Sisi Terang
Sisi Terang

Fotografer Menunjukkan Kerasnya Kenyataan Hidup dalam Kamar Seluas 4 Meter Persegi di Korea Selatan

Korea dikenal luas karena keragaman budaya, gedung pencakar langit yang megah, dan teknologinya yang sangat maju. Tapi seorang fotografer Korea Selatan, Sim Kyu-Dong menunjukkan sisi lain dari Korea dengan bertutur kepada kami tentang "Goshiwon"—unit rumah murah, sempit, dan kecil tempat rakyat Korea yang paling miskin tinggal. Ternyata, kamar semacam ini juga berfungsi sebagai rumah mereka yang akhirnya tinggal di jalanan atau yang mengalami masalah kejiwaan serta fisik. Dan dalam kasus seperti ini, Goshiwon menjadi secercah harapan, bukan gambaran keputusasaan.

Sisi Terang mewawancarai Sim dan dia menjelaskan bagaimana pendapat masyarakat tentang kondisi semacam itu, siapa yang biasanya bisa menjangkau kamar seperti itu, dan yang paling penting, kenapa orang tinggal di kamar-kamar seperti ini.

Goshiwon dibangun untuk para peserta ujian yang sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tes.

“Kamar-kamarnya sangat kecil, hanya untuk tidur dan belajar,” jelas Sim. Tapi Goshiwon yang sekarang telah berubah menjadi tempat tinggal murah yang tidak membutuhkan uang jaminan bagi siapa saja yang ingin tinggal di sana. Untuk menyewa apartemen tipe studio kecil saja di Seoul, orang harus memberikan uang jaminan yang mahal dan biaya sewanya juga sangat tinggi. Itu sebabnya, orang-orang yang tidak punya banyak uang akan tinggal di Goshiwon untuk sementara.

Kelebihan dan kekurangan tinggal di tempat ini.

Kamar Goshiwon biasanya dilengkapi dengan sebuah tempat tidur, meja, dan lemari untuk menyimpan barang-barangmu, tapi kamu harus berbagi benda-benda lain di luar itu dengan para penghuni lainnya. Pertama-tama, tidur di tempat tidur yang sangat kecil akan membuatmu tidak nyaman. Sekalipun kamu menutup pintu dan tinggal sendiri, kamu takkan merasa sendirian. Kebisingan dari kamar lain atau koridor yang ramai mustahil diabaikan. “Tapi pengalaman pertamaku tinggal di Goshiwon lebih baik daripada perkiraanku. Aku bisa hidup sederhana dengan beberapa potong pakaian dan sedikit barang bawaan dalam kamar yang kecil. Tempat ini secara tidak sengaja membuatku terpikat oleh kehidupan minimalis,” tambahnya.

Goshiwon adalah awal yang bagus.

Sim menyatakan bahwa Goshiwon mungkin seperti jenis perumahan yang muncul sebagai alternatif bagi tingginya sewa tempat tinggal di Seoul, dan tanpa Goshiwon, dia merasa tidak akan mampu meninggalkan kampung halamannya menuju Seoul. “Dengan alasan inilah, beberapa pemuda yang baru saja mulai melangkah untuk memasuki dunia nyata akan tinggal di Goshiwon sampai tabungan mereka cukup untuk menyewa rumah.”

Uang sewanya bervariasi bagi masing-masing kamar.

Harga sewa tergantung pada kualitas fasilitas yang tersedia. Goshiwon dalam foto Sim adalah jenis termurah dan uang sewanya $200 atau sekitar Rp2,8 jutaan. Yang lain, dengan fasilitas yang sedikit lebih baik harga sewanya $500, sekitar Rp7,2 jutaan. Kamar yang dilengkapi kamar mandi harganya lebih mahal dan biasanya ada tambahan sekitar Rp72 ribu. Dan kamar yang berjendela lebih mahal daripada yang tak berjendela. Uang sewa juga berbeda, tergantung apakah jendela itu menghadap ke koridor atau ke luar.

Kamu bisa membayangkan tinggal di kamar sekecil itu? Apa kamu pernah mengunjungi Korea? Kejutan budaya terbesar apa yang kamu alami di sana?

Bagikan Artikel Ini