pada huruf “E” harus elegan dan tidak tampak terpotong seperti yang palsu. Selain itu pada barang yang palsu, huruf “F” dan “R” dalam kata “France” terlihat menempel, hal yang tidak akan terjadi pada tas Hermès yang asli.
- Berikutnya, mungkin kamu perlu mengecek pegangan kulit tasmu dan memeriksa jahitannya. Pada tas yang asli, jahitannya tampak jauh lebih elegan dan sempurna. Sebaliknya, jahitan tas palsu tidak sama elegannya, dan di beberapa area tampak lebih tebal dibanding jahitan tas yang asli.
13. Kaus polo Lacoste
- Buaya pada produk Lacoste selalu dibuat dengan sangat detail. Mata, gigi, kaki, dan mulut merahnya tampak jelas. Tubuh buaya berwarna hijau cerah, dan ekornya sejajar dengan punggungnya.
- Pada bagian bawah kerah polo terdapat label putih dengan logo dan angka warna merah yang menunjukkan ukurannya. Pada model produk pria, terdapat satu nomor, sementara pada model wanita, terdapat dua nomor.
- Kaus polo Lacoste palsu dapat dikenali karena detail kecil: kancingnya. Pakaian Lacoste asli memiliki kancing mutiara dengan dua lubang tanpa ukiran. Produsen Lacoste palsu biasanya melupakan hal ini sehingga mereka memakai kancing dengan empat lubang.
- Pada model pria, di bagian bawah, pada sisi samping kaus, terdapat bukaan kecil sedalam kurang lebih 1,2 sentimeter. Namun, bukaan tidak ditemukan pada versi kaus wanita.
14. Sepatu Balenciaga
- Sepatu sneaker Balenciaga memiliki tonjolan yang sangat mudah terlihat di bagian tumitnya. Fitur ini tidak ada pada produk tiruan karena strukturnya jauh lebih lemah.
- Bukan cuma itu, bagian depan sepatu yang palsu memiliki lengkung yang jauh lebih besar dibanding yang asli.
- Selain itu, jika kamu cek bagian belakang sepatu yang palsu, kamu akan melihat bahwa tulisan dari mereknya tidak benar-benar pas di tengah. Ditambah lagi, tidak semua huruf memiliki ukuran dan ketinggian yang sama, dan sebagian tampak lebih besar daripada yang lain.
15. Gelang Pandora
- Warna gelang perak Pandora yang asli agak kusam, tidak terlalu terang atau cerah. Dalam pembuatannya, Pandora memakai teknik blackening atau penghitaman yang membuat produk mereka memiliki warna unik ini.
- Gelang asli yang baru mempertahankan bentuknya yang sempurna dan nyaris tidak tertekuk, menunjukkan tepi yang tegas dari tali peraknya yang bermotif garis-garis.
- Ukuran pengait pada gelang Pandora asli sama dengan manik-maniknya. Pada bagian depan pengait, kamu akan melihat ukiran dari merek ini: kata “Pandora” dengan mahkota di atas huruf “o” tentunya.
- Terdapat pengencang khusus dari merek ini di bagian pengait: semanggi berupa sekrup kecil dengan empat kepala yang berfungsi untuk mengencangkan gelang dengan aman. Selain itu, pengait harus punya segel yang menandakan kualitas logamnya (menunjukkan kemurniannya) dengan tanda pendirinya, inisial ALE.
- Manik-manik Pandora memiliki ukiran merek ini dan akronim jenis logamnya. Sejak tahun 2011, huruf “S” bermakna perak, dan “G” bermakna emas. Sedangkan, manik-manik kaca Murano bebas dari retakan, pecahan, dan gelembung udara di dalamnya.
16. Celana jin Levi’s
- Desain lengkungan pada saku belakang celana jin Levi’s mungkin merupakan fitur yang paling mudah dikenal dari merek ini. Bentuknya bisa berupa sebuah lengkungan sederhana atau lengkungan yang berbentuk berlian di bagian tengah saku. Fitur ini kerap ditiru dengan cara yang sangat salah pada celana jin yang palsu.
- Selain itu, warna jahitan pada celana asli biasanya oranye, sedangkan kebanyakan celana palsu memakai benang putih.
- Tanda ketiga dari celana jin Levi’s palsu adalah label merah pada saku belakangnya. Celana yang asli punya label merah bertuliskan “Levi’s”, sedangkan yang palsu punya label merah polos dengan huruf “R”.
17. Sepatu bot Timberland
- Solnya memiliki warna karamel, tetapi jika dilihat dengan teliti, warnanya tampak sedikit transparan. Logo perusahaan serta nama produk tercetak di bagian atasnya, dan solnya seragam. Bagian tumit tidak menonjol, tetapi membentuk garis lurus sempurna.
- Posisi logo ada di luar, di bagian bawah sepatu bot tepat di atas tumit. Motifnya seragam dan dibuat dengan sangat rapi dalam posisi vertikal.
- Lubang tali pada sepatu bot berbentuk segi enam sempurna, yang idealnya membulat di bagian luar. Terdapat 7 lubang pada model pria, sementara pada model wanita ada 6 lubang.
- Semua jahitan pada sepatu bot dibuat dengan benang putih. Jika ada sebagian jahitan yang berdekatan, posisinya pasti sejajar antara satu dengan yang lain.
18. Kaus Nike
- Hal pertama yang harus kamu periksa adalah logo Nike-nya. Dalam kebanyakan kasus, logo palsu tidak akan memiliki proporsi yang sama persis dengan yang asli. Sudut dan kemiringannya bisa berbeda.
- Selanjutnya, kamu perlu mengecek label di dalam kausmu untuk menemukan kesalahan ejaan. Produsen barang yang asli tidak akan pernah salah mengeja, tetapi produk palsu mungkin memiliki satu atau lebih kesalahan ejaan.
- Kamu juga perlu memperhatikan label di bagian dalam di bagian bawah kaus. Nike biasanya memiliki 2 atau lebih label, sementara yang palsu mungkin cuma punya satu label.
Apa kamu pernah tanpa sadar membeli produk palsu? Bagaimana kamu tahu bahwa produk itu bukan yang asli? Apakah kamu tahu perbedaannya, atau kamu harus bertanya kepada ahlinya?
Kredit foto pratinjau Albo73 / Depositphotos.com
Bagikan Artikel Ini