Sisi Terang
Sisi Terang

16 Orang Bercerita tentang Hidangan Tak Terlupakan yang Pernah Mereka Makan

Orang melakukan apa saja ketika merasa malu atau mencoba untuk bersikap sopan. Agar tidak tampak konyol, terkadang kita harus siap melakukan pengorbanan yang sebenarnya. Misalnya, makan makanan yang berbahaya atau tidak enak.

Kami di Sisi Terang telah membaca cerita beberapa orang sopan yang berada dalam situasi canggung dan ingin membagikannya kepadamu.

  • Ketika saudariku berumur 5 tahun, dia meminta ibuku, temanku, dan aku untuk duduk dalam pesta tehnya. Dia menyuruh kami minum. Aku bertanya kepadanya apa yang dia berikan kepada kami dan dia bilang itu air putih dengan parfum berkilau. © GoonsAndGhouls
  • Bagi seorang temanku, makanan itu adalah pisang. Dia biasa datang pagi hari atau bermalam untuk bermain game saat kami masih kecil, dan dia sering sarapan bersama kami. Orang tuaku sangat suka makan pisang ketika sarapan di akhir pekan (dan dalam hal ini, panekuk pisang), maka temanku itu akan selalu makan pisang. Baru setelah memasuki 5 tahun persahabatan kami, aku tahu bahwa dia sangat benci pisang dan cuma memakannya untuk menjaga kesopanan. © darkbear19
  • Saudariku berusaha bersikap baik setelah aku merawatnya selama 3 tahun ketika dia menghadapi masalah kesehatan mental. Dia mencoba membuatkanku piza. Hasilnya lebih mirip arang. Hampir hitam seluruhnya. Dia berusaha keras membuatku senang sehingga aku harus berusaha menelan sebagian pizanya... “Nggak segosong kelihatannya, kok! Enak banget.” Dia benar-benar bahagia dengan dirinya sendiri setelah itu. © Eccedentesiastically
  • Suamiku tercinta, yang sudah tua, membuat kukis dengan butiran cokelat, dan dia keliru membedakan antara gula dan garam serta menganggap kacang hitam kering di lemari sebagai butiran cokelat. Ya ampuuun. © philemonslady
  • Ibu mertuaku membuat pai lemon, tapi dengan ’resep istimewa’ yang dia pelajari dari temannya, di mana tidak memakai gula dan kulitnya dibuat dari biskuit asin. Aku bahkan tidak punya kata-kata untuk menggambarkan betapa asam dan asinnya. Tapi lebih baik kamu percaya bahwa aku memakannya seperti pie “lezat”. © worlds-best-frycook
  • Seorang gadis yang kupacari berusaha membuatku terkesan, maka dia berusaha membuat kari hijau. Dia memasukkan terlalu banyak pasta kari sehingga kami berdua duduk di sana keringatan dan menangis kepedasan. © besameputo
  • Ketika aku kira-kira berumur 8 tahun, aku ingin ibuku bersantai sementara aku memasak makan malam dan mencuci piring. Aku memasak spageti terlalu lama, dengan sekaleng tomat potong yang kutambah air, sebab kukira seperti itulah cara membuat saus tomat. Kuselesaikan hidangan ini dengan semua bumbu rempah yang kami punya dan sedikit kecap karena sepertinya sausnya terlalu mirip air dan oh, sedikit mustard, mayones, dan saus apa saja yang kulihat ada di kulkas, sebab Ibu suka bumbu-bumbu itu! Ibuku menyuap untuk pertama kalinya, tersenyum dan bilang dia sangat senang tidak perlu masak, lalu menghabiskan semua yang ada di piring. Dia memberi tahu aku jauh setelah kejadian itu, bahwa dia menghabiskan makan malam yang kubuat sebab tidak ingin membuatku patah semangat untuk berinisiatif dan mencoba hal-hal baru. Dia kemudian juga memberi tahu aku bahwa spageti itu adalah makanan paling mengerikan yang pernah dia makan selama hidupnya. © holmesla0319
  • Aku sedang bekerja di Tiongkok. Mereka mengadakan jamuan perayaan besar bagi kami. Mereka menyajikan makanan lezat lokal, “cacing laut.” Bentuknya seperti pipa putih yang kalau dibenamkan di dalam air yang hampir beku akan larut menjadi gumpalan gelatin. Bayangkan Jell-O rasa ikan, dengan sedikit residu tulang rawan. Uhh. Harus makan beberapa porsi sambil minum mao-tai. © ninerdawg
  • Suatu saat, adik perempuanku membuatku muntah sebab dia membuatkan aku “teh” dan sebagai kakak laki-laki yang baik, aku menelan secangkir kecil penuh minuman itu dalam satu tegukan. Itu adalah hand sanitizer dicampur air putih. © kramatic
  • Aku berada di Bhutan, di mana keluarga pemilik hotel mengundang kami untuk makan telur yang dimasak dalam alkohol beras buatan rumah. Itu adalah cairan kental agak asin dengan bau amis telur. Aku membencinya saat melihatnya, juga saat aku meneguknya. Lebih parah lagi, pasanganku memutuskan untuk tidak minum lebih dari sesendok. Maka, aku harus menghabiskan 2 mangkuk besar benda mengerikan ini sendiri (sedikit keripik bisa saja membantu) untuk memastikan kami tidak bersikap tidak sopan dan kasar. Sekarang aku suka Emma Datshi dan Keva Datshi serta makanan Bhutan lain. © WhatsTheBigDeal
  • Suamiku memohon agar aku mencicipi chitlins. Ini adalah makanan favoritnya. Aku mencicipi sedikit. Rasanya seperti kotoran yang langsung difermentasi. Aku ceritakan pengalamanku kepada temanku, dan dia berkeras bahwa itu cuma karena pembuatannya yang tidak benar, dan aku harus mencicipi buatannya. Aku pergi ke rumahnya dan melihat dia membuat masakan itu dengan lada hijau dan bawang bombai. Aku enggan tapi penuh harap. Aku mencicipi. Rasanya seperti kotoran yang difermentasi dengan tambahan lada hijau dan bawang bombai. Aku bersikap baik dan makan 2 suapan, tapi tidak tahan lagi. © coffeeislife00
  • Sedang berkunjung ke Guatemala, dan wanita tua ini mengundang kami untuk makan malam. Di negara ini, sangat tidak sopan kalau kita tidak mau makan apa yang dihidangkan di depanmu. Sialnya, wanita ini menyuguhi kami sup sayuran dengan daging di dalamnya. Dia tidak makan dengan kami, mungkin karena berusaha sopan atau alasan lain. Dia bahkan tidak mengajak kami ngobrol selama makan malam. Kami mencoba dan hampir saja muntah. Tapi karena kebiasaan di negara itu, kami putuskan untuk memakannya. Kami hampir tidak bisa menghabiskannya. Kami makan sekitar 3/4-nya, lalu kami bilang sudah kenyang. Kami berdua bolak-balik ke toilet sepanjang malam itu. Parah banget! Lalu, kami bertemu wanita itu beberapa hari kemudian, dan dia meminta maaf kepada kami. Sepertinya ayam itu telah busuk dan dia hanya mencicipi sesuap. Kemudian dia mengkritik kami dengan tajam karena tidak memberi tahu dia. © aguitadelmar
  • Pertama, ibuku suka ham, atau apa pun yang dijual di toko sebagai ham. Serius, kalau ada tamu berkunjung, dia akan memasak ham untuk mereka (ya, ham yang sudah dimasak sebelumnya), dalam oven selama 3 jam, malam sebelumnya. Pagi hari saat makanan itu akan dihidangkan, dia akan menghangatkannya dalam oven selama beberapa jam lagi. Lalu 2 jam sebelum makan, dia akan mulai menghangatkan lagi, dengan ditaruh di piring. Lalu, pas saatnya menghidangkan makan malam, piring ham itu akan dihangatkan dalam microwave selama 20 menit. Ini adalah limbah ham paling hambar dan kering yang bisa kamu bayangkan. Tapi bukti terbaik yang bisa kuberikan adalah bahwa ketika aku dan adik lelakiku pergi berkuliah, kami makan di kafe kampus. Aku dan adikku terkejut dengan semua keluhan tentang makanan, yang menurut kami makanan terenak selamanya. © Tools4toys
  • Cowok saudariku menawarkan untuk memasak carbonara untuk keluarga kami dan kami menerima tawarannya karena telah mendengar cerita baik tentang masakannya dari saudariku. Dia membeli bawang putih cincang dalam wadah yang telah dipisah-pisah menjadi banyak porsi. Aku tidak benci bawang putih, faktanya aku sering memakai bawang putih lebih banyak daripada yang dianjurkan ketika memasak, tapi yang ini buruk. Ternyata, dia memasukkan 30 porsi bawang putih ke dalam carbonara untuk 8 orang. Dia juga memakai keju “matang” yang menyisakan rasa tidak enak di masakan itu. Secara keseluruhan, kami belum mengizinkan dia memasak makanan buat kami lagi, tapi dia tidak tahu kenapa. © mowachoo
  • Di Arequipa, Peru, aku minum campuran yang diblender, yang terdiri dari molase, bir stout, telur mentah, sedikit sayuran, dan kulit katak. Ya, kulit katak. Kurasa ini adalah simbol kesuburan yang sehat, dan pemandu wisata berkeras agar kami mencobanya. © apacheta
  • Cewekku pas kuliah ingin bersikap baik kepadaku dan teman sekamarku sebab dia sering makan di apartemen kami, jadi suatu malam dia ingin memasak makan malam. Steik teriyaki. Dalam proses memasaknya, dia mencampuradukkan ukuran sendok makan dengan cangkir, dan memasukkan 3/4 cangkir garam. Jelas sekali, kami makan garam dengan dosis mendekati mematikan bagi manusia, tapi aku makan sebanyak yang aku mampu, dan minum air putih sebanyak mungkin selama beberapa hari berikutnya... © ElmerTheAmish

Sekarang giliranmu menceritakan makanan yang kamu makan meskipun otakmu mengatakan sebaliknya.

Kredit foto pratinjau aguitadelmar / reddit
Bagikan Artikel Ini